18. cemburu?

15.3K 1.1K 49
                                    

Karena pada dasarnya sebuah rasa bisa muncul tanpa kita sadari

***

Mentari telah menampilkan sinarnya dari ufuk timur. Terlihat seorang gadis tengah berkutat dengan seragam sekolahnya di depan cermin.

Dia adalah Kenzi, gadis ini sedari tadi terus saja sibuk dengan penampilannya. Entah kenapa hari ini ia ingin tampil perfect di depan seseorang.

Setelah lima menit berlalu, Kenzi bergegas pergi menuju ruang makan. Di sana orang tua Kenzi dan para abangnya sudah duduk manis di situ dan tinggal menunggu kedatangan Kenzi untuk sarapan pagi.

"Pagi!" sapa Kenzi dengan menarik kursinya.

"Pagi kembali!" balas mereka.

"Dek, tumben banget lo keliatan cantik," celetuk Kenzo dan dihadiahi ketukan sendok tepat di dahi laki-laki tersebut.

"Jadi selama ini gue gak cantik gitu?!" sinis Kenzi.

Kenzo mengerutuki ucapannya, kenapa ia selalu salah di mata perempuan. Dipuji salah, gak dipuji juga salah. Jadi maunya apa?! Bagi yang tau tolong beritahu Kenzo!

"Makannya kalau kucing lagi berubah jadi macan jangan di ganggu," ejek Faiz dengan terkekeh.

Kenzo hanya mendengus kemudian melanjutkan acara makannya. Fandra dan Devan hanya tertawa kecil melihat perdebatan anak-anaknya. Mereka memang mengesalkan dan kadang membuat darah tinggi, tapi merekalah alasan keduanya agar tetap semangat menjalani kehidupan.

Setelah acara sarapan selesai mereka sudah berjalan keluar rumah untuk menjalani rutinitas sehari-hari.

Baru saja Faiz ingin memasuki mobil tiba-tiba tangannya ditarik oleh seseorang, sontak ia membalikkan badannya dan mendapati Kenzi sedang berdiri tegak di belakangnya.

Gadis itu memperlihatkan deretan gigi putihnya, "Bang, gue nebeng ya," pinta gadis tersebut.

"Udah gue duga, ya udah buruan," ucap Faiz kemudian memasuki mobilnya.

Kenzi melompat girang, baru kali ini ia diantar kembali oleh abang pertamanya setelah beberapa tahun terpisah.

25 menit setelah menempuh perjalanan dari kediaman Cristhian menuju sekolah SMA Cakrawala, kini Kenzi sudah sampai di gerbang sekolah. Awalnya Kenzi ingin keluar sendiri, namun dihalangi oleh abangnya.

Faiz keluar dari mobil kemudian memutari mobil dan kemudian membukakan pintu untuk adiknya. Kenzi turun dari mobil kemudian mencium pipi Faiz, begitu juga dengan Faiz ia juga mengecup singkat kening Kenzi.

Tanpa mereka sadari ada beberapa pasang mata yang menatap ke arah mereka dengan tatapan tak bisa diartikan.

"Ada yang panas tapi bukan api," celetuk Aldo. Ya mereka adalah Dirga dan sahabatnya, mereka sedang berkumpul di parkiran yang terletak tak jauh dari gerbang masuk.

"Pandangi aja mergo-"

"Mergo sadar diri kulo dudu sinten-sinten," sambung Bagas dengan menyanyikan sepenggal lagu jawa.

"Berisik!" ketus Dirga kemudian berjalan meninggalkan mereka.

"Yah, baperan. Tungguin bos!" teriak mereka lalu berlari mengejar Dirga.

Kejadian di gerbang tadi terus saja berputar di kepala Dirga seperti kaset rusak. Kenapa ini? Kenapa hatinya sangat sakit saat melihat Kenzi bersama orang lain, bukankah dia hanya menganggap Kenzi sebagai anggota?

Kok dada gue sesek ya liat dia sama cowok lain-batin Dirga.

Bahkan dia ingin sekali membenci gadis itu karena ia selalu saja membuat masalah dan membuatnya kesal. Tapi kenapa? Kenapa hatinya tidak rela saat Kenzi bersama orang lain.

Leader Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang