Eli : "...."
Moca : "...." "...." "?"
Pelayan : "Begitu menakjubkan, kan? Cantik dan menggemaskan sekali.."
Ia mengenakan gaun yang bisa dibilang cukup sederhana. Bajunya memiliki leher yang cukup besar sehingga memperlihatkan sebagian bahunya, bahannya halus tipis dengan warna violet pudar, ikat tali hitam dengan bros daun anggur dibagian kirinya, dan tambahan kain keras violet gelap ke abu-abuan yang menutup panggul bagian atas dan belakang menjuntai diagonal hingga akhir gaun. Rumbai yang menjuntai setelah lengan puff.
Kalung liontin merah kecil itu terlihat cocok di lehernya dan pin anggur itu menata rapi rambut pendeknya.
"Liel.. kalau kau tidak suka bilang saja.." Moca sendiri merasa aneh. Gaun dan celana adalah dua hal yang berbeda dengan rasa yang berbeda.
"..." Bisu.
"Permisi, sebaiknya aku ganti kembali" Ia menarik tirai itu kembali untuk tertutup.
"Monica" Ia menahan tangannya. "Moca.. Ayo pergi" Gadis itu lebih terkejut melihat senyum Liel yang terlihat berbeda dari biasanya, lebih berbunga.
.
.
Jalan cepat, mengayunkan pedang dengan cepat, melatih keseimbangan yang hanya diam rasanya mudah, kenapa yang kali ini sulit. "Liell.." Ia mulai protes, bahkan ia tidak diizinkan untuk menoleh. "Sebentar lagi..."
Yah, harus berusaha lebih agar lukisannya juga sesuai dengan yang diharapkan.
"Selesai" ketika akhirnya sang pelukis menyelesaikan titik terakhir di bawah lukisan mata gadis. Moca langsung merenggangkan tubuhnya. Sementara Eli semangat sekali berdiri dan melihat hasilnya, mengangguk puas. "Tampaknya aku menggambar dengan baik kali ini.." Sang pelukis muda pun puas dengan hasil kerjanya.
"Ah, aku minta tolong satu lagi, tolong jaga lukisan ini di studio Anda.." Eli menyodorkan koin emas sebagai bayarannya.
"Eh?" Ia menerima koin itu sebagai hasil jasa, tapi tidak yakin dengan apa yang baru saja ia dengar. "Iya, tolong jaga lukisannya dengan baik.."
"Ini adalah lukisan yang bagus, saya heran mengapa Anda tidak mengambilnya.."
"Aku akan.. tapi untuk saat ini tidak ada tempat untuk memajangnya. Lukisan spesial butuh tempat yang lebih besar dari rumah, kan?" Perkataannya semakin membuat pelukis memiringkan kepala tidak mengerti. Bukannya rumah yang didiami oleh bangsawan George sudah seluas lapangan golf? Padahal Eli juga hanya menjawab asal, pasalnya lukisan itu tidak bisa ia taruh di istana, di rumah, ataupun di tempat umum. "Ya.." Ia mengiyakan canggung.
"A_ah.. kalau begitu, ambil ini" Ia pergi ke salah satu lemarinya dan menarik lemari itu keluar, mengambil salah satu benda kecil. "Ini, jika Anda menyuruh orang mengambilnya, berikanlah tanda ini maka saya akan tau kalau Anda hendak mengambilnya" Pelukis muda itu memberikan pin berbentuk angsa, dengan sayap yang memiliki batu imitasi merah. Eli mengangguk berterimakasih.
Sementara pelukis itu terfokus pada seorang gadis yang tengah mengamati lukisan-lukisan lainnya di tempat itu. "Tuan George, sekilas tadinya aku berpikir ia adalah adik tuan karena kalian berdua mirip, tapi apakah dia teman Anda? Anda sampai membuat lukisan dengannya.." Ia teringat kalau Bangsawan George hanya memiliki Eli George dan Mira George sebagai generasi penerus.
"Hm, Eli George dan Monica George, lukisan itu adalah milik mereka" Eli menunjuk lukisan itu pelan.
"Ma-maksud Anda?" Mungkin saja kalau Monica adalah saudara jauh yang tidak pernah kelihatan, tapi yang ditangkap pelukis itu adalah Monica akan menjadi istrinya, mengambil nama George. "Ya, anggap begitu" Eli tersenyum sopan, sebenarnya malas menjelaskan kemudian berbalik menghampiri Moca.
"Ada apa? Ada sesuatu yang kau suka?" Moca menggeleng, barang-barang disana memang bagus tetapi ia tidak menyukai untuk membawa pulang, merepotkan. "Apa lukisan ini bagus?" Moca menunjuk ke arah sebuah lukisan surealisme, yang menggambarkan seorang gadis berdiri di dasar laut menatap bulatan merah kekuningan di atas air.
"Hmm.. bagus kalau gadis itu bisa bernapas dalam air.."
"Eh? Gadis itu tidak bisa bernapas, manusia tidak bisa bernapas dalam air" Gadis itu mengernyit melihat kakaknya, "gadis itu hampir mati"
"Haish, kalau kau menganggapnya begitu, lalu bagaimana bisa manusia bisa berdiri di dasar laut?"
"Eh? Tidak bisa?" Gadis itu memiringkan kepalanya. "Tapi itu memang genrenya, surealisme.. justru gadis itu tidak bisa terbang atau berenang di dalam air, bisanya cuma menetap didasar."
"Jangan menafsirkan lukisan seenaknya" Eli menekan kepala gadis itu pelan layaknya tombol, "Sudahlah, ayo pergi" Eli berjalan lebih dulu ke pintu keluar. "Jadi lukisan itu bagus atau tidak?" Moca berlari menyusul.
Meninggalkan pelukis yang terhenyak. Awalnya Ia juga berpikir lukisan itu bermakna damai, atau memberikan harapan.
Ia menatap lukisan yang sudah ia beli itu sekali lagi. Agak lama.. sampai ingin sekali rasanya mengeluarkan gadis itu dari sana.
Ia menatap kanvas itu, mencoba mengingat kembali darimana ia dapatkan lukisan itu. Dicarinya dalam buku catatan, lukisan berjudul "SUN" itu.
Sekolah Seni Aristokrat
"SUN" -Monica
Ia menatap kembali lukisan yang baru saja selesai dibuatnya sore tadi. "Eli George dan Monica George, lukisan itu adalah milik mereka" Apakah itu kebetulan, atau benang takdir mengikutsertakan pelukis Albert Reoch dalam cerita sejarahnya.
SR
Ngga, tokoh Albert Reoch ini gak harus diinget karena tokoh ini ga ngaruh sama alur cerita. Yang harus diinget cuma Eli, Moca, Mira, Yo Ji--pangeran, Yo Ai--putri, Sarah, Rey, Arka, Andrass.Kalau mau diinget, ya ada Raja, Ratu, ortunya Eli, Anya dari kerajaan barat daya, William --prajurit, Barned--prajurit, Albert--pelukis, Roy--temen deket Andrass, Siam--temen deket REY, Loi--temen deket REY, Bayleish--Kakek.
Deskripsi gambar yang berjudul "SUN" : Karena di dalem air, jadi gambar gadisnya juga warnanya gelap pake biru-hitam, trus airnya juga biru-tua-biru, dan konsep surealismenya ada di mataharinya karena seharusnya di dasar laut matahari nggak kelihatan. Mataharinya juga cuma bulatan merah kekuningan yang nggak nyebarin cahaya banyak, dan sebenarnya juga gadis itu nggak ngeliat matahari disana. Tapi konsep matahari di sini diadakan, karena itu Albert ngira itu lukisan penuh harapan.
Menurut gambaran kalian, maknanya yang bener gimana?

KAMU SEDANG MEMBACA
My Moca
Historical FictionTerlahir sebagai pembawa sial ? Tema : Kerajaan . . . Kritik dan saran sangat diperbolehkan :) Bukan plagiasi dan tidak boleh :v revisi berlangsung sangat pelan karena sibuk #1 princess 07-08-2021 tanggal ditulis: 30-3-2020 s/d 01-01-2021