"Michelle?"
Nanon berdiri dan langsung memeluk Michelle dengan eratnya. Begitu juga sebaliknya.
Chimon berjalan mendekati teman-teman nya dan duduk di samping Namtan."Bagaimana bisa kau disini?" tanya Nanon tak percaya.
"Bisa Phi! Aku pindah kampus hanya untukmu Phi!" jawab Michelle.
"Siapa Non?" tanya Sings.
Nanon berbalik dan mengajak Michelle untuk duduk bersama nya.
"Michelle? Kau pindah kampus?" tanya Namtan.
"Kalian mengenal nya?" tanya Chimon bingung.
"Michelle, teman kami. Hanya beda dua tahun dengan kita," jelas Ohm.
"Michelle pindah ke luar negeri saat kami masuk kuliah, semenjak itu kami tak pernah melihatnya. Kami besar di lingkungan yang sama," sambung Namtan senang.
"Bagaimana kabarmu Michelle?" tanya Namtan.
"Baik Phi!"
***
Setelah mengantarkan kedua anak anjing pada klub penyelamat anjing liar, mereka berdua memutuskan untuk duduk terlebih dahulu karena sangat lelah berjalan kaki tanpa henti.
"Mon!" panggil Namtan.
"Apa?"
Namtan menghela nafas, dan menatap Chimon tidak enak.
"Aku mengenal Michelle sejak lama," ucapnya.
"Lalu?" tanya Chimon.
"Aku rasa dia masih menyukai Nanon," jawab Namtan.
Chimon sudah tahu, pasti akan jadi seperti ini. Dari tatapan Michelle saja, ia sudah tahu.
"Tidak masalah, aku tidak bisa melarangnya untuk berhenti menyukai Nanon," jelas Chimon.
"Kau benar, Tapi.."
"Tidak perlu khawatir Namtan, aku baik-baik saja!" sela Chimon sambil tersenyum.
"Jadi, apa kau masih sering mendapat pesan itu?" tanya Namtan.
Chimon menoleh ke arah Namtan kemudian mengeluarkan ponselnya.
"Hmm, sebagian sudah ku blokir tapi tetap saja."
Namtan mengambil ponsel Chimon dan membaca satu persatu pesan yang masuk.
"Kau membacanya dulu, baru memblokir nya?!"
"Iya."
"Kau bodoh Mon! Seharusnya langsung blokir saja, aku benci dengan mereka!"
Namtan mengumpat kesal sembari memblokir satu persatu nomor yang masuk.
Melihat itu, Chimon terkekeh lalu mengambil paksa ponselnya."Tidak perlu khawatir!" kata Chimon.
Ia sudah biasa mendapat pesan-pesan dari orang-orang yang menyukai Nanon sejak awal ia berpacaran dengan Nanon.
Rata-rata isi pesan tersebut adalah kritikan.Awalnya ia tak peduli tapi lama-kelamaan ia merasa kesal dengan orang-orang yang mengirimkan pesan dari sosial media.
***
Nanon menunggu di depan mobil sambil mencoba menelfon Chimon sejak tadi.
Sudah dua puluh menit ia menunggu Chimon di parkiran.Tak butuh waktu lama, akhirnya Chimon datang dan mencoba tersenyum pada Nanon. Walau hatinya sedang tak baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
FOR YOU [Namon]
Teen Fiction[END] Nanon, siapa yang tak mengenali dirinya? Pria tampan yang selalu aktif dalam kegiatan kampus yang membuat mata para wanita mengarah padanya. Bukan hanya tampan, Nanon juga sangat ramah dengan orang-orang dan bisa berkomunikasi dengan baik. Har...