53. Selamat Datang

2.2K 280 28
                                        

Masih menikmati hari liburan mereka, malam ini Chimon berada di luar bersama Namtan. Hanya mereka berdua. Teman-teman nya yang lain sudah masuk ke dalam hotel untuk beristirahat karena sudah kelelahan bermain.

Jam sudah menunjukkan pukul satu malam. Namtan tak bisa tidur dan meminta Chimon untuk menemaninya berjalan-jalan di pesisir pantai.

"Namtan, kau kenapa?" tanya Chimon.

Namtan melihat ke arah Chimon sambil tersenyum, ia masih enggan bercerita pada Chimon.

"Katakan saja," kata Chimon.

"Aku.. Sebenarnya menyukai Sings.." ucap Namtan pelan.

Chimon menghentikan langkahnya dan menatap Namtan sambil tersenyum.

"Kenapa?" tanya Namtan.

"Aku sudah tahu," jawab Chimon sambil melanjutkan jalannya.

Namtan berlari mengejar Chimon dan langsung menghalangi sahabat nya itu.

"Kau tahu?!" tanya Namtan lagi.

"Hmm, aku sering melihat mu memperhatikan Sings diam-diam.." jawab Chimon.

Namtan menghela nafas panjang, kemudian ia berjalan dan mengambil posisi duduk di pesisir pantai.

Chimon mengikuti Namtan dan duduk di samping nya. Angin malam ini benar-benar kencang, suara ombak juga begitu nyaring terdengar.

"Tapi, sings akhir-akhir ini dekat dengan seseorang. Lagian, dia hanya menganggap ku sebagai teman baiknya. Tak lebih," jelas Namtan.

"Aku pernah mengatakan yang sejujurnya tentang perasaanku, tapi Sings tertawa dan menganggap ku sedang membuat lelucon. Ck, aku menyesal terlalu banyak bercanda sekarang. Ketika aku mengatakan kebenaran mereka hanya menganggap ku sedang bercanda, benar-benar lucu.." lanjutnya.

"Memangnya Sings dekat dengan siapa?" tanya Chimon.

"Phi Jane, mereka dekat.." jawab Namtan.

Chimon mengangguk, ia mengerti seperti apa perasaan Namtan saat ini.

"Kau tidak mau coba lagi?" tanya Chimon.

Namtan menoleh ke arah Chimon dan menggeleng kan kepalanya.

"Aku takut Mon!"

"Katakan saja, yang penting kau sudah mengatakannya. Tak perlu memikirkan kalau pertemanan kalian akan hancur, karena itu tidak akan terjadi.." balas Chimon.

***

Setelah mengantarkan Namtan ke kamar nya di lantai dua, Chimon langsung berjalan menuju lift dan menekan angka tiga disana.

Chimon melihat jam tangannya, ia menghela nafas karena sudah satu jam lamanya ia meninggalkan Nanon, semoga saja Nanon tak terbangun.

Tak lama kemudian, pintu lift berhenti dan terbuka. Baru saja ingin melangkah keluar, Chimon sudah mengurung kan niatnya.

Nanon sudah ada di depannya dengan jacket tebal miliknya. Wajahnya benar-benar khas seperti orang yang sedang mengantuk tapi terpaksa harus bangun.

"Ayo keluar," kata Nanon dengan ekspresi datarnya itu.

Chimon langsung keluar dari lift dan menatap Nanon sambil tersenyum.

"Aku tidak bisa tidur," ucapnya.

"Masih bisa tersenyum ha?"

Chimon terkekeh geli, ekspresi Nanon benar-benar lucu sekarang.

"Aku kira kau pergi meninggalkan ku."

FOR YOU [Namon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang