"Ohm, Ayo pergi!" ajak Chimon sambil berjalan meninggalkan Nanon dan Michelle.
Ohm menatap sinis Nanon lalu pergi menyusul Chimon.
Nanon hanya menghela nafas kesal, ia tidak bisa membiarkan Michelle yang kini tengah terluka."Kau baik-baik saja Mon?" tanya Ohm sambil meletakkan buku nya di dalam mobil.
"Tentu tidak Ohm," jawab Chimon langsung.
***
Seperti biasa, setelah selesai kelas. Chimon langsung cepat-cepat menyusun bukunya masuk ke dalam tas nya, kemudian langsung pergi meninggalkan kelas. Ia tak ingin bertemu dengan Nanon yang selalu memancing amarahnya.
Namtan dan yang lainnya juga ikut kesal karena sikap Nanon yang sangat buruk pada Chimon.
Sudah berulang kali Namtan mengingatkan Nanon, tapi tetap saja tidak bisa. Karena Nanon memang tidak ada hubungan apa-apa dengan Michelle dan hanya menganggap seperti adiknya sendiri.
"Aku tidak yakin hubungan kalian bisa bertahan!" ucap Namtan kesal.
"Namtan!" tegur Sings.
"Non, sebaiknya kau kejar Chimon!" ucap Frank.
Nanon mengangguk kemudian berpamitan dengan teman-temannya itu.
Ia berlari, mengejar Chimon yang baru saja keluar dari kelas.
Sesampainya di parkiran, Nanon melihat Chimon yang baru saja masuk ke dalam mobil. Dengan cepat Nanon masuk ke dalam mobil Chimon yang kebetulan tidak terkunci itu.
Chimon kaget saat melihat kehadiran Nanon. Tiba-tiba saja masuk ke dalam mobilnya tanpa izin.
"Keluar!" usir Chimon.
"Aku tidak mau, kita harus bicara!" kata Nanon tegas.
"Keluar dari mobilku selagi aku bersikap baik," kata Chimon tajam.
"Kita harus bicara Mon!"
Chimon tak peduli dan langsung menyalakan mobilnya. Nanon yang melihat itu langsung mematikan mobilnya dan menarik kunci nya secara paksa.
"Nanon!" bentak Chimon.
"Kenapa dengan sikap mu Mon?!"
"Seharusnya aku yang bertanya!"
"Kau cemburu dengan Michelle? tapi aku hanya menganggap nya seperti adikku Mon! Tak seharusnya kau bersikap kasar dengan Michelle seperti tadi!" kata Nanon dengan nada meninggi.
Chimon yang melihat itu kaget, ia tak menyangka Nanon akan membela Michelle.
"Aku kasar? Bukannya dia yang mengambil paksa buku nya?! Kenapa aku yang kasar?" tanya Chimon.
"Kau kira aku tidak melihatnya Mon?!" bentak Nanon.
Chimon diam. Ia tak mau membalas perkataan Nanon yang semakin menyakiti hatinya.
Nanon membuang nafasnya kasar lalu menyenderkan tubuhnya ke kursi mobil.
Kini, suasana kembali hening. Tak ada yang ingin membuka pembicaraan.
Nanon melihat Chimon yang tengah menatap ke arah depan, matanya berkaca-kaca. Selagi ia bisa menahan air matanya, Chimon akan terus menahan nya.
"Aku memang salah," ucap Chimon sambil menoleh ke arah Nanon.

KAMU SEDANG MEMBACA
FOR YOU [Namon]
Novela Juvenil[END] Nanon, siapa yang tak mengenali dirinya? Pria tampan yang selalu aktif dalam kegiatan kampus yang membuat mata para wanita mengarah padanya. Bukan hanya tampan, Nanon juga sangat ramah dengan orang-orang dan bisa berkomunikasi dengan baik. Har...