45. ---

1.9K 267 67
                                    
























































"Sayang, ayo makan!"

"Khap Mae!"

Seseorang keluar dari kamarnya sambil membawa sebuah foto perempuan. Ia berjalan mendekati ayah dan ibunya kemudian duduk di kursi lalu menyodorkan sebuah foto pada mereka.

"Ini siapa Mae?"

Ibunya mengambil foto tersebut dan setelah mengenali orang itu, ibunya tersenyum.

"Dia teman mu dulu, sudah lama.." jawab ibunya.

"Chimon, jangan memaksakan dirimu untuk mengingat.. perlahan-lahan saja," kata ayahnya.

Chimon mengangguk kemudian menyimpan foto tersebut di kantong nya.

"Ayah senang, anak ayah sudah kembali pulih. Kami benar-benar menderita saat menunggu mu sadar dari tidurmu yang panjang, ibumu selalu menangis," kata sang ayah.

Took yang mendengar itu tertawa sambil memukul pundak mantan suaminya itu.

"Aku senang Mae mengkhawatirkan ku," kata Chimon sambil tersenyum.

Took ikut tersenyum sambil mengelus rambut Chimon pelan.

"Oh iya Mae! Kita kapan pulang ke Thailand??" tanya Chimon.

"Kenapa? Kau tidak nyaman disini?" tanya Ben balik.

"Bukan, aku hanya ingin bertemu dengan temanku."

Took menatap Ben sebentar, ia tak ingin anaknya kembali lagi ke Thailand. Ia rasa Thailand begitu tidak aman untuk anaknya.

"Mon, lebih baik kita disini saja." ucap Took.

"Aku akan ke Thailand Mae!"

"Lebih baik kalian kembali ke Thailand, Chimon sudah besar sekarang. Dia juga ingin mencari pacar orang Thailand," ucap Ben.

Mendengar itu Chimon langsung mengangguk kesenangan.

"Terima kasih ayah!!"

"Lagian kita sudah pernah membicarakan nya," lanjut Ben.

"Hmm, aku setuju. Tapi, Mon.. kau harus mau memeriksa kesehatan mu saat ibu minta!"

"Tentu Mae! Aku akan datang ke rumah sakit terus untuk memeriksa cedera di kepalaku," jawab Chimon senang.

"Bukan hanya kepala.."

"Semuanya! Aku akan periksa semua nya Mae," sela Chimon.

"Aku lebih suka Chimon yang sekarang, lebih periang.. Mae senang sekarang!" ucap Took.

"Memangnya aku dulu seperti apa Mae?"

"Kau dulu sedikit pendiam, tidak suka bersosialisasi.. Tapi, semenjak bertemu Nanon kau menjadi lebih baik hanya saja kau susah di atur," jawab Ibunya sambil tersenyum senang.

"Nanon? Siapa Nanon Mae?" tanya Chimon.

Took terdiam, bagaimana bisa ia keceplosan menyebutkan nama itu?

"Nanon temanmu juga nak," jawab sang ibu.

Mendengar itu Chimon hanya mengangguk senang, ia semakin tak sabar melihat teman-teman nya.

Setelah selesai makan, Chimon kembali ke kamarnya dan melihat kembali foto wanita yang katanya adalah temannya dulu.

Setelah kecelakaan dua tahun yang lalu, Chimon berhasil selamat berkat dokter yang tak henti-hentinya memberi CPR padanya. Setelah Namtan masuk ruang operasi, tak lama setelah itu Chimon juga ikut masuk ke ruang operasi.

FOR YOU [Namon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang