13. H-1

3.1K 439 67
                                    

Vote dulu guys😆😆
Selamat membaca

"Ingat perkataanku Mon! Kau harus menjadi dirimu sendiri. Lakukan itu dengan caramu!"

Perkataan Podd terngiang-ngiang terus di kepala Chimon. Bahkan ia sampai tak fokus mendengarkan dosen nya menjelaskan di depan.

"Jadi, Chimon? Apa kau bisa menjawab soal kimia ini?" tanya Victor, sang dosen.

Chimon masih melamun dengan melihat ke bawahnya. Ohm yang duduk nya di sebelah Chimon langsung menegur temannya itu.

"Mon!" panggil Ohm.

"Mon!!" panggilnya lagi.

"Ha?!" tanya Chimon yang baru saja tersadar akan lamunannya.

"Ada apa?" tanya Chimon sekali lagi.

Ohm langsung menunjuk ke arah sang dosen dengan sedikit takut-takut. Chimon menoleh ke arah sang dosen dan langsung menanyakan ketidakpahamannya.

"Iya pak?"

Victor menghela nafas dan berjalan mendekati Chimon.

"Chimon, baru kali ini saya melihat kamu tidak konsentrasi seperti ini. Kau sakit?"

"Saya tidak sakit. Maaf pak," kata Chimon cepat.

"Baiklah, pertanyaan ini akan bapak lemparkan pada Nanon. Nanon kerjakan ke depan!"

"Baik pak,"

Setelah selesai kelas, Chimon terus mengetik pesan pada Podd karena ia sendiri bingung harus berbuat apa.

Ia tak paham dengan perkataan Podd. Tapi, apalah daya Podd yang sibuk dengan tugas nya tidak sempat memegang ponsel dan membalas pesan dari Chimon.

"Mon! Kau sakit?" tanya Nanon dari belakang.

Chimon menoleh ke arah Nanon dan teman-temannya itu sambil menggelengkan kepalanya.

"Tidak," jawabnya singkat.

"Jadi, apa kau bisa membantuku mencari tempat kencan untuk Arisa?" tanya Nanon.

"Nanon!" teriak Namtan dan Ohm.

"Kenapa? Ayolah, Chimon juga tidak keberatan," balas Nanon.

"Tidak masalah. Ayo!" ajak Chimon lalu berjalan duluan meninggalkan kelas.

Nanon tersenyum dan langsung beranjak dari tempat duduknya.

"Aku pergi dulu," kata Nanon.

》 》 》

"Kau yakin ini tempatnya?" tanya Nanon.

"Aku dan Arisa pernah kesini. Dia menyukai nya," jawab Chimon sambil menatap ke arah luar jendela.

"Aku percaya denganmu," kata Nanon

Chimon menoleh ke arah Nanon dan menatap lekat pria yang ada di sampingnya itu.

"Aku akan menghubungi Arisa. Ayo keluar," ajak Nanon.

Dengan terpaksa akhirnya Chimon keluar dari mobil dan berjalan bersama Nanon masuk kedalam kafe tersebut.

"Aku akan memesan makanan, kau tunggu saja disana."

Chimon mengangguk dan berjalan ke meja paling ujung. Ia duduk sambil memperhatikan Nanon yang tengah memesan disana.

Tak butuh waktu lama akhirnya Nanon datang dan meletakkan makanan di meja dengan tersenyum manis, apalagi dengan lesung pipi itu.

"Kau suka ini kan?" tanya Nanon.

FOR YOU [Namon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang