{42}ZAFAF VERSI RIDHA

9.3K 611 10
                                    

Kau bisa merencanakan menikah dengan siapa... Tapi tak bisa kau rencanakan cintamu untuk siapa
C

ak Nun

MAFIA DAN MUSLIMAH

⚠️Belum revisi jadi mohon bersabar saat membaca karena ketidak jelasan merajalela

FOLLOW IG: @sayyjazilah08


MALANG 20:45 WIB

Berejam-jam sudah mereka berjalan menyusuri jalan untuk sampai di villa mereka, sangat jauh, tentu saja, karena memang Ridha sendiri yang memilih villa terpencil. 3 kali mereka beristirahat di sebuah masjid untuk melaksanakan sholat ashar, Maghrib, dan Isyak.

Ceklek

"Huh capeknya, Alhamdulilah". Gumam Ridha yang baru membuka pintu utama villa kemudian mendudukkan diri di kursi ruang tamu dan disusul Daril.

"Jadi? Hadiah a-apa yang ka-kamu bicarakan?". Tanya Daril dengan jantung yang mau lompat.

"Oh iyaa, aku hampir lupa". Ucap Ridha yang kemudian bangkit dari duduknya lalu berjalan kearah telfon yang berada tak jauh dari tempat dia duduk. Membuka buku telfon sebentar, lalu menekan beberapa digit angka yang menghubungkan dirinya dengan seseorang di seberang sana.

"Halo, ada yang bisa kami bantu?". Tanya seseorang di seberang sana.

"Bisa siapkan kamar saya dengan hiasan indah, emmm usahakan hias dengan bunga mawar segar ya, harus bertaburan dimana-mana". Ucap Ridha yang terlihat santai.

"Oh baik kak, kami mengerti, akan ada dua orang yang akan datang kesana, di tunggu ya kak".

"Baiklah, terima kasih". Ucapnya menutup pembicaraan. Setelah beberapa saat berbicara dengan resepsionis, Ridha kembali berjalan menuju tempat duduknya tadi kemudian duduk kembali. Sedangkan Daril, sejak tadi dia terus menatap horor kepada Ridha, apakah ini mimpi??? Apakah ini... ah begitulah.

"Apakah kamu yakin???? Aku tidak akan pernah memaksamu kalau kamu belum siap". Ucap Daril kikuk.

"Aku sudah siap kakak, persiapkan saja mental, fisik, jiwa dan ragamu, pasti nanti akan menguras tenaga" ucap Ridha yang tetap memejamkan mata sambil menyandarkan tubuhnya di sofa.

Glek~

•••

•••

••••


"Silahkan kak, kamarnya sudah selesai". Ucap diluar perempuan yang baru mempersiapkan kamar Ridha.

"baiklah, terima kasih ya". Ucap Ridha seraya bangkit dari duduknya sambil mengucapkan terimakasih.

"Sama-sama, kalau begitu, kami permisi". Jawab dua perempuan itu kemudian melangkah pergi.

"Ayo kak, kita masuk kekamar". Ajak Ridha sambil menarik tangan Daril yang diikuti Daril. Dunia tidak tau saja betapa dahsyatnya detakan jantung Daril saat ini. Kita kita diam saja ya. Karena sesungguhnya perasaan Daril sejak tadi siang mulai resah mencerna apa hadiah di kamar yang akan Ridha berikan, dan tunggu, Ridha bilang ini adalah pertama kalinya bagi dirinya.

MAFIA DAN MUSLIMAH [Lengkap Nih]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang