48. Chimon Yang Berbeda (2)

2.1K 280 39
                                    

Host tersebut merangkul Chimon sambil memberi kata selamat telah terpilih bisa berada di atas panggung ini.

"Pemuda ini tampan sekali, siapa nama mu?"

"Chimon Wachirawit," jawab Chimon sambil memegang mic yang di beri host tersebut padanya.

"Oke Mon, sekarang kau bebas ingin bertanya pada siapa pun disini. Silahkan!"

Chimon mengangguk lalu membalikkan badannya. Pada saat itu juga Ia melihat Namtan yang kini tengah terdiam kaku seperti es.

Bukan hanya Namtan sebenarnya, Nanon dan teman-teman yang berada di samping panggung tersebut ikut terdiam  melihat kehadiran Chimon.

"Hmm, sebenarnya aku ingin bertanya tentang foto ini. Apa ini fotomu? Apa kau mengenalku? Dua tahun lalu aku kecelakaan dan tak dapat mengingat apa-apa," tanya Chimon langsung.

Namtan mengambil foto tersebut dan memang benar itu adalah foto dirinya.

Kakinya benar-benar lemas sekarang, ia tak tahan lagi untuk melihat kenyataan di depannya. Chimon kembali tapi ini sangat berbeda.

"Hmm, a-aku mengenalmu. Kita berteman, kami satu universitas," jawab Namtan gugup, ia mencoba untuk menahan emosi sedihnya.

"Jadi, kau kehilangan ingatan dan mendapatkan foto ini? Makanya kau pergi ketempat ini?" tanya host acara tersebut.

"Khrap Phi, aku senang akan ada seseorang yang membantuku mengingat lagi," jawab Chimon senang.

"Wahh, kau beruntung Chimon! Kalau begitu, nanti kalian akan mengobrol lagi dengan Namtan. Terima kasih telah datang ke acara ini!"

"Sama-sama Phi," jawab Chimon sambil tersenyum.

Ia turun dari panggung lewat samping, masih dengan senyuman lebarnya Chimon berjalan melewati Nanon.

Nanon yang melihat itu benar-benar kaget, emosinya bercampur aduk antara sedih dan juga senang.

"Chimon!" panggil Sings.

Chimon menghentikan langkahnya dan membalik kan badannya.

"Iya, ada apa?" tanya Chimon sambil berjalan mendekat ke arah mereka.

Teman-temannya menatap tak percaya, mereka kira mereka tak akan pernah bertemu dengan Chimon lagi.

"Kau tidak ingat?" tanya Frank.

"Kalian mengenalku?" tanya Chimon balik.

Nanon nyaris saja meneteskan air matanya saat mendengar itu, terkahir kali ia berdebat panjang dengan Chimon hingga akhir nya mereka berpisah.

Nanon menyesalinya, dan sekarang Chimon datang dengan ingatan yang sudah terhapus. Kenangan mereka hanya Nanon yang mengingat nya.

Jantungnya berdetak kencang, Nanon menatap wajah Chimon, tidak ada yang berubah hanya tatapan matanya yang berbeda. Seperti bukan Chimon yang dulu.

"Chimon!! Aku senang kau baik-baik saja!!" kata Sings sambil memeluk Chimon dengan erat.

"Aku kira kita tak akan pernah bertemu lagi!" lanjutnya.

***

Nanon menatap Chimon lekat, tatapannya tak bisa lepas dari Chimon. Ia tak berani untuk bertanya ataupun membuka suara, ia benar-benar tak sanggup. Untuk saat ini ia bisa menahan emosi sedih nya saja ia sangat bersyukur.

Namtan dan yang lainnya duduk di dekat Chimon, mencoba untuk bertanya dan mendengarkan jawaban dari sahabat mereka itu.

Di ruangan ini, Nanon telah meminta semua karyawan nya untuk menunggu di luar. Kali ini, mereka benar-benar harus berbicara dengan tenang tanpa gangguan kamera atau orang lain. Contohnya saja Michelle, dari tadi ia berusaha untuk masuk dan menguping percakapan mereka.

"Namtan? Kenapa kau menangis? Sekarang aku baik-baik saja," ucap Chimon.

"Bagaimana bisa kau kehilangan ingatan mu Mon! Hiks.."

"Namtan, jangan menangis," ucap Sings.

Ohm yang tengah berdiri di samping Namtan hanya diam, sesekali ia melirik Nanon yang perasaan nya kini sedang bercampur aduk.

Chimon tersenyum dan mengelus kepala Namtan dengan lembut. Tak ada suara yang keluar dari mulut Chimon, hanya senyuman yang terus terukir disana.

Namtan melihat Chimon dengan air mata yang masih membasahi pipinya. Namtan masih menjadi orang yang cengeng.

"Aku masih bisa mendapatkan kembali ingatanku, ku harap kalian mau membantuku.." ucap Chimon.

Frank langsung menoleh ke arah Nanon yang tengah berdiri tak jauh dari mereka.

"Aku pergi dulu," pamit Nanon sambil berjalan pergi meninggalkan ruangan itu.

Chimon yang melihatnya hanya kebingungan. Ada apa dengan pria itu?

Nanon keluar dari ruangan itu, ia tak sanggup melihat Chimon yang kini bertingkah seperti orang lain. Sifatnya kini berbanding terbalik dengan sifatnya dulu.

Ia masuk ke dalam mobil dan menumpahkan semua rasa sedihnya disana. Hukuman untuknya sangat berat, sangat sakit rasanya melihat Chimon yang kini tak mengingat dirinya lagi.

***

Michelle berdecak kesal, ia benar-benar emosi karena kepulangan Chimon. Ia tak akan membiarkan Nanon dan Chimon bersatu kembali. Rencana nya hampir berhasil.

Ia keluar dari mobilnya dan berjalan masuk ke dalam kantor sang ayah. Dengan cepat, Michelle langsung masuk ke dalam ruangan ayahnya tanpa mengetuk pintu.

"Ayah!!" panggilnya kesal.

"Kenapa Michelle?" tanya sang ayah.

"Kapan ayah menjodohkan ku dengan Nanon? Aku sebentar lagi akan lulus!!"

Ayahnya mengusap wajahnya kasar, anak bungsu nya sangat susah di atur.

"Ayah sudah membicarakan nya Michelle, tunggu saja. Orang tua Nanon akan mendiskusikan nya," jelasnya.

"Ayah tidak berbohong?!"

"Tidak Michelle."

***

Malam ini, Chimon masih berada dirumah Namtan bersama teman-teman nya kecuali Nanon.

Chimon tak sabar, dan terus menuntut teman-teman nya itu untuk membantu nya memulihkan ingatannya mulai saat ini.

Dengan senang hati, Namtan dan yang lainnya langsung membantu Chimon. Mereka membawa ke rumah Namtan, dan malam ini Chimon sedang melihat-lihat beberapa foto yang Namtan simpan di dalam album kenangannya.

"Mon! Lihat, ini saat kau sedang marah dengan Ohm. Waktu itu, kalian bertengkar dan Namtan mengambil foto ini," jelas Frank.

Chimon mengambil foto tersebut dan memperhatikan lebih dalam lagi.

"Sejak tadi, aku selalu di samping pria ini. Siapa namanya tadi?" tanya Chimon bingung.

Namtan menatap Ohm sebentar. Ia masih bingung harus mengatakan yang sejujurnya atau tidak, Namtan takut itu akan membuat Chimon terkejut dan tak menerima kenyataan.

"Namanya Nanon Korapat," jawab Sings.

"Sepertinya aku dekat dengannya, dimana Nanon?" tanya Chimon.

Ohm menghela nafas dan langsung duduk di depan Chimon. Ia benar-benar tak tahan lagi ingin mengungkapkan semuanya.

"Mon, kami sudah menceritakan semuanya. Kecuali satu," ucap Ohm.

"Apa?" tanya Chimon bingung.








TBC

Maaf kalau feel nya gak dapat..
Terimakasih😊

FOR YOU [Namon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang