•~MAFIA DAN MUSLMAH~•
*
FOLLOW IG: @sayyjazilah08
Berbulan bulan telah Ridha lalui dengan berbagai keanehan yang terjadi dalam dirinya, Ridha sadar selama hamil dia merasa tidak menjadi dirinya sendiri, mulai dari menyuruh Daril curi rambutan ke tetangga yang punya anjing ganasnya minta ampun, menyuruh Daril pakai sarung saat rapat bisnis besar, bahkan sampai menyuruh Daril push up dengan Ridha naik di punggungnya selama 3 jam penuh, bayangkan saja selama kehamilan Ridha yang kini sudah menginjak 8 bulan, seberapa besar penderitaan yang Daril alami setiap harinya, sepertinya anaknya itu sangat dendam kepadanya, Daril berharap dunia tau jika dia tengah menderita hanya karena seorang wanita hamil, dan penderitaan yang paling berat dalam hidupnya adalah, ketika Ridha bermanja-manja dengan mengenakan lingerie di depan Daril setelah mandi, lalu setelah Ridha berhasil membangunkan singa di tubuh Daril dengan mudahnya Ridha menolak bertanggung jawab dan memilih langsung tidur, beuuhhhh rasanya. Ahh mantab.
Seperti hari ini, Ridha mengadakan makan rujak mangga muda bersama seluruh pelayan dan bodyguard di mansionnya terutama anggota inti dari mafia S.
"Ayo ayo makan yang banyak". Jujur saja bara di buat gemas sendiri dengan tingkah Ridha yang terus saja bergerak gesit dalam keadaan hamil tua seperti ini, tapi apalah daya, bara tak mau bernasib sama seperti Daril yang tadi sempat menegur Ridha dan berakhir dengan dirinya harus menerima punishment dari Ridha.
Wajah bara mendadak pucat ketika mengingat kekejaman Ridha saat menghukum Daril beberapa saat lalu, tangan kecilnya itu sangat lihai memoles make up tebal di wajah Daril dengan mata besar di keningnya, ck ck ck, saat ini Daril benar benar mirip Dajjal.
Bara benar benar mengagumi nyonyanya ini, bahkan pemimpin mafia sekejam Daril bisa di kalahkan olehnya, dunia memang terbalik.
"Hai! Ayo makan". Mata bara membola terkejut ketika menyadari Ridha tiba tiba di depannya dengan senyum mengerikan bagi bara.
"Allah, selamatkan hambamu ini"
Mata bara menatap horor dengan benda yang di bawa Ridha, sebuah garam beku berbentuk kotak. "T-tidakperlu nyonya, a-aku sudah kenyang"
Ridha semakin menyeringai melihat wajah ketakutan bara, demi apapun bara tidak mau mati dulu, mengingat betapa kejamnya iblis yang bersemayam di tubuh Ridha saat dia menghajar kakaknya sendiri habis habisan, tidak! Dia tak mau mati dalam keadaan jomblo.
"Ayo makan, ini enak". Bahkan semua orang yang ada di ruangan ini menatap horor kearah Ridha yang dengan mudahnya memakan setengah dari bongkahan garam itu dan mengunyahnya dengan santai, Daril pun sedikit khawatir dengan bayinya.
"Jangan makan itu Zahra! Itu tidak bagus". Ucap Daril dengan wajah datar, bara tau Daril serius saat ini, tapi tidak bagi Ridha, semua ekspresi Daril sama saja, sama sama jelek.
"Suka suka aku lah kak". Ridha kembali menatap bara. " Ayo makan bara, ayo makan"
"T-tidak nyonya"
"Ayo makan ayo ayo"
"Tidak mau, tidak nyonya, ti-"
"Aaakkhh". Tiba tiba Ridha meringis sambil memegang perutnya, semua orang mendadak panik dan menghampiri nyonya nya ini, Daril pun langsung berlari.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA DAN MUSLIMAH [Lengkap Nih]
Fiksi Ilmiah⚠️18+ ⚠️ Terdapat kata kata kasar dan adegan kekerasan [Lagi revisi] _______ "Apakah kunci surga itu...?" Satu pertanyaan dari gadis mungil itu bahkan mampu membuat tubuh sang pendeta bergetar, mendadak kesunyian melanda tempat yg di selimuti darah...