Pagi ini, Chimon terbangun jam enam seperti biasanya. Matanya tak bisa lepas dari Nanon yang kini berada di sampingnya. Tertidur pulas, seperti anak yang polos.
Tangan Chimon bergerak mengelus pipi Nanon dengan lembut, tiba-tiba Nanon terbangun dan langsung memeluk Chimon."Kau masih mengantuk?" tanya Chimon.
"Hmm.." jawab Nanon.
Drtt
DrttChimon melepaskan pelukan nya dan mengambil ponsel yang ada di meja.
Lagi-lagi pesan dari orang itu, Chimon langsung mematikan ponselnya mencoba untuk mengabaikan pesan yang sudah biasa ia dapatkan.
Drtt
DrttChimon melihat kembali ponselnya kemudian mengangkat telfon dari ibunya.
"Halo Mae."
"Mon, kau baik-baik saja kan?"
"Aku baik-baik saja Mae."
"Kau kerumah sakit besok ya, ayah akan menemanimu."
"Mae, aku baik-baik saja."
"Setelah kecelakaan kau tidak pernah mau periksa kesehatanmu."
"Itu kejadian lama Mae, tidak perlu memaksaku setiap bulan untuk kerumah sakit terus."
"Tetap saja Mon, Mae selalu khawatir."
"Percaya denganku Mae."
"Ya sudah, mae akan pulang dua hari lagi. Jaga kesehatan mu."
"Hmm."
Tut..Tut..
Chimon meletakkan kembali ponselnya sambil menghela nafas berat.
"Mon, kenapa kau tidak mau memeriksa kesehatan mu?" tanya Nanon.
Chimon kaget dan langsung berbalik melihat Nanon yang kini sudah terbangun.
"Karena aku tidak sakit," jawab Chimon.
"Jadi tunggu sakit baru kau memeriksa nya?" tanya Nanon kesal.
Mendengar itu Chimon langsung berdiri dan berjalan menuju kamar mandi.
"Aku baik-baik saja Non, jangan berlebihan," kata Chimon.
***
Setelah selesai mandi, Nanon keluar dari kamarnya dan langsung mengambil kunci mobilnya yang ada di meja.
Pagi ini, mereka akan keluar untuk makan. Diantara mereka tidak ada yang bisa memasak.Chimon telah menunggu di luar sambil memainkan ponselnya. Melihat Nanon datang, Chimon langsung menyimpan ponselnya dan beranjak dari tempat duduk nya menuju mobil.
"Non, kalau disana ramai sarapannya di bungkus aja ya.. aku tidak mau makan disana," kata Chimon.
"Kau harus membiasakan diri Mon," balas Nanon.
"Hmm."
Nanon tersenyum sambil mencubit pipi Chimon.
"Tadi malam kau begadang kan?" tanya Nanon.
Seketika Chimon langsung terdiam kaku, ia memalingkan wajahnya melihat ke arah lain.
"Berapa kali aku bilang jangan begadang terus, kenapa tidak mendengarkanku, hm?" tanya Nanon lembut.
"Aku hanya bermain game sebentar."
"Hmm, aku hanya tidak mau kau sakit," kata Nanon.
"Aku mengerti," balasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FOR YOU [Namon]
Ficção Adolescente[END] Nanon, siapa yang tak mengenali dirinya? Pria tampan yang selalu aktif dalam kegiatan kampus yang membuat mata para wanita mengarah padanya. Bukan hanya tampan, Nanon juga sangat ramah dengan orang-orang dan bisa berkomunikasi dengan baik. Har...