11 : 20 AM
Siang ini, suasana dirumah ini benar-benar sepi. Berbeda saat Chimon tinggal di luar negeri, rasanya lebih ramai dan nyaman karena setiap harinya ia bermain basket dengan para tetangganya.
Sedangkan disini, berada di rumah besar dengan keheningan yang luar biasa. Chimon sangat tak betah berada di rumah.
Took sendiri, sudah melihat perubahan sifat Chimon sejak awal sadar dari komanya. Berbeda dengan Chimon yang dulu, lebih suka keheningan.
"Mae, aku akan pergi!" kata Chimon sambil memakai jacket dan topi nya.
"Kemana? Kau sudah tahu jalannya?"
"Mae, sekarang teknologi semakin canggih. Jangan khawatir," jawab Chimon terkekeh.
Took yang sedang sibuk karena pekerjaannya hanya mengangguk mengiyakan perkataan Chimon.
Dengan cepat Chimon berjalan mendekati ibu nya lalu mencium pipi sang ibu.
"Aku pergi dulu Mae," pamit Chimon sambil melambaikan tangannya.
"Hati-hati nak!"
Ibunya tersenyum senang saat mendapat ciuman dari putra nya itu.
Dengan cepat Chimon keluar dari rumahnya dan berjalan menuju halte bus yang tak jauh dari pekarangan rumahnya.
Hari ini Chimon, ingin jalan-jalan mencari udara segar sekaligus melihat-lihat kota ini. Mana tahu, ada tempat atau sesuatu yang bisa membantu mendapatkan ingatannya kembali.
Baru saja sampai di halte, bus nya sudah datang. Chimon tersenyum dan langsung naik ke dalam bus tersebut.
Ia duduk di kursi belakang dekat jendela, beruntung ia mendapat tempat duduk karena bus ini lumayan ramai.
"Nak, nenek bisa mendapatkan tempat duduk?"
Chimon tersentak kaget saat seorang nenek tua menyenggol lengannya. Chimon langsung berdiri dan memberi nenek itu tempat duduk.
"Maaf Nek," ucap Chimon.
"Tidak apa-apa nak. Terima kasih ya," kata Nenek itu.
"Iya Nek," balasnya cepat.
Selama di perjalanan, Chimon tak henti-hentinya melihat gedung-gedung tinggi yang dilewatinya. Entah kenapa, ia merasa lebih tenang berada di Thailand daripada di luar negeri. Walaupun, suasana rumahnya berbeda.
Sekarang ia bingung ingin turun dimana, ia sendiri juga tidak tahu berada dimana. Dari tadi, Chimon hanya berdiri dan tetap di dalam bus disaat setengah dari mereka sudah turun.
"Mae! Apa kita belum sampai juga? Aku ingin melihat Phi Namtan! Kita sudah terlambat satu jam!" ucap seorang anak kecil.
Chimon yang mendengar itu, hanya terkekeh geli. Suara anak perempuan itu benar-benar lucu.
"Sabar nak, sebentar lagi kita sampai.."
Anak perempuan itu mengerucut kan bibirnya, sangat lucu. Tiba-tiba saja, anak kecil itu melihat Chimon yang kini sedang terkekeh menatap nya.
"Phi menertawakan ku?" tanya anak itu.
"Tidak, aku tidak menertawakan mu," balas Chimon.
"Phi bohong!" teriaknya kesal.
"Nak, jangan berteriak pada orang dewasa. Tidak sopan," tegur sang ibu.
Chimon tersenyum dan mengambil posisi duduk di dekat anak itu.
"Siapa namamu?" tanya Chimon.
"Mia," jawabnya singkat.
"Nama Phi siapa?" tanya anak itu balik.
"Panggil saja Phi Mon."
Mia mengangguk-angguk kan kepalanya, kemudian ia mengeluarkan ponselnya dan mencari-cari sebuat foto disana.
Chimon sempat bingung, tapi tak lama kemudian anak itu menunjukkan sebuah foto pada Chimon.
"Phi kenalkan? Aku sangat ngefans dengan Phi Namtan," ucap anak itu.
Chimon yang melihat foto itu kaget, dengan cepat ia mengeluarkan dompetnya dan mengambil foto tersebut.
"Phi memiliki foto Phi Namtan juga?" tanya Mia.
Tiba-tiba bus berhenti, semua orang yang ada di bus ini langsung turun.
"Mia, kita sudah sampai. Ayo!"
"Phi Mon, aku ingin melihat Phi Namtan dulu ya," pamitnya.
Chimon terdiam, ia melihat keluar jendela. Ternyata sekarang ia berada di tempat pusat perbelanjaan yang kini lumayan ramai.
"Namtan?"
***
Namtan menenggak setengah botol air mineral yang manajernya berikan. Sudah hampir satu jam Namtan mengobrol dengan para host mengenai dirinya dan series yang ia bintangi.
Pusat perbelanjaan ini ramai, apalagi bintang tamu nya bukan hanya Namtan tetapi juga Lee Thanat, lawan main dari Namtan juga hadir dan masih banyak lagi. Para fans mereka berbondong-bondong datang untuk menyaksikan langsung para pemeran series tersebut.
"Jam berapa acara ini selesai?" tanya Namtan pada sang manajer.
"Jam satu nanti."
Namtan mengangguk dan langsung berjalan menuju tempat teman-teman nya berdiri, tepat nya di samping panggung.
"Namtan! Semangat!" kata Frank.
"Makasih Frank, aku selalu bersemangat!" balas Namtan.
"Non, kau datang bersama Michelle?" tanya Namtan pada Nanon.
"Hmm, dia datang." jawab Nanon sambil melihat ke arah Michelle yang tengah sibuk foto dengan para artis.
Melihat itu Ohm tertawa sambil menepuk bahu Nanon.
"Tidak lelah di ganggu?" tanya Ohm.
"Ck, diamlah Ohm. Kau sudah tahu jawabannya," jawab Nanon kesal.
Mendengar itu yang lainnya hanya tertawa.
"Oh iya, sings sepertinya sudah ikut naik daun karena ketahuan sering bersama mu Namtan," goda Frank.
"Frank!" balas Namtan.
"Tak apa, aku juga tampan.." balas Sings dengan percaya diri.
Teman-teman nya hanya menghela nafas dan mengangguk terpaksa karena ucapan Sings.
Tapi, benar Sings memanglah tampan dan juga cocok untuk Namtan."Namtan, kau harus kembali.. sebentar lagi acaranya akan di mulai," kata Nanon.
"Siap bos!" ucap Namtan.
****
Chimon berjalan masuk ke dalam pusat perbelanjaan tersebut dan melihat dari kejauhan seorang wanita yang mirip seperti yang ada di foto nya.
Chimon menatap kembali foto yang ada bersama nya dan melihat beberapa poster yang terpampang jelas di tembok sampingnya.
"Akhirnya," ucap Chimon senang.
"Apa aku tunggu saja sampai acaranya selesai?" lanjutnya.
"Baiklah, kami berikan satu kesempatan untuk satu orang yang beruntung bisa berdiri disini untuk menanyakan apa saja kepada bintang tamu yang hadir!"
Chimon kaget saat mendengar itu, sebelum yang lain mengangkat tangan Chimon sudah mengangkat tangannya sambil berteriak kencang.
Ia berjalan melewati kerumunan itu dengan cepat sebelum kesempatan itu beralih pada yang lain.
"Sepertinya pemuda ini sangat ngefans dengan series ini. Ayo naik!"
Chimon naik ke atas panggung dengan senyuman lebarnya.
Ia langsung membuka topi nya dan merapikan rambutnya yang berantakan itu.
TBC
Sebentar lagi Chimon bakal ketemu Nanon!!
Besok author bakal update ya:)
![](https://img.wattpad.com/cover/236071848-288-k426358.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FOR YOU [Namon]
Teen Fiction[END] Nanon, siapa yang tak mengenali dirinya? Pria tampan yang selalu aktif dalam kegiatan kampus yang membuat mata para wanita mengarah padanya. Bukan hanya tampan, Nanon juga sangat ramah dengan orang-orang dan bisa berkomunikasi dengan baik. Har...