Hari ini adalah hari dimana Kenzi dan yang lain kembali bersekolah setelah diskors selama beberapa hari. Kembali kepada pelajaran yang sangat memusingkan dan juga membingungkan, tempat dimana semua tugas menumpuk.
Hari ini juga hari kedua dimana ia mendapatkan pesan dari Vanda bahwa ia akan kembali, tetapi sayangnya sampai sekarang gadis itu tak menampakan dirinya sama sekali, bahkan ia tak pernah lagi memberikan pesan pada Kenzi ataupun yang lain.
Kenzi semakin bertanya-tanya apakah Vanda benar-benar akan kembali atau itu hanya sebuah tipu daya? Tapi untuk apa Vanda melakukan itu?
Kenzi mengusap wajahnya gusar lalu menangkupkan wajahnya di atas lipatan tangannya. Entah kenapa hari ini guru juga telat masuk, rasanya Kenzi ingin membolos saja, tapi tidak tau kenapa sekarang Kenzi sudah memikirkan masa depannya, bagaiman masa depannya jika ia terus membolos maka dari itu ia memutuskan untuk tidak membolos lagi. Apalagi ia sudah kelas XI dan sebentar lagi akan ada ujian kenaikan kelas dan jika ia tidak lolos diujian ini sudah dapat dipastikan bahwa ia tidak akan baik kelas.
"Kenapa muka lo lecek gitu?"
"Bosen gue, mana guru gak dateng-dateng," keluh Kenzi.
Mereka manggut-manggut, menengah benar kata Kenzi hari ini sekolah terlihat membosankan, bahkan sudah banyak yang tidur didalam kelas karena tidak ada kerjaan. Padahal ini masih sangat pagi.
Kenzi kembali menangkupkan wajahnya. Seperkian detik terdengar suara sepatu yang berdentuman dengan lantai. Tak lama muncul seorang wanita berseragam guru memasuki ruangan kelas.
"Selamat pagi," sapa guru tersebut dengan tersenyum manis.
"Pagi, Bu!" Dengan serempak mereka menjawab sapaan dari gurunya.
"Baiklah, hari ini ibu bawakan kalian teman baru," ujar Bu Septi. "Ayo masuk!"
Kenzi terperangah. Bukan hanya dia saja, tetapi keempat temannya juga. Murid baru itu sangat familiar bagi mereka.
"Hai! Kenalin gue Vanda Gardenia," ujar Vanda dengan tersenyum menatap mereka semua.
Pandangannya kini teralihkan ke meja paling belakang matanya menatap mereka seolah menyiratkan aku telah kembali.
"Baik, Vanda kamu bisa cari tempat duduk yang masih kosong." Vanda tersenyum sekilas lalu berjalan kearah bangku yang tidak ditempati.
"Baiklah anak-anak, hari ini silahkan kerjakan tugas halaman 178-182. Ibu ada urusan sebentar, jadi ketua kelas tolong dikondisikan teman-temannya, dan jangan ada yang membolos!" Bu Septi menatap Kenzi dan keempat temannya dengan tajam, sedangkan mereka hanya menampilkan cengirannya.
"Baik, kalau begitu Ibu tinggal dulu, selamat pagi," ucapnya kemudian berlalu meninggalkan kelas.
Sorak sorai terdengar didalam kelas Kenzi, semua sudah kembali pada kegiatan masing-masing, ada yang langsung mengerjakan tugas, ada yang sibuk dandan, ada yang molor, ada yang ghibah, dan yang pastinya paling pojok adalah mereka yang sibuk dengan game onlinenya masing-masing.
Vanda menarik bangkunya agar bisa lebih dekat dengan Kenzi dan teman-temannya yang lain.
Kenzi masih menatapnya tak percaya, bukan hanya Kenzi tapi yang lain juga. Setelah menghilangkan hampir setahun setengah, kini dia tiba-tiba langsung jadi murid baru disekolah Kenzi, sungguh sangat sulit dipercaya.
Hikari menangkupkan kedua tangannya pada wajah Vanda, dia membolak-balikkan wajah cewek itu, lalu menatapnya heran.
"Ini beneran Vanda?" tanya Ana dengan mata yang masih terpaku pada perempuan didepannya.
"Bukan! Gue kuntilanak yang nyangkut di atap lo!" ketus Vanda kemudian memalingkan wajahnya.
Ana memekik lalu memeluk erat tubuh Vanda, "Ini beneran Vanda! Gue kira lo setan jadi-jadian yang nyamar jadi Vanda," celoteh Ana.
Mereka tertawa kecil mendengar celotehan dari Ana. Mereka memeluk Vanda secara bergantian guna melepas rindu yang telah membelenggu.
"Gue kira lo gak akan balik," ujar Dila.
"Gak mungkin gak balik, kalo gue gak balik, rasanya gue kaya diteror terus," ucapnya dengan terkekeh. Gue emang selalu diteror lewat mimpi sama dia-lanjut Vanda dalam batin.
"Wellcome back, i really miss you." Kenzi memeluk erat tubuh mungil Vanda.
"Miss you to," balasnya seraya membalas pelukan Kenzi tak kalah erat.
Versi pendek 🤭 gak tau kenapa author pengen up sekarang padahal masih 600kata🤣
Jangan lupa Vote, comment, and sharee😗
Btw kalian lebih suka author up berapa hari sekali sih🤔 jawab jangan sombonggg...
KAMU SEDANG MEMBACA
Leader Girl (END)
Teen FictionTentang sebuah kisah yang melibatkan banyak hati dan perasaan, tentang lingkaran takdir yang selalu membelenggu manusia. Tentang permainan takdir yang entah bagaimana maunya. Tentang misteri takdir yang selalu mengikat manusia, bagaimana tuhan menja...