***
Langit malam telah menampakan keindahannya. Bulan yang bersinar terang di langit malam dan bintang yang bertaburan di langit menambah kesan keindahan yang Tuhan ciptakan.
Langit malam yang terang benderang adalah suatu ciptaan Tuhan yang sangat indah, banyak orang yang mengagumi keindahan alam ini, termasuk juga seorang gadis berparas cantik yang tengah termenung di balkon kamarnya.
Kenzi. Gadis itu sangat menyukai dan mengagumi keindahan malam yang gemerlapan di angkasa. Entah mengapa ia sangat menyukai termenung di tengah gelapnya malam dengan bintang dan bulan sebagai penerang. Ketika sedang menikmati angin malam yang menyejukkan tiba-tiba bayangan seseorang datang menghampiri pikirannya.
Ia selalu memikirkan laki-laki itu, kenapa dia yang selalu muncul di pikirannya beberapa hari ini. Laki-laki dengan pakaian acak-acakan yang selalu menjadi ciri khasnya ini selalu datang dalam pikirannya. Laki-laki yang beberapa hari lalu telah menjabat sebagai ketuanya, ya dia adalah Dirga, laki-laki yang selama ini ia hindari tapi takdir malah mempertemukan mereka.
Tok..tok...
"Dek!"
"Paan?! Masuk aja gak dikunci kok!" teriak Kenzi dengan mata yang masih menatap keindahan malam yang bertabur bintang.
Laki-laki dengan stelan baju polos dan celana pendek memasuki kamar seorang gadis yang tak lain adalah adik kembarnya. Ia menghampiri gadis itu dan merengkuhnya dari belakang dan menyembunyikan kepalanya di cekuk leher adiknya.
"Lo kenapa, hmm?" tanyanya dengan posisi yang masih sama, Kenzi pun nampak nyaman dengan posisi itu. Ia tak memberontak sama sekali karena hal tersebut sering di lakukan oleh kembarannya.
"Gak papa, cuma liat bintang aja." Kenzo hanya mengangguk kecil.
"Bang! Kalau orang yang kita sayang pergi ninggalin kita, bahkan sampai pergi untuk selamanya, apa itu tandanya Tuhan gak sayang sama kita?" tanya Kenzi dengan sedikit menengok ke arah Kenzo.
Kenzo terkekeh lalu menarik hidung adiknya hingga ia mengaduh kesakitan, "Tau dari mana lo kalau Tuhan gak sayang sama kita?"
"Ya buktinya Tuhan ngambil semua yang kita sayang." Netra Kenzi menatap lekat ke arah Kenzo.
"Tuhan seperti itu bukan berarti ia tidak sayang pada umatnya, justru ia sangat menyayangi umatnya. Tuhan mengambil orang yang kita sayang itu karena Tuhan ingin memberikan ujian pada umatnya, ujian dimana jika orang tersebut mampu untuk melewati cobaan tersebut maka Tuhan akan memberikannya nikmat yang sangat luar biasa, bukan berarti Tuhan gak sayang sama kita," jelas Kenzo panjang lebar. Kenzi hanya manggut-manggut mendengar pemaparan dari abangnya, abangnya ini memang sangat mengerti saat diajak berbicara atau curhat, ya walaupun kadang juga sering jahil dan membuat seisi rumah heboh karenanya.
***
Dirga sedang berbaring di atas kasur kamarnya. Sedari tadi ia berusaha untuk menghilangkan bayangan gadis itu, gadis yang membuatnya terpukau dengan cara bertarungnya. Ya benar, Dirga tengah memikirkan Kenzi gadis yang beberapa hari lalu telah menjabat sebagai anggota inti dari Vanom.
Ia heran kenapa bayangannya selalu berputar di kepalanya, padahal selama ini Dirga tak pernah memikirkan seorang gadis pun, meski para gadis itu ingin mendekatinya tapi ia tak pernah memikirkannya sampai seperti ini. Tapi mengapa saat Kenzi datang, dengan mudahnya dia mengambil alih pikirannya?
Karena tak ingin berlarut-larut dalam pemikirannya tentang Kenzi, Dirga pun memutuskan untuk memejamkan matanya dan memasuki alam mimpiku.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Leader Girl (END)
Novela JuvenilTentang sebuah kisah yang melibatkan banyak hati dan perasaan, tentang lingkaran takdir yang selalu membelenggu manusia. Tentang permainan takdir yang entah bagaimana maunya. Tentang misteri takdir yang selalu mengikat manusia, bagaimana tuhan menja...