Chimon segera masuk ke dalam kamar hotelnya dan segera melepaskan jaketnya dan meletakkan kembali ke tempat semula.
Ia terburu-buru karena ia sudah melihat Nanon sudah sampai di hotel.
Dengan cepat Chimon naik ke atas kasur dan mengacak-acak rambutnya, ia akan berakting tidur kali ini. Semoga saja berhasil.
Clek
Chimon tersentak kaget saat mendengar pintu terbuka. dengan cepat ia mengatur posisinya dan menutup kedua matanya.
Tak butuh waktu lama Ia dapat merasakan derap langkah kaki Nanon yang berjalan mendekat ke arahnya.
"Chimon, kau tidur?" panggil Nanon sambil mengusap lembut pipi Chimon.
"Huft, padahal aku pergi hanya sebentar.." lanjutnya.
Drtt
DrttMendengar dering ponsel nya, Nanon langsung merogoh kantong jaket nya lalu mengangkat telepon itu.
"Halo."
"Aku sudah sampai."
"Kenapa? Lyn.. kita sudah membahas ini tadi!"
"Iya, aku juga sudah menceritakan semua tentang Chimon padamu. Seharusnya kau bisa mengerti."
"Tidak Lyn. Aku tidak mau memilih.."
"Aku tidak ingin membahas ini lagi. Keputusan ku sudah jelas. Bukannya kau sudah menyetujui nya?"
"Aku tahu itu."
Tut...
Nanon mematikan sambungan telepon nya lalu membuang nafasnya panjang.
"Berapa kali aku bilang, aku tidak bisa memilih," gumam Nanon sambil fokus pada pencarian nama di ponselnya.
"Iya, Halo Ohm."
Nanon beranjak dari kasurnya dan berjalan keluar dari kamar sambil berbicara dengan Ohm lewat telepon.
Menyadari kepergian Nanon, Chimon membuka matanya dan mulai bangun dari tidur pura-pura nya itu.
Ia masih bingung dengan ucapan Nanon tadi. Apa maksudnya menceritakan tentangnya pada Lyn?
***
Sore ini, Frank dan Ohm sudah menunggu kedatangan teman-temannya di depan hotel. Mereka janjian jam empat sore, tapi ini sudah setengah lima sore dan belum ada tanda-tanda kedatangan dari temannya.
Frank membuang nafasnya kasar saat Chimon dan Namtan tak mengangkat telepon darinya.
"Kita ini liburan atau gimana sih?" tanya Frank.
"Sepertinya mereka sedang ada masalah.." kata Ohm.
"Masalah apanya?! Kita ini mau liburan Ohm!"
"Jadi kalau liburan, datang atau enggak nya masalah bisa diatur?"
Frank terdiam, memang benar kata Ohm.
"Kita tunggu saja.." lanjutnya.
Tak butuh lama akhirnya, Namtan dan Sings datang. Tak seperti biasanya Namtan agak sedikit murung. Tapi tidak dengan Sings.
"Dimana Nanon dan Chimon?" tanya Frank.
"Aku tidak tahu," jawab Namtan.
"Kalian kenapa lagi?" tanya Ohm.
"Hmm? Kami kenapa?" tanya Sings balik.
Namtan yang melihat itu menjadi lebih kesal. Ia melemparkan tatapan sinis pada Ohm yang bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FOR YOU [Namon]
Novela Juvenil[END] Nanon, siapa yang tak mengenali dirinya? Pria tampan yang selalu aktif dalam kegiatan kampus yang membuat mata para wanita mengarah padanya. Bukan hanya tampan, Nanon juga sangat ramah dengan orang-orang dan bisa berkomunikasi dengan baik. Har...