"Kapan?" tanya Nanon.
"Mungkin akhir semester ini," jawab Chimon.
***
Chimon masuk ke dalam rumahnya dan langsung naik ke atas menuju kamarnya.
Ia duduk di tempat tidurnya sambil menghela nafas berat.Setelah Chimon menjelaskan semuanya, Nanon menjadi tak banyak bicara dengannya. Nanon hanya diam, dan berbicara seperlunya saja.
Clek
Pintu kamar terbuka, ibunya masuk ke dalam dan berjalan mendekati Chimon.
"Bagaimana? Sepertinya menyenangkan pergi dengan Nanon," ucap Ibunya.
Chimon melihat ibunya dan mencoba untuk tetap tersenyum.
"Apa aku bisa tinggal disini saja?" tanya nya.
Took menghela nafas berat sambil duduk di depan Chimon. Tangannya memegang pipi anaknya dengan lembut.
"Ibu memintamu untuk ikut kesana karena ibu tidak akan bisa kembali dua tahun lagi," jawab Took.
"Hanya dua tahun Mon, Ibu janji kita akan kembali lagi kesini.." lanjutnya.
"Beritahu aku alasan kenapa Ibu ingin pindah ke Amerika?" tanya Chimon.
"Oke, ibu akan memberitahu mu. Ibu ingin melanjutkan pendidikan disana, hanya dua tahun Mon!"
Chimon menatap ibunya kaget. Selama ini ibunya tak pernah memberi alasan tentang rencana kepindahan mereka ke Amerika.
"Apa lebih penting pendidikan ibu dari pada aku?!" tanya Chimon.
"Maka dari itu ibu membawamu kesana Mon!"
***
Nanon menyusun buku-buku nya masuk kedalam tas dengan wajah nya yang ditekuk. Ia masih tak menyangka Chimon akan pergi meninggalkan nya sebentar lagi.
Teman-teman nya hanya bingung melihat Nanon yang saat ini lebih banyak diam. Tidak seperti biasanya.
"Kau kenapa Non?" tanya Ohm.
"Aku kenapa?" tanya Nanon balik.
Chimon menoleh ke arah belakang dan melihat Nanon.
"Non, aku ingin bicara denganmu," kata Chimon.
Nanon tak menjawab dan langsung berjalan keluar dari kelas.
"Dia kenapa Mon?" tanya Namtan.
"Ada masalah sedikit. Aku pergi dulu ya," pamitnya.
"Iya!"
"Hati-hati!!"
Dengan cepat Chimon berjalan keluar dari kelas menyusul Nanon yang kini sedang berjalan keluar gedung.
"Non!" panggil Chimon.
Nanon berhenti dan menoleh ke arah Chimon yang kini tengah berlari ke arah nya.
"Kenapa kau marah?" tanya Chimon.
"Aku tidak marah," jawab Nanon tegas.
"Terus? Kenapa kau menghindar Non?"
Drtt
DrttPonsel Chimon berdering, Nanon yang mendengar itu hanya berdecak kesal lalu pergi meninggalkan Chimon.
Chimon mengambil ponselnya dan melihat pesan yang masuk ke nomor teleponnya.
Menjauh dari Nanon
KAMU SEDANG MEMBACA
FOR YOU [Namon]
Teen Fiction[END] Nanon, siapa yang tak mengenali dirinya? Pria tampan yang selalu aktif dalam kegiatan kampus yang membuat mata para wanita mengarah padanya. Bukan hanya tampan, Nanon juga sangat ramah dengan orang-orang dan bisa berkomunikasi dengan baik. Har...