35. Namon

2.6K 292 13
                                    

"Mon!" panggil Nanon.

"Chimon!" panggil nya lagi sembari menggoyang-goyangkan tangan Chimon.

"Ssstt.. kita di perpustakaan sekarang," bisik Chimon.

"Mereka tidak terganggu," balas Nanon sambil melihat orang-orang di sekitarnya yang tengah tersenyum menatap Nanon.

Chimon memutar bola matanya malas, ia tak bisa tenang membaca buku sejak tadi.

"Aku bosan, kita pergi ke mall yuk!" ajak Nanon semangat.

"Terlalu berisik disana Non, memangnya mau ngapain?"

"Kau lupa? Nanti malam kita harus pergi ke rumah Namtan. Dia kan mengadakan pesta ulang tahun nya, kau tidak mau memberi nya kado?" tanya Nanon.

"Oh iya, aku lupa!"

Nanon tersenyum dan langsung menutup buku yang sedang di baca Chimon.

"Ayo kita pergi," ajak Nanon.

***

Sesampainya di pusat perbelanjaan, Nanon langsung menggenggam tangan Chimon dengan erat.

"Kita kesini, hitung-hitung untuk membiasakanmu dengan tempat ramai seperti ini.. Mengerti?!"

"Hmm, Aku mengerti."

"Aku juga akan menjagamu," ucap Nanon.

Chimon menoleh ke arah Nanon. Ia tersenyum simpul saat mendengar perkataan dari Nanon.

"Memang kau harus menjaga ku!" balas Chimon.

"Tentu sayang, Ayo!"

Nanon berjalan masuk ke dalam pusat perbelanjaan dan segera mencari kado untuk Namtan.

Selama mencari kado, Nanon sangat heboh dan tingkahnya sangat konyol. Nanon terus mencoba berbagai aksesoris yang tersusun rapi di rak, mulai dari mahkota, jepit rambut dan berbagai warna pita yang di lilit kan di lehernya.

Chimon juga tak henti nya tertawa karena sikap Nanon yang menurut nya itu lucu. Sangat menghibur.

"Mon! Lihat ini!!"

Nanon memasang kacamata berwarna pink itu sambil bergaya cool. Sangat tidak cocok.

"Nanon! Jangan gila!"

"Haha.. Gila apanya? Kau juga harus memakainya!" kata Nanon sambil memasangkan kacamata berwarna merah pada Chimon.

"Lihat, sangat keren! Apa Namtan suka ini juga? Apa kita harus membeli nya?"

Chimon melepaskan kacamata nya dan meletakkan kembali ke tempat asalnya.

"Dia tidak suka Non, selera mu aneh!" sindir Chimon.

"Hmm, memang selera ku aneh. Aku memiliki pacar juga aneh," balas Nanon.

Chimon yang tadinya sedang berjalan meninggalkan Nanon kini menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Nanon tajam.

Nanon tertawa dan langsung memeluk Chimon.

"Aku hanya bercanda," kata Nanon.

"Aku marah," ucap Chimon.

Nanon melepaskan pelukannya dan menatap Chimon yang kini ekspresinya tengah kesal.

"Setelah ini traktir aku makan," lanjutnya.

Mendengar itu Nanon tersenyum begitu juga dengan Chimon.

"Tenang! Aku akan mentraktir mu sampai kau kenyang!" kata Nanon.

FOR YOU [Namon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang