Tingkat bahagiamu, tergantung seberapa banyak rasa syukurmu
FOLLOW IG: @sayyjazilah08
Coming soon: kisahnya Kahfi (anaknya Ridha sama daril)
Judul: Dari Kacamata Cinta Dan Keadilan RasaMulai publishnya tahun depan tapi, kalo dah lulus sekolah wkwkwk
Udah tak cicil, bakal keren banget si, berhubung tahun depan Kulo dah kuliah (insyaAllah), latarnya juga dunia perkuliahan
UINSA punya cerita😆
"Dasar, ada ada saja!". Decak Ridha sebal sendiri dengan perilaku pendeta tadi. Pasalnya dia bilang mau memberikan pertanyaan, malah dia membuat janji. Kalau begini kan Ridha jadi punya hutang.
Setelah si pendeta memberikan syarat 3 pertanyaan yang harus di jawab Ridha sebelum dia pergi, tampak si pendeta teringat sesuatu yang membuat keputusanya berubah.
"Tidak, tidak sekarang, belum waktunya". Ucap si pendeta setelah cukup lama berfikir. Pernyataan dari pendeta itu membuat Ridha mengernyit bingung.
"Maksudnya??". Tanya Ridha.
"Suatu hari nanti aku akan mencarimu untuk menjawab semua pertanyaan pertanyaanku, dan aku pastikan suatu hari nanti kita pasti akan bertemu". Jawab si pendeta dengan senyum penuh arti. Sejenak Ridha menatap lekat ekspresi wajah pendeta itu, dan mulailah timbul benih-benih pertanyaan di benaknya.
"Baiklah, aku permisi dulu". Pamit Ridha kemudian melenggang pergi dengan pertanyaan pertanyaan unfaedah di hatinya
Di sepanjang jalan ini Ridha selalu terus saja menggerutu karena kejadian menyebalkan itu, entah kenapa baginya kejadian tadi sangat menyebalkan, sudah cuaca panas, harus mengingat seluk beluk kota, jalan kaki pula, oh tuhan kasihan sekali dia.
"Ya Allah panas".
Glek~
"Haus".
Kemudian telinganya menangkap suara seseorang yang sedang menyeruput es di kursi taman dekat dia berdiri.
Srruuuupppp.
"Hahhh... Alhamdulilah.... Segarnyaaa". Ucap seorang pria itu seakan mengerti penderitaan leher Ridha yang sudah seperti Padang pasir. Kegilaan Ridha semakin menjadi jadi ketika melihat es yang dibawa pria itu ternyata liang teh kesukaannya.
Dengan geram Ridha mendekat ke kursi itu dan berdiri di belakang pria itu dengan memicingkan matanya. Dia tau siapa pelakunya.
"Ck... Zahra mana sih, sudah mau ashar kok belum lewat sini juga, Choi bilang dia belum datang". Gerutu pria itu yang sudah bisa di pastikan dia adalah Daril.
"Ekhm... Seger banget ya mas??".
Sruupppp.
"Hahhhh... Iya dek seger". Jawab Daril yang masih sibuk menyeruput esnya.
"Beli dimana mas??".
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA DAN MUSLIMAH [Lengkap Nih]
Science Fiction⚠️18+ ⚠️ Terdapat kata kata kasar dan adegan kekerasan [Lagi revisi] _______ "Apakah kunci surga itu...?" Satu pertanyaan dari gadis mungil itu bahkan mampu membuat tubuh sang pendeta bergetar, mendadak kesunyian melanda tempat yg di selimuti darah...