Setelah Chimon tertidur dengan pulas, Nanon bangun dan menyelimuti tubuh Chimon. Mengingat kejadian tadi membuatnya merasa jika dirinya adalah manusia yang paling bodoh.
Dengan cepat Nanon beranjak dari kasur lalu mengambil ponselnya dan keluar dari kamar hotel.
Jam sudah menunjukkan pukul empat pagi, dan Nanon memutuskan untuk pergi dari sana untuk menenangkan pikirannya.
Sesampainya di luar, Nanon langsung mengeluarkan bungkus rokok dan korek api nya. Kemudian meletakkan batang rokok itu di bibirnya lalu menghidupkan nya.
Setelah itu, ia berjalan ke arah pesisir pantai dengan penerangan yang masih minim. Suara ombak dan angin laut menyapanya dan itu membuat pikirannya sedikit menjadi lebih baik.
Nanon merogohi kantong jaket nya lalu mengeluarkan ponselnya dan melihat pesan yang belum di baca dari Lyn.
From: Lyn
Aku sudah menyiapkan tempatnya, nanti sore kan? Sunset nya akan indah disini😁Setelah membaca pesan itu, Nanon langsung mengetuk tombol telepon disana.
Semuanya tak berjalan sesuai yang ia harapkan.
(Lyn)
"Shiaaa!!!! Jam berapa ini Non?! Astaga, Mae tolong aku!!!!"
"Jam empat lewat."
"Aku baru tidur bodoh!"
"Jam segini?"
"Aku orang penting Non, aku selalu sibuk. Memangnya ada apa ha? Cepat katakan, aku sudah tak sanggup lagi."
"Sepertinya aku harus membatal-"
"SHIA!! Kau ingin membatalkan-"
"Jangan teriak bisa tidak!? Telinga ku masih dipakai Lyn!"
"Aku serius. Tapi kenapa?"
"..."
"Kau bertengkar dengannya?"
"Hmm."
"Nanon bodoh! Kenapa kau bodoh sekali Non?! Katakan, apa penyebab nya?"
"..."
"Cepat katakan, apa ada orang yang ingin merusak hubungan kalian? Siapa ha?!"
"Kau yakin mau tahu?"
"Tentu! Aku akan memberi perhitungan dengan orang itu!"
"Namanya Lyn Ruttana."
"Apa? Bukannya itu namaku Non?"
"Memang itu namamu."
"Aku serius sekarang!"
"Kau kira aku tidak serius? Chimon melihat semuanya. Tapi, dia tidak tahu kalau kita hanya sebatas teman."
"Ck... Aku akan kesana sekarang. Aku harus menjelas-"
"Tidak perlu Lyn. Aku akan mengatasi nya."
"Kau yakin?"
"Hmm, aku memberitahu mu supaya kau tak terlalu bersemangat untuk nanti."
"Aku mengerti, nanti kabari aku lagi ya."
"Hmm.."
Tut...Tut..
***
Matahari sudah terbit sejak tadi, sinarnya yang semakin terang bahkan mampu menembus jendela kamar yang masih tertutupi tirai.
KAMU SEDANG MEMBACA
FOR YOU [Namon]
Teen Fiction[END] Nanon, siapa yang tak mengenali dirinya? Pria tampan yang selalu aktif dalam kegiatan kampus yang membuat mata para wanita mengarah padanya. Bukan hanya tampan, Nanon juga sangat ramah dengan orang-orang dan bisa berkomunikasi dengan baik. Har...