MAFIA DAN MUSLIMAH
⚠️Belum revisi jadi mohon bersabar saat membaca karena ketidak jelasan merajalela
FOLLOW IG: @sayyjazilah08
"Daril". Ucap seseorang lirih lalu pingsan kembali, karena rasa pening yang teramat sangat menyerang kepalanya. Apakah tadi dia benar benar bangun???? Atau???.Daril yang terlihat putus asa dan lemas tiba tiba jatuh pingan, sontak ustad Hasan dan ustadzah Fatimah mendekat kepadanya, tapi ada yang aneh, Daril terbangun dengan sendirinya. Siapapun yang melihat itu pasti juga bingung, tak terkecuali sepasang suami istri itu. Tatapan Daril berubah menjadi dingin, sangat dingin dan menusuk. Daril bangkit dari duduknya dan melangkah mendekat ke ranjang ridha seraya mengusap kepalanya sayang. Tatapan Daril berubah menjadi sendu ketika menatap wajah teduh Ridha yang terlelap.
Tiba tiba~.
"Daril!". Ucap Briyan yang baru sampai dengan nafas yang terengah-engah karena berlari. Dia segera meluncur ke asrama Ridha sejak kabar meninggalnya Ridha sampai di telinganya, bukan apa apa... Dia sangat hawatir dengan sahabatnya yang tempramental itu.
"Emmm d-daril, bagaimana keadaan Ridha?". Tanya briyan melangkah ke arah Daril lalu menepuk pundak Daril.Tanpa sepatah katapun tiba tiba drail melenggang pergi dengan tatapan tajamnya. Hanya Briyan saja yang tau kondisi saat ini. Daril dan Briyan berjalan dengan langkah panjang menyusuri lorong asrama putri, karena memang itu satu satunya jalan tercepat menuju mobil Daril. Dia menghiraukan semua tatapan para santri putri yang juga berlalu lalang di sana. Berbeda dengan Daril yang menampilkan wajah merah padam karena menahan amarah.
Daril dan Briyan memasuki mobilnya dengan Daril yang menyetir, Briyan tidak berani mengeluarkan suara apapun, karena dia tau Daril saat ini sedang dalam mode apa. Dengan kecepatan tinggi, Daril menancap gas nya membelah jalan raya yang lumayan padat, membuat pengendara lain menyisih karena takut.
Setelah 30 menit menyusuri jalan, Daril menghentikan mobilnya di sebuah bangunan tua di pelosok, dengan langkah tergesa-gesa dia memasuki rumah itu. Gelap danhening, tulah yang menghiasi bangunan ini.
Cetek
Daril menyalakan saklar lampu di satu ruangan yang terlihat seperti kamar, memang kamar, tapi hancur berantakan. BauBau anyir juga menghiasi ruangan itu, Daril melangkah mendekat kepada sosok yang duduk terpasung dengan wajah yang kumuh teraniaya. Kedua kakinya terikat kayu pasung, dan kedua tangannya terikat terentang. Laki laki itu menatap Daril yang berjalan mendekat dengan semirik andalannya, dan entah kenapa wajah Daril tiba tiba berumah 270° lebih mengerikan, dengan langkah cepat dia menghampiri pria itu dan.
Bugh
Bugh
Bugh
Daril melayangkan baku hantamnya dengan bertubi-tubi, darah segar tersembur keluar dari mulut pria itu, wajahnya di penuhi memar dan luka, kulit di kaki tangannya juga banyak yang mengelupas bekas sayatan. Pria itu hanya bisa mengerang kesakitan, sampai Daril puas menghajarnya.
"Apa kau tahu kesalahan terbesarmu?". Tanya Daril tepat di depan wajah pria yang sudah tidak berdaya itu dengan suara kecil tapi penuh penekanan. Pria yang di tatapnya hanya menatap Daril dengan tatapan kebencian.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA DAN MUSLIMAH [Lengkap Nih]
Science Fiction⚠️18+ ⚠️ Terdapat kata kata kasar dan adegan kekerasan [Lagi revisi] _______ "Apakah kunci surga itu...?" Satu pertanyaan dari gadis mungil itu bahkan mampu membuat tubuh sang pendeta bergetar, mendadak kesunyian melanda tempat yg di selimuti darah...