FOLLOW IG:
@sayyjazilah08⚠️Typo Bertebaran
Ridha berjalan mendekati pintu lalu sedikit membukanya dan perlahan masuk.
Menghela nafas kasar sebelum berucap. "Assalamu'alaikum"
Ridha melangkah kedalam dengan hati hati hingga...
Blam
Pintu tertutup dengan sendirinya berhasil membuat Ridha menegang, ia berbalik berusaha membuka kenop pintu tetapi nihil, pintu itu otomatis dan tidak akan terbuka semudah itu karena sebelumnya bahkan Daril sudah meminta bawahanya untuk mengunci pintu dari luar saat Ridha yang memasuki ruangan.
Di balik kursi kebesarannya, Daril menatap keluar jendela memunggungi Ridha yang terlihat panik berusaha membuka pintu, seringai iblis tercetak jelas di bibirnya.
"Selamat datang boneka baruku"
"Duduk"
Ridha yang masih menghadap pintu mulai berbalik badan dan menatap ke segala arah, astaga bahkan Ridha baru menyadari jika tak ada cahaya sedikitpun di ruangan ini kecuali jendela yang jauh dari posisinya berdiri.
Pandanganya mengarah ke meja dekat jendela di ruangan ini, bisa dilihatnya siluet seorang laki laki duduk disana.
"Maaf, tolong perintahkan mereka untuk membuka pintu." Pinta Ridha terkesan tegas dan dingin tanpa melihat ke arah Daril sambil sebisa mungkin menyembunyikan rasa takutnya, siapa yang tidak takut di ruangan gelap tertutp bersama laki laki?
"Duduklah, kenapa kau terlihat takut, aku tidak akan memakanmu nona." Ucap Daril terkesan- Ekhm genit?
Ridha semakin di buat geram dengan cara bicara pria itu, dia berusaha tidak menjatuhkan air matanya dan membalikan tubuhnya sambil memukul pintu sekuat tenaga.
Brak brak brak
"Buka! Aku mohon buka, cepat buka aku mohon." Satu tetes cairan lolos dari mata indahnya, Ridha memukul pintu dengan sendu berharap pintu terbuka, tapi nihil, tak ada gunanya juga.
Daril terkekeh. "Menjerit lah sekuat tenaga, tidak akan ada yang mendengarnya, ruangan ini kedap suara nona, jangan menguji kesabaran ku dan duduklah!."
Daril mulai jengah dengan sikap aneh Ridha, jika lainya akan ketakutan alhasil menurut dengan Daril tapi dia malah terlihat bar bar.
Ridha membalik badannya sambil menunduk, detik kemudian dia menaikan pandanganya hingga untuk pertama kalinya dalam hidupnya dia menatap tepat ke manik mata lawan jenis.
"Maaf, dalam agamaku di haramkan dalam satu ruangan dengan lawan jenis tanpa ada ikatan apapun, saya mohon izinkan saya keluar!"
Deg deg deg deg
Jantung Daril berdetak dengan kencang, tubuhnya bergetar karena menatap mata lentik milik Ridha.
"Sensasi apa in?" Daril memegang dadanya sebentar sebelum mulut penuh dosanya itu mebgucapak sesuatu yang membuat Ridha geram. "Bagaimana kalau kita buat saja ikatan di antara kita?"
Ridha menganga tak percaya, apa preman ini gila? Sadarkah dengan apa yang dia katakan barusan?
Daril berdiri dan melangkah ke arah Ridha yang berhasil membuat Ridha sedikit was was.
Saking paniknya Ridha kembali berbalik dan menggedor gedor pintu di belakangnya. "Buka pintunya aku mohon siapapun tolong aku! Buka pintunya!" Teriaknya, sesekali menoleh kebelakang memastikan jika jaraknya dnegan preman itu masih-
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA DAN MUSLIMAH [Lengkap Nih]
Science Fiction⚠️18+ ⚠️ Terdapat kata kata kasar dan adegan kekerasan [Lagi revisi] _______ "Apakah kunci surga itu...?" Satu pertanyaan dari gadis mungil itu bahkan mampu membuat tubuh sang pendeta bergetar, mendadak kesunyian melanda tempat yg di selimuti darah...