11. Gantungan kunci?

3.3K 436 40
                                    

Setelah melewati acara peniupan lilin, mereka makan bersama dengan hidangan yang telah di masak ibu Chimon. Ia mengambil cuti sehari dari pekerjaan dokter nya dan berusaha untuk meluangkan waktu untuk Chimon yang sikapnya semakin lebih baik padanya.

Ia juga merasa senang karena Chimon memiliki teman selain Arisa, karena ia tahu sendiri kalau anaknya itu sangat pendiam dan tidak mau bersosialisasi dengan banyak orang.

Di hari ulang tahun Chimon, Ben juga datang. Walaupun bercerai, mereka tak mau hubungan dengan anak mereka renggang.

Selagi makan, tanpa sadar Chimon terus melirik ke arah Nanon yang tengah makan di samping Arisa. Lagi-lagi Podd melihat itu dan tentunya Podd langsung menyenggol kaki Chimon.

"Kenapa?" bisik Chimon.

"Jangan di lihat terus, ibumu akan tahu nanti," bisik Podd sambil tersenyum.

Lagi-lagi Chimon mengeluarkan aura jahatnya dengan menatap Podd tajam.

"Mon! Kenapa melihat temanmu seperti itu?" tegur Ben saat melihat tingkah laku Chimon.

Chimon memutar bola matanya malas dan menyudahi makanannya.

"Aku sudah kenyang," jawab Chimon.

"Mon, kenapa makan sedikit sekali? Pantas berat badanmu tidak pernah naik," tegur Ibunya.

"Mae!"

》 》 》

Malam ini Nanon benar-benar kesal melihat Chimon dan Podd bersama. Tapi, ia langsung menyingkirkan perasaan itu. Ia terus mengatakan pada dirinya jika ia masih menyukai perempuan dan ia tak akan pernah menyimpang.

"Non, ini bawalah pulang. Berikan juga pada keluarga mu ya," kata Ibu Chimon sambil memberikan kotak berisi kue yang di buat olehnya sendiri.

Nanon menerima itu dengan senang hati. Ia sangat menyukai Ibu Chimon yang sangat ramah, berbeda dengan Chimon.

"Terima kasih," jawab Nanon.

"Chimon, antar teman-teman mu pulang!!" teriak Ibunya.

Chimon yang tadinya sedang mengobrol dengan Podd akhirnya turun ke bawah dan segera mengantar teman-temannya itu keluar rumah.

Podd dan Arisa juga ikut pulang karena sudah malam hari. Mereka tahu waktu untuk keluar malam.

Sesampainya di depan gerbang, Chimon hanya melihat mereka dengan tatapan datarnya.

"Kalian pergilah. Terima kasih mau datang," kata Chimon gugup.

"Oii Mon! Kata-kata itu kurang panjang. Kau harus mengucapkan lebih panjang lagi kalau mau merubah sikapmu," tegur Podd.

"Phi membantu Chimon?" tanya Arisa.

"Iya, aku membantunya. Sangat susah," keluh Podd.

"Cepat ulangi lagi," perintah Podd.

"Iya.. Iyaa!"

"Terima kasih karena mau datang ke rumahku. Hati-hati saat pulang," lanjutnya sambil melihat ke arah Nanon.

"Pintar sekali!" kata Podd sambil mengacak-acak rambut Chimon.

"Hmm, tidak masalah. Kami senang bisa kesini," balas Nanon.

Arisa tersenyum dan langsung memeluk Chimon dengan erat.

"Mon, aku senang kau berubah menjadi lebih baik lagi."

"Hmm, pulanglah dengan Nanon," kata Chimon.

》》》

Hari ini di kantin, Podd benar-benar tertawa melihat Chimon yang sedang galau karena memikirkan Nanon.

FOR YOU [Namon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang