{33}MARIPHOSA✓

7.2K 624 5
                                    

Syaikh Ibrahim bin Adham rohimahullah berkata:

"siapa yang tidak mampu menggembirakan orang lain dengan harta, makanan dan minuman yang dia punya, maka hendaklah ia menggembirakan mereka dengan wajah yang ceria dan akhlak yang mulia" 

Hilyatul Auliya jilid. 7 hal. 389

***

MAFIA DAN MUSLIMAH

⚠️Belum revisi jadi mohon bersabar saat membaca karena ketidak jelasan merajalela

FOLLOW IG: @sayyjazilah08

Cekrek

Cekrek

Dengan senyum yang masih terpatri, Ridha terus saja memotret sana sini seperti Mak rempik. Dia tidak menyadari kalau ada banyak mata yang mengawasinya sejak tadi, tatapan membunuh keluar dari semua mata itu, sedangkan yang diperhatikan.

Wallahua'lam.

"Jadi itu anaknya Fahmi sekaligus istrinya Daril? Menarik, siapkan semuanya, dan jalankan rencana B". Ucap Riko di balik dinding di salah satu bangunan yang dekat dengan tempat Ridha berdiri. Dia membawa banyak anak buah yang juga ikut bersembunyi. Setelah perintah keluar dari mulut Riko, semuanya berpencar dengan tugas masing masing, kini tinggal Riko yang mengawasi Ridha, tak lama kemudian Iren datang dan mereka berdua pun pergi ke tempat yang dituju. Yaitu...

Tajhmahal.

"Berapa lama perjalanan ini kak Iren?". Tanya Ridha yang bersemangat karena tidak sabar ingin melihat bangunan yang merupakan salah satu keajaiban dunia ini, saksi bisu dari kisah cinta yang mengharukan, banyak misteri yang terpendam didalamnya, perasaan yang mendalam mewakili keindahan yang dipancarkan.

"Bangunan itu sangat dekat dengan hotel mu Ridha, jadi 15 menit lagi kita akan sampai". Jawab Iren yang masih fokus menyetir mobilnya, mereka memang sengaja untuk membawa mobil sendiri tanpa bantuan supir, karena selain untuk kepentingan artikel, Ridha juga ingin menikmati salah satu ciptaan Allah yang subhanallah indahnya.
15 menit berlalu.

"Subhanallah, iIndahnya". Ucap Ridha dengan mata berbinar saat mereka baru sampai di parkiran wisata tajhmahal. Mereka turun bersama sama dan mendekat tepat di depan bangunan yang menyerupai masjid ini.

Cekrek

Cekrek

Ridha mengambil foto bangunan ini tanpa henti, sejak dulu memang dia sangat penasaran dengan bangunan bernama tajhmahal, dia juga sangat ingin mengetahui tentang benang merahnya.

"Kak, ayo masuk". Ucap Ridha yang berlari kecil menuju pintu utama tajhmahal yang diikuti Iren di belakangnya.

"Ikuti dia, dan tunggu perintahku untuk maju!". Perintah Riko di dalam mobil yang mengamati gerak gerik Ridha dan Iren. Setelah berlalu pergi, para anak buahnya mulai bergerak dengan rencana yang sudah tersusun.

*

*

*


Tok tok tok

Ceklek

Terlihat Briyan yang membuka pintu lalu hendak melangkah mendekat ke kursi kebesarannya Daril di kantornya. Sejenak Briyan terdiam, Daril menatapnya dengan dingin sebagai peringatan, tunggu, apa ada yang salah?.

MAFIA DAN MUSLIMAH [Lengkap Nih]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang