Votement!
Votement!
Votement!
Jangan jahat-jahat jadi orang:'( pokonya Votement terlebih dahulu!!
***
"Kenapa lo pengen banget dia masuk geng kita?"
"Karena gue lihat dia banyak menguasai ilmu bela diri, so kalau dia di geng kita pasti kita bisa lebih kuat," jelas Dirga.
Dirga dan beberapa temannya telah berkumpul di sebuah tempat atau lebih sering di sebut dengan basecamp. Teman-teman Dirga masih menanyakan alasan mengapa Dirga ingin sekali Kenzi memasuki geng ini? Padahal ia hanya seorang cewek! Kalian pasti tahu pikiran mereka, mereka pikir Kenzi akan membuat masalah jika bergabung dengan geng ini, karena mereka pikir Kenzi hanya seorang gadis lemah, tapi itu salah besar!
Mungkin mereka lupa jika Kenzi pernah mengalahkan Aldo yang notabenenya adalah anggota inti Vanom. Bukan hanya itu, ia juga pernah mengalahkan Clara pemegang sabuk hitam dalam seni bela diri karate dan ketua karate di sekolahnya. Jadi tidak di ragukan lagi bukan bahwa Kenzi bisa menjadi penguat di geng Vanom?
Mungkin beberapa alasan itu yang membuat Dirga sangat yakin untuk memasukkan Kenzi kedalam gengnya, atau bisa saja cewek ini menjadi inti dari geng Vanom. Sepertinya Kenzi harus masuk ke dalam anggota inti karena kebolehannya dalam bela diri cukup tinggi.
"Tapi dia cuma cewek!" Dirga menatap nyalang Rangga.
"Walaupun cewek, dia bisa ngalahin Aldo," sinisnya.
"Gue gak kalah! Gue cuma ngalah aja sama cewek!" elak Aldo membuat teman-temannya memutar bola matanya malas.
"Apa lo gak curiga sama dia?" Kini akhirnya Satrio mulai angkat bicara setelah mendengar perdebatan teman-temannya.
Dirga menyerengit bingung, "Maksudnya?" tanya Dirga.
Satrio menghisap vape di tangannya lalu mengeluarkannya dari mulut, "Lo lupa kalau dia jago berantem? Sedikit kemungkinan dia bukan anggota geng lain, atau bahkan inti dari geng yang mau ngehancurin kita," papar Satrio.
"Bener kata Bangsat, mungkin aja dia anggota geng lain," imbuh Bagas setelah mendengarkan penjelasan dari Satrio yang menurutnya bisa saja terjadi.
"Bisa jadi! Lo inget enggak waktu kita balapan? Waktu itu kan Kenzi juga ada di sana, udah pasti dia bukan cewek baik-baik, kalau dia cewek baik-baik gak mungkin kan dia keluar malam, bahkan waktu itu udah sekitar jam 12 malam." Rangga menatap mereka dengan muka serius.
"Mungkin aja dia sama abangnya atau di ajak temenya," sahut Aldo dan diangguki oleh Dirga.
"Mungkin juga sih," ujar Bagas sembari menyerobot minuman Rangga.
Rangga yang melihat minumannya telah habis langsung melotot garang, "Minuman gue monyet!" pekik Rangga.
"Hehehe sorry gue lupa," kata Bagas dengan menampilkan deretan giginya.
"Beliin lagi gak!!"
"Ealah, beli sendiri aja sana!"
"Beliin lagi Gas!" Rangga sudah bersiap-siap untuk memukul Bagas dan Bagas juga sudah bersiap-siap untuk melarikan diri dari amukan seekor badak.
"Apa susahnya sih tinggal pesen lagi juga," balas Bagas enteng.
Ketiga temannya dan anggota yang lain hanya memperhatikan mereka dengan serius, bisa jadi malam ini akan ada perkelahian dadakan antara dua sahabat yang sangat menyenangkan untuk dijadikan hiburan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Leader Girl (END)
Teen FictionTentang sebuah kisah yang melibatkan banyak hati dan perasaan, tentang lingkaran takdir yang selalu membelenggu manusia. Tentang permainan takdir yang entah bagaimana maunya. Tentang misteri takdir yang selalu mengikat manusia, bagaimana tuhan menja...