Sambil menunggu sang dosen masuk kelas, Ohm melancarkan aksinya, ia mendekatkan kursinya dengan Chimon dan mengajak Chimon berbicara terus.
"Mon, kau ikuti saja alurnya," bisik Ohm.
"Maksudnya?" tanya Chimon bingung.
Ohm mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan foto aib Nanon. Melihat itu Ohm dan Chimon langsung tertawa terbahak-bahak.
Seisi kelas langsung melihat ke arah dua orang itu. Sebelumnya Chimon tidak pernah tertawa di kelas dan tentu itu langsung menarik perhatian teman-temannya.
"Jangan beri tahu Nanon," bisik Ohm sambil menggeser foto demi foto di ponselnya.
"Haha.. Aku tidak akan beri tahu," balas Chimon.
Nanon terus memantau dari belakang, entah kenapa ia tak suka melihat itu.
Ohm dan Chimon terlihat sangat dekat. Namtan yang melihat itu hanya terkekeh geli.
"Sejak kapan mereka jadi sangat sangat dekat?" tanya Sings pada Nanon.
"Aku lebih setuju Chimon dekat dengan Ohm dari pada Phi Podd," sambung Frank.
"Aku suka keduanya," sambung Namtan.
Nanon langsung berdiri dari tempat duduknya dan berjalan mendekati dua orang itu.
Dengan cepat Ohm mematikan ponselnya dan memasukkannya ke dalam kantong baju miliknya.
"Kenapa Non?" tanya Ohm berpura-pura tidak tahu.
Chimon melihat Ohm. Ia rasa ia tahu apa yang di rencanakan temannya itu.
"A-Aku ingin melihat laporan yang kau buat," jawab Nanon gugup.
"Kau belum mengeprintnya?"
"Tidak sempat. Minggirlah Ohm, kau menghalanginya mengambil tas!" ucap Nanon sambil menendang meja milik Ohm.
Ohm tersenyum dan langsung merangkul pundak Chimon.
"Aku menghalangimu Mon?" tanya Ohm.
"Tidak. Aku bisa mengambilnya," jawab Chimon sembari mengambil tas miliknya.
Chimon mengeluarkan laporan itu lalu memberikannya pada Nanon.
"Ini," kata Chimon.
"Dosen datang, minggirlah!" kata Nanon.
Ohm melihat ke arah pintu masuk dan benar, sang dosen masuk kedalam kelas mereka.
"Iya, kau tidak duduk di belakang?" tanya Ohm pada Nanon.
Nanon tak menjawab dan langsung pergi menuju tempat duduk nya di belakang.
"Dia cemburu, tapi belum sadar," bisik Ohm.
》 》 》
Setelah selesai kelas, Chimon langsung menyusun buku nya masuk ke dalam tas. Dengan cepat Nanon berjalan ke meja Chimom dan duduk di depannya.
"Mon!" panggil Nanon.
"Hmm."
"Besok, kami mau pergi ke Bar. Kau ikut ya!?" ajak Nanon.
"Nanon!! Jangan menjerumuskan Chimon!" teriak Namtan.
"Ayolah. Sebelumnya kau pernah kesana kan?" tanya Nanon lagi.
Setelah selesai menyusun bukunya, Chimon melihat ke arah Nanon dengan ekspresi datarnya.
"Aku benci keramaian," jawabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FOR YOU [Namon]
Teen Fiction[END] Nanon, siapa yang tak mengenali dirinya? Pria tampan yang selalu aktif dalam kegiatan kampus yang membuat mata para wanita mengarah padanya. Bukan hanya tampan, Nanon juga sangat ramah dengan orang-orang dan bisa berkomunikasi dengan baik. Har...