MAFIA DAN MUSLIMAH [Lengkap Nih]

{32}GO TO CITY OF COLOUR✓

Mencoba menahan segudang rindu kepadamu membuatku sadar... Bahwa Allah lebih asyik dari apapun

MAFIA DAN MUSLIMAH

⚠️Belum revisi jadi mohon bersabar saat membaca karena ketidak jelasan merajalela

FOLLOW IG: @sayyjazilah08

"Jadi dia sudah menikah ya? Bagus, awasi dia 24 jam, jangan lepas kan dia dari para kalian, kita akan mengambil berliannya". Ucap seorang pria bertubuh kekar, mata bak elang, alis tebal, memiliki rambut di dagunya, wajah paruh baya yang tampak masih segar bugar yang saat ini berdiri di depan pria berbaju hitam berjejer di depanya.

"Maaf bos, ada satu lagi, ini". Ucap salah satu pria berseragam hitam yang membawa map lalu menyerahkan map itu kepada pria paruh baya di depanya.

Satu senyuman terbit di bibir tebalnya setelah membaca isi map tersebut.

"Rupanya anak itu menikahi gadis yang di kubu sangat berbeda, cih! Murahan". Decihnya dengan tatapan kebencian yang terlihat.

"Lalu, apa yang bos rencanakan?".

"Jangan lakukan pergerakan, tunggu waktu yang pas untuk bergerak, awasi dia sampai waktu permainannya tiba!". Tegasnya yang di angguki semua orang kemudian melangkah pergi.

"Fahmi, kau sangat mengagumkan"

*

*

*

Pagi hari 03:00

Dengan perlahan Ridha menggercapkan matanya, memfokuskan pandanganya yang buram, dia masih mengantuk, tapi dia tetap selalu terbangun pada jam-jam seperti ini.

"Allahuakbar, sami aallahuliman khamidah". Terdengar suara gumaman seseorang di kamar yang gelap ini, hanya ada lampu belajar Ridha yang tidak di matikan, Ridha merubah posisinya duduk dan mencari asal suara itu.

"Assalamualaikum warohmatullah wabarokatuh,  Assalamualaikum mualaikum warohmatullah wabarokatuh.... Alhamdulilah hirobbil'alamin". Gumaman itu kembali terdengar, membuat Ridha sedikit tegang, pasalnya bukankah ini kamar Ridha? Kenapa ada suara lain?.

Ridha bangkit dari duduknya dan perlahan lahan turun dari ranjang lalu berjalan menuju kamar mandi dengan waspada. Hening.... Tiba tiba suasana menjadi hening, di ruangan yang minim cahaya ini Ridha sangat tegang, apa jangan jangan tadi itu jin muslim yang sedang sholat atau apa?.

Tiba tiba

Grap

Seseorang memeluk Ridha dari belakang dengan hangat, Ridha terdiam merasakan pelukan nyaman yang sudah pasti itu Daril, mereka memejamkan mata merasakan kenyamanan pelukan masing masing, Daril yang semakin mengeratkan pelukannya dan membenamkan wajahnya di ceruk leher Ridha membuat sang empu sedikit menggeliat.

"Sudah bangun hmmm?". Tanya Daril berbisik di depan telinga Ridha.

".......". Ridha hanya diam saja, sebenarnya dia mulai jengah dengan sikap romantis Daril, entahlah, tapi hatinya lebih suka bermain main.