[5]Tidak Konsisten

18.5K 1.5K 28
                                    

Hanya dengan melihat manik lentik di matamu saja sudah cukup untuk tuhan memberiku petunjuk bahwa itu adalah kamu

*
FOLLOW IG:
@sayyjazilah08

*

"Silahkan masuk Ridha Fina, Ini villa kalian selama kalian tinggal disini, selamat datang di Jepang dan jadwal tugas kamu nanti akan saya kirim lewat email, ada 2 pembantu yang akan membantu kalian disini, kalau ada apa apa langsung hubungi saya ya, dan jangan lupa untuk-"

Drrt Drrt

Dering telfon membuyarkan percakapan para wanita itu. Tertera nama tuan Daril di layar panggilan dan itu sudah membuat jantung Iren main gendang.

"T-tuan daril? Ya Tuhan selamatkan aku, ada apa dia menelfon?"  Batin Iren ngeri.

"Emm, saya angkat telfon dulu ya, kalian lihat lihat aja dulu untuk beradaptasi." Ucap Iren sambil menjauh untuk mengangkat panggilan.

Iren menghela nafas mencoba menetralkan rasa gugupnya sebelum menekan tombol hijau di layar."Ha-halo tu-"

''Apa kau agen tourguide penulis asal Indonesia?'' lihatlah, bahkan dia belum menyelesaikan ucapannya.

"Iya tuan, a-ada apa?" Iren bertanya dengan gugup, keringat dingin sudah membanjiri tubuhnya.

"Perintahkan mereka untuk datang ke kantor malam ini juga- ah maksudku perintahkan para oenukis itu untuk datang malam ini"

"Ta-tapi tuan, bukankah pertemuannya 2 hari la-lagi?"

"Laksanakan perintahku!"

Tut

Iren menatap nanar layar Ponselnya yang sudah menggelap, ada apa ini sebenarnya? Kenapa Daril begitu aneh?

"Huft"

"Ada apa kak? Kenapa kau terlihat ketakutan? Siapa yang menelfon?" Tanya Ridha yang entah sejak kapan sudah berdiri di belakang Iren.

Iren kembali menghela nafas. "Tuan Daril, dia pemilik Dirgantara company, dan yang bekerja sama denganmu disin juga salah satu cabangnya, dia memajukan waktu pertemuan para penulis, pertemuannya di adakan malam ini, Ridha kau harus siap siap bertemu denganya, tenang saja, banyak penulis mancanegara lainya juga disana, nanti malam aku akan menjemputmu lagi oke?" Jawab Iren menerocos karena hawatir dengan keadaan, tidak biasanya Daril memajukan jadwal apapun, bosnya itu selalu profesional, tapi sekarang kenapa- ah sudahlah.

"Baik kak, terima kasih. "Balas Ridha dengan senyum tulusnya, sebenarnya ada rasa kaget juga bahwa Daril lah pemilik perusahaan yang bekerja sama dengannya, tapi apakah daril yang Iren maksud adalah temanya dulu? Atau hanya namanya saja yang mirip?

"Sebaiknya kalian istirahat, dan Ridha kau harus siap pukul 7 malam nanti aku akan menjemputmu, ingat! Harus tepat waktu, karena tuan Daril membenci ketidak disiplinan."

"Iya kak aku mengerti" Jawab Ridha masih dengan senyumnya.

Iren mengangguk sekilas  "kakak pulang dulu, jaga diri kalian baik baik, sampai bertemu lagi." Iren melambaikan tangan sambil melangkah keluar.

"Hati hati di jalan." Ujar Ridha dan Vina kompak saat mobil Iren mulai berjalan.

"What Ridha Ridhaaa ini bukan mimpi kan? Daril teman kita dulu yaang telah mengundangmu di perusahaanya? Ridha, aku baru tau marga Daril adalah Dirgantara yang itu, dia pria terkaya kedua diduni-".

MAFIA DAN MUSLIMAH [Lengkap Nih]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang