Dua Bulan Kemudian..
"Nanon masih sering kesana?" tanya Frank sambil melihat Nanon yang tengah berjalan menuju mobilnya.
Namtan mengangguk sambil menghela nafas berat. Sudah dua bulan semenjak kepergian Chimon, Nanon tak pernah mau ikut berkumpul dengan mereka untuk bersenang-senang. Nanon akan lebih cepat pulang seperti sekarang ini.
"Semalam, aku mengikutinya. Dia masih sering kesana," jawab Ohm.
"Aku tidak tega dengannya," ucap Frank.
"Oh iya Namtan, apa peneror itu masih menghubungi mu lagi?" tanya Sings.
Namtan menggelengkan kepalanya, semenjak kecelakaan itu, Namtan tak pernah mendapat ancaman lagi.
Semua teman-teman nya sudah tahu tentang ancaman itu, Namtan menceritakan semuanya. Ia benar-benar lega sekarang. Tapi, di satu sisi ia masih sedih akan kepergian Chimon. Ia tak menyangka akan semendadak itu.
"Aku pergi dulu," kata Namtan.
"Hati-hati Namtan!" ucap Ohm.
"Hmm."
Namtan melambaikan tangannya lalu pergi menuju parkiran mobilnya. Sesampainya disana, ia masuk ke dalam dan meletakkan tas nya di kursi belakang.
Sekilas, ia mengingat kembali kejadian itu. Dimana mereka kecelakaan dan pada saat Namtan menyaksikan semua itu. Orang-orang brengsek yang melukai nya, termasuk Chimon.
Pelaku nya sudah di tangkap dan di hukum. tapi tetap saja Namtan masih kurang puas. Ia tak yakin dengan orang yang sekarang sedang mendekam di penjara adalah pelaku utamanya.
Saat itu, ia dapat mengingat dengan jelas. Orang brengsek itu memukul Chimon dengan keras di kepala nya, lalu menyeret Chimon masuk ke dalam mobil dan mengaturnya seolah-olah ini adalah kecelakaan. Ada dua orang brengsek dan yang mendekam di penjara hanya satu orang, di hukum atas kelalaian dalam mengemudi. Entah bagaimana mereka mengatur nya, tapi rencana mereka berhasil.
Buktinya, tak ada seorang pun yang percaya atas perkataan nya. Ia sudah mengatakan pada pihak kepolisian bahkan ke keluarga Chimon, tapi bukti tidak ada.
Bahkan pihak kepolisian mengatakan tak ada tanda kekerasan fisik, hanya benturan yang menyebabkan Chimon kekurangan banyak darah pada saat itu.Namtan benar-benar kecewa saat dokter mengatakan pada saat itu Namtan mengalami trauma akibat kecelakaan hingga ia berbicara tidak benar, atau ia hanya berhalusinasi.
Awalnya Namtan benar-benar terkejut dan bahkan percaya dengan perkataan dokter tersebut. Tapi, setelah mengingatnya lagi, ia sadar itu bukan halusinasi nya.
Karena mendengar pernyataan dari Namtan, Ibu dan ayah Chimon semakin sedih dan memutuskan untuk segera cepat-cepat menutup kasus setelah menemukan pelakunya.
Michelle? Kemana dia?
Michelle masih setia dekat dengan Nanon, bahkan ia menemani Nanon saat menunggu di rumah sakit bahkan pada saat menemui ibu Chimon.Namtan tak dapat menjauhkan Michelle, sudah berakhir. Sekarang, sudah sia-sia baginya untuk menjauhkan Michelle dari Nanon. Chimon sudah tak bersama mereka lagi.
Namtan membuang nafasnya kasar lalu mencoba untuk tersenyum. Kemudian, Namtan menyalakan mobilnya dan melaju pergi menyusul Nanon.
***
Sesampainya di tempat yang di tuju, Nanon membuka kaca jendelanya dan melihat tempat itu dari kejauhan. Ingin rasanya ia kesana, tapi teman-teman nya menyuruhnya agar tak terlalu sering ke tempat yang membuatnya semakin sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
FOR YOU [Namon]
Roman pour Adolescents[END] Nanon, siapa yang tak mengenali dirinya? Pria tampan yang selalu aktif dalam kegiatan kampus yang membuat mata para wanita mengarah padanya. Bukan hanya tampan, Nanon juga sangat ramah dengan orang-orang dan bisa berkomunikasi dengan baik. Har...