Chimon melanjutkan menyusun buku-buku nya sampai kini ia selesai mengancing tasnya.
"Phi Nanon!!"
Michelle berlari kecil mendatangi Nanon. Namtan yang sudah tak tahan langsung berdiri dan berjalan mendekati Michelle.
"Michelle, Ayo ikut aku."
"Kenapa Phi?" tanya Michelle.
Chimon menghela nafas dan langsung beranjak pergi meninggalkan kelas.
"Chimon!" panggil Nanon.
Nanon berdecak kesal dan langsung mengejar Chimon.
Michelle yang tadinya ingin ikut dengan Nanon, kini tak bisa karena Namtan yang memegang tangannya sejak tadi.Dengan cepat Nanon menghalangi Chimon sambil memegang tangan kekasihnya itu.
"Mon, maafkan aku! Tadi, aku benar-benar tidak bisa menjemput mu."
Chimon menatap Nanon datar, ia tak ingin berdebat dengan Nanon saat ini. Ingin rasanya ia menghindar.
"Aku tidak ingin berdebat denganmu Non, untuk hari ini. Biarkan aku pulang," ucap Chimon.
"Maafkan aku Mon, Michelle kecelakaan tadi pagi jadi aku harus kesana menjemput nya. Aku juga sudah mengirim pesan untukmu," jelas Nanon sambil menatap lekat Chimon.
"Tidak ada pesan masuk Non! Ponselmu saja tidak aktif," balasnya cepat.
"Tidak masuk?" tanya Nanon bingung.
Dengan cepat Nanon membuka ponselnya dan melihat pesan yang ia kirimkan pada Chimon.
"Kenapa tidak ada?" tanya Nanon pelan sambil melihat kotak masuk.
Seingatnya, ia telah mengirimkan pesan untuk Chimon. Kenapa sekarang bisa tidak ada?
"Siapa yang memegang ponsel mu?" tanya Chimon.
"Hanya aku!"
"Kau tidak mencurigai Michelle?!" tanya Chimon langsung.
Nanon yang tadinya fokus ke ponselnya kini menatap Chimon kaget.
"Kau curiga dengan Michelle?" tanya Nanon.
"Kenapa? Tidak boleh?"
"Michelle tidak mungkin Mon, jangan menuduhnya."
"Aku tidak menuduhnya Non!"
"Aku tahu kau tidak suka dengan Michelle, aku mengerti Mon-"
"Kau membelanya? Jadi, aku yang salah?!" bentak Chimon kesal.
"Aku yang salah Mon, Maaf! Maaf karena aku tidak bisa menjemput mu tadi. Aku janji-"
"Aku tidak ingin mendengar janji mu," sela Chimon sambil berjalan meninggalkan Nanon.
Dengan cepat, Nanon menarik tangan Chimon agar tak bisa pergi jauh darinya.
"Mon, dengarkan-"
"Aku tidak suka Michelle," kata Chimon langsung.
"Kau cemburu? Aku sudah menganggap nya seperti adikku Mon!"
"Seharusnya memang tidak boleh. Aku tahu itu, tapi tetap saja aku tidak bisa." balas Chimon dengan mata yang berkaca-kaca.
Nanon membuang nafasnya kasar, ia tak sanggup melihat Chimon seperti ini.
"Sebaiknya kau antar pulang Michelle, aku tidak ingin adik angkat mu tersesat pulang," sindir Chimon sambil melepaskan tangannya dari genggaman Nanon.
***
Michelle membanting ponselnya ke lantai dengan kerasnya. Sejak tadi, ia berteriak kesal karena Nanon yang tak bisa dihubungi.
KAMU SEDANG MEMBACA
FOR YOU [Namon]
Teen Fiction[END] Nanon, siapa yang tak mengenali dirinya? Pria tampan yang selalu aktif dalam kegiatan kampus yang membuat mata para wanita mengarah padanya. Bukan hanya tampan, Nanon juga sangat ramah dengan orang-orang dan bisa berkomunikasi dengan baik. Har...