61. (2)

1.9K 253 30
                                    

"Semua orang pergi meninggalkan ku," ucap Chimon sembari membuang nafasnya pelan.

Sesudah kepergian Pluem, Chimon langsung masuk ke dalam dan menuju ke kamar nya.

Sesampainya di depan pintu kamar, Chimon mengeluarkan sebuah kunci dan langsung memasangkannya untuk membuka.

Ia masuk ke dalam dan melihat kegelapan di ruangan ini. Hening, seperti tidak ada kehidupan.

Biasanya Nanon selalu berada di sekitarnya dengan ocehan yang mampu membuat telinga nya panas. Sekarang, itu tak terjadi lagi.

Kemudian Chimon berjalan masuk ke dalam dan langsung membuka jendela kamarnya untuk membiarkan angin masuk ke dalam.

Ia duduk di sofa dekat jendela dan melihat ke arah luar.

"Nanon memang pria brengsek!" umpatnya.

Tak tahan dengan semua ini, Chimon menumpahkan semua rasa sedihnya dengan menangis. Dadanya benar-benar sesak sekarang.

Nanon belum pernah seperti ini sebelumnya. Dia sudah berubah.

Chimon menunduk sembari menghapus air matanya walaupun ia tahu jika matanya terus mengeluarkan cairan. Kondisi hatinya menjadi jauh lebih buruk sekarang.

Di satu sisi ia membenci Nanon tapi di sisi lain ia juga merindukan Pria itu. Benar-benar serba salah.

Dengan kepala tertunduk Chimon melihat sebuah note putih yang tergeletak di meja depannya.

Sembari menghapus air matanya, Chimon mengambil kertas itu dan dengan cepat ia menghidupkan lampu kamarnya.

Klik

Setelah menghidupkan lampu, Chimon membaca isi note itu.

Aku ada di rooftop

Tanpa pikir panjang lagi, Chimon langsung berjalan keluar dari kamarnya.

Ia memencet tombol lift berulang-ulang kali tapi pintu itu tak kunjung membuka. Chimon yang sedikit tergesa-gesa langsung memilih jalan lain.

Chimon berbalik arah dan berjalan menuju tangga. Sedikit berlari, akhirnya Chimon sampai di depan tangga tapi langkahnya langsung terhenti disana.

Matanya melihat takjub susunan bunga pada setiap sudut anak tangga. Bukan hanya bunga saja, tapi ada lilin juga disana.

 Bukan hanya bunga saja, tapi ada lilin juga disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku salah jalan?"

Chimon melihat kembali ke arah luar dan tak melihat ada tangga lain lagi kecuali ini.

Sedikit bingung Chimon tetap melanjutkan jalannya tapi dengan langkah yang perlahan. Ia benar-benar terpukau dengan hiasan ini.

Chimon terus melangkah sampai tanpa disadari ia sudah sampai di rooftop.

Tapi yang anehnya rangkaian bunga mawar itu masih ada di sekelilingnya.

Chimon tetap mengikuti jalan itu. Pikirannya sudah blank, sampai-sampai ia belum menyadari perbuatan siapa ini.

FOR YOU [Namon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang