MAFIA DAN MUSLIMAH
⚠️Typo BertebaranFollow IG: @sayyjazilah08
Tokyo 12:00
"Loh, pintunya kok nggak di kunci?" Gumam Vina yang baru pulang, biasanya pintu selalu tertutup, terlebih ini sudah siang banget.
"Assalamu'alaikum, Ridhaaa where are you? Aku bawain ramen misso nih" Fina berjalan ke dapur sambil menyiapkan peralatan makan.
Fina berdecak kala tak mendapati jawaban, terlebih cuaca siang hari yang panas membuat kadar emosinya naik juga. "Jangan bilang molor nih anak" kemudian melangkah menuju kamarnya sendiri, mengingat saat dia pergi tadi belum sempat membereskan kamar Ridha, pasti sahabatnya itu tak Sudi singgah di kamarnya.
"Assalamu'alaikum ri-" Seketika Fina terdiam karena melihat ada seorang pria di kamarnya, duduk bersandar di kepala ranjang sambil memainkan ponsel lalu menatapnya.
"Da-daril" apakah dirinya tak salah lihat?
Daril menaikan satu alisnya seakan bertanya "siapa lagi ini?"
Seakan tersadar Fina berdehem untuk menormalkan mentalnya. "Se-sedang apa kau disini? Dimana Ridha?"
"Zahra ada di kamar belakang, entahlah, kenapa dia tidak mau satu kamar denganku". Yang benar aja kamu bang?!.
"Tapi tenang saja, ak-" ucapan Daril terhenti karena mendapati Fina telah ngacir tanpa mengatakan apapun.
"Dasar aneh" Gumam Daril lalu kembali mengotak Atik benda pipih kesayanganya.
***
Di kamar belakang.
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh... Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh". Gumam Ridha sembari menoleh ke kanan dan kekiri.
"Ridha Ridha Ridha Ridha... Huh huh huh" Fina yang berlari terburu buru dan ambruk tepat di samping Ridha yang baru menyelesaikan sholatnya.
"Ngapain? Di kejar om om?" Ridha terkekeh melihat Fina memberangus kesal. "Becanda, jadi?"
"Kenapa ada Daril di kamarku? jangan bilang kalian- Kyaaaaaaaa!" Fina memekik histeris sehingga teriakannya dapat di dengar Daril di kamar depan.
"Ck! Jangan asal ngomong deh, aku nggak serendah itu! Tadi dia terluka aku sama bi asih nolongin doang, la-lagian aku nggak berdua, ada bi asih dan bi Inah" Jawab Ridha sedikit gugup, bukankah mereka tadi sempat berduaan?
"Syukurlah, eh aku bawa ramen kesukaanmu, akut makan dulu, sama bi Inah bi asih sekalian" Ajak Fina sambil menunjukan 4 kotak ramen untuk makan siang seisi rumah.
"Wah, ramen miso" seakan menyadari. "Em tapi aku udah kenyang si, kamu ajak bi Inah, bi asih, sama Daril aja jangan lupa, aku mau lanjut nugas." Alasan Ridha karena dia tau Vina hanya membeli 4 bungkus, lalu Daril bagaimana? Dia tau Daril sejak pagi belum makan.
"Yah, tapi kamu kan belum makan juga, kita bagi dua deh, kamu sama aku." Ajak Vina tidak mau menyerah, dia hafal betul sahabatnya ini.
"Ngak usah, udahlah aku sibuk, sana sanaa, jangan lupa ajak beban-beban maksudku Daril." Ridha menggiring Vina keluar kamar.
"Tap-tapi"
"Husssss"
"Tapi-"
Blam
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA DAN MUSLIMAH [Lengkap Nih]
Ciencia Ficción⚠️18+ ⚠️ Terdapat kata kata kasar dan adegan kekerasan [Lagi revisi] _______ "Apakah kunci surga itu...?" Satu pertanyaan dari gadis mungil itu bahkan mampu membuat tubuh sang pendeta bergetar, mendadak kesunyian melanda tempat yg di selimuti darah...