Sarah mengumpulkan 3 pemuda itu pagi-pagi, Siam, Loi, dan Rey. Tidak luput, Eli dan Andrass, sementara Moca yang menjadi pokok masalah masih tertidur di kamar.
"Kalian tau siapa Mo? Monica George?" Sarah menyatukan kedua tangannya diatas paha.
"Ge-George name.." Loi masih tidak percaya Monica memiliki nama keluarga yang fantastis. "Benar, dia adalah anak kandung dari keluarga George"
"Apakah karena itu ia harus menyamar sebagai laki-laki? Ayahnya adalah seorang kapten perang.." Siam mulai menduga hal-hal yang masuk akal.
"Bukan, itu karena Ayahku sudah gila." Perkataan tajam itu membuat mereka mengalihkan pandangannya pada Eli. "Sebagai seorang kakak, Ayah sangat menyayangi adik laki-lakinya, pamanku. Paman adalah orang yang kuat, tapi tetap saja perang yang panjang di utara benar-benar mengoyak kesehatannya, ia tumbang pada pedang musuh."
"Moca yang saat itu tidak mengerti apa-apa justru menjadi bahan pelampiasan." Eli menghela napas pelan, "Ayah melihatnya sebagai suatu pembawa nasib buruk dan dengan tangannya sendiri mengurungnya di kamar paling belakang" Eli berujung menceritakan semuanya sambil menanggapi pertanyaan-pertanyaan mereka. "Mother.. aku mendapat cerita ia bersikeras untuk mengeluarkan Moca pada awalnya tapi katanya begitu Ayah membawa Mira kerumah ia sudah tidak pernah protes lagi"
Ruangan itu jadi dipenuhi suasana dingin yang membuat bulu kuduk mereka berdiri.
"Sampai kapan ia harus terus hidup seperti ini?" Rey merasa pedih, "Bukankah lebih baik membukanya kepada umum?" Loi ikut menambahi.
"Hal ini memang tidak bisa selamanya menjadi rahasia, bagaimanapun bocah itu tetaplah seorang gadis." Sarah juga ingin segera menyelesaikan segalanya, tapi waktunya tak kunjung datang.
"Kalian tau sendiri seperti apa sifatnya ketika ia berada di sekolah aritokrat" Eli bisa menebak apa yang gadis itu lakukan agar segera kembali ke Istana. "Saat ini kebahagiaannya hanya saat berada di Istana, karena ia merasa aman saat bersamaku"
"Tsk, itu karena ia senang hanya dengan melihatmu" Andrass meralat. Sementara Eli yang mendengarnya hanya diam, begitukah? ia senang melihatku? Tidak bermaksud untuk sengaja tersenyum malu.
"Sudahlah, aku yakin mereka bisa menjaga rahasia dengan benar." Andrass bangkit berdiri. "Jangan bertindak seolah kalian tau sesuatu, dan panggil dia dengan Mo saja." Andrass keluar dari ruangan dengan langkah panjang, memasukkan kedua tangannya ke dalam saku. Mana ia duga kejadian seperti itu ada di dunia nyata.
.
.
.
Menunggang kuda sembari bermain panah, seni bela diri, merakit jebakan, dan saling menghindari jebakan.
Panjat tebing, battle, lari, sirkuit training, dan tambahan buku-buku ilmu perang yang harus mereka baca.
Rasanya jiwa mereka terkuras habis.
Latihan, makan, tidur.
Mereka sampai tidak sadar kalau hari ini latihan diliburkan, padahal mereka genap semuanya sudah datang ke lapangan. Lapangan yang dapat menampung ribuan orang itu tampak kosong, hanya terlihat hamparan tanah keemasan. "Apa-apaan?" Mereka mulai bertanya-tanya apa yang terjadi.
"Pfft, hahah, hari ini perayaan ulang tahun Ratu Edelweiss, Ratu Emeria.. bagaimana mungkin kalian melupakannya?" Yo Ai dengan gaun mewahnya, melipatkan tangannya di dada sambil tersenyum mengejek.
"Apa yang kalian tunggu? Kalian tidak ingin hadir di hall perayaan? Itu suatu penghinaan bagi kerajaan"
Tanggal berapa ini? Seriusan? Mereka berjalan kembali masuk ke Istana dengan ragu-ragu. Hari tanpa latihan itu jadi terasa aneh.
Sarah hanya terkekeh geli, "Maaf, rencananya aku ingin memberitahu kalian.. tapi melihat kalian begitu bersemangat pergi latihan aku jadi lupa sendiri.." Barulah senyum dibibir para pemuda itu mengembang.
"Pergilah ganti baju dan bersiap, acaranya akan digelar sampai dini hari"
"Yasss!" Para pemuda itu bersorak senang.
.
.
.
Moca juga sudah mengganti bajunya dengan rapi, baju resmi pria. Ia bergegas menghampiri Andrass untuk mengajaknya makan gratis. "An_drass?"
Gadis itu berjalan masuk, mencari dimana sosok Andrass itu, yang ternyata berada di balik selimutnya. "Kau sakit?" Andrass tertidur.
"Andrass! Kau sudah siap?" Roy ikut masuk ke dalam kamar, mendapati Mo yang juga tengah bingung. "Ada apa? Apa dia sakit?" Roy langsung sigap memeriksa. "Haish, ganggu aja sih" Andrass yang merasa berisik itu terbangun.
"Ga pergi?"
"Males, enak tidur."
"Ck, orang tuamu mungkin dateng juga, entar aku lagi yang ditanyain" Roy menggeleng pelan ketika Andrass malah menarik selimutnya menutupi leher. "Udah Mo, berangkat aja"
Ia agak khawatir, tapi melihat Andrass baik-baik saja ia mengangguk dan turun ke bawah. "Sarah!" Moca berlari masuk ke ruang kerja Sarah. "Sarah, tolong potong rambutku" Sarah hanya menurut memotong kembali rambut merah muda itu segi.
Gadis itu mengangguk puas mendapat gaya rambut lamanya. Ringan dan sederhana.
Ia mengikuti Sarah yang tampak sempurna dengan gaunnya. Ia hanya tersenyum puas melihat sosok anggun Sarah.
Area pesta terlihat ramai. Saat-saat seperti ini adalah dimana halaman istana dipenuhi kereta-kereta kuda.
Berkat mengikuti Sarah, gadis itu bisa melihat dengan jelas pertama kalinya ketika 4 anggota keluarga kerajaan itu duduk bersama di atas kursi agung.
Raja dan Ratu, setelah itu Putri Yo Ai di sebelah Ratu dan Pangeran Yo Ji di sebelah Raja. Menawan, mempesona, megah, dan kuat. Karisma-karisma yang telah membangun Emeria besar-besaran selama dekade terakhir.
Meskipun singkat, Moca masih ingat Sarah pernah jujur padanya bahwa ia pernah menikah dengan adik dari raja. Tapi ia tetap merasa canggung melihat Sarah menjadi tontonan banyak orang. Moca meninggalkan sosok Sarah yang sudah mulai berbincang dengan orang yang ia sama sekali tidak kenal dan memilih untuk mencari sosok Eli.
Padahal pangeran ada disana, tetapi Eli tidak terlihat berada disekitar.
Bahkan sampai acara inti sudah dimulai, para perwakilan mengucapkan selamat ulang tahunnya pada Ratu.
"Liel.." Mata gadis itu terpaku mengarah ke pintu masuk.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Moca
Ficção HistóricaTerlahir sebagai pembawa sial ? Tema : Kerajaan . . . Kritik dan saran sangat diperbolehkan :) Bukan plagiasi dan tidak boleh :v revisi berlangsung sangat pelan karena sibuk #1 princess 07-08-2021 tanggal ditulis: 30-3-2020 s/d 01-01-2021