Jangan pernah hubungkan kalimat cinta dengan fiqih... Karena dua partikel itu sudah ditakdirkan di kubu yang berbeda... Sama halnya kau dan aku
Jazilah
⚠️PERINGATAN!
CERITA MENGANDUNG ADEGAN DEWASA!!! . ~18+~. !!!!
MAFIA DAN MUSLIMAH
⚠️Belum revisi jadi mohon bersabar saat membaca karena ketidak jelasan merajalela
FOLLOW IG: @sayyjazilah08
JAKARTA. 05:20WIB
"Minal jinnati wannas... Aamannabillahi shodaqollahul maulaanal 'adzim.... Alhandulilah". Ucap Ridha setelah menyelesaikan muroja'ah nya yang genap 30 juz hari ini. Setelah itu dia bangkit dan hendak menaruh Al Qur'an kesayanganya ke meja belajar tetapi suara percakapan seseorang masuk ke pendengarannya.
"Bagus... Ikat dia di ruanganku, dan aku akan mengurusnya sendiri".itu suara Daril yang sedang berbicara dengan seseorang lewat telfon yang berada di kamarnya sendiri, Ridha bisa mendengarnya karena pintu kamar mereka sama-sama terbuka. Hingga rasa penasaran pun menghampirinya.
"......".
"Tidak... Jangan di bunuh... Cukup ikat dia di sana... Aku sendiri yang akan mengurusnya nanti".
"....."
"Baiklah Dev, kau tau kan aku suka yang ada nada acausticnya, bukan desahan lembek".
"........".
"Baiklah, lakukan sesukamu".
".........".
"Bagus".
Tut Tut Tut
"Siapa yang di ikat???".
Deg.
Keringat dingin mulai keluar dari kening daril setelah mendengar pertanyaan itu dari mulut Ridha, dan sejak kapan dia berdiri di belakangnya??? Apa dia mendengar pembicaraan mereka???.
"T-tidak ada ... Mungkin kau salah dengar". Jawab Daril kikuk yang sudah berbalik menghadap Ridha tapi tatapannya menatap ke arah lain.
"Tidak kak... Aku dengar tadi kakak akan membunuh seseorang kan??". Tanya Ridha yang sangat penasaran.
"T-tidak mungkin sayang... Sudahlah... Kau salah dengar". Elak Daril sambil mengalihkan tatapannya kearah Ridha sejenak.
"Tapi kak...tadi Ridha dengar kakak bilang kalau ka-".
"Ya Allah zahra... Sudah mau jam enam!!!... Kita akan berangkat pukul 8 pagi Zahra... Ayo cepat berkemas!!!". Pekik Daril kemudain sok sibuk mengemasi barang-barangnya. Sedangkan Ridha hanya menatap Daril bosan, karena dia bahkan sudah mengemasi semua perlengkapanya dan Daril selama di Spanyol sejak kemarin.
"Kenapa kau tidak berkemas,... Cepatlah". Ucap Daril yang sejenak menoleh kearah Ridha yang kemudian sok sibuk lagi.
"Aku sudah mengemasi semuanya". Singkat, padat, jelas, tanpa majas!.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA DAN MUSLIMAH [Lengkap Nih]
Khoa học viễn tưởng⚠️18+ ⚠️ Terdapat kata kata kasar dan adegan kekerasan [Lagi revisi] _______ "Apakah kunci surga itu...?" Satu pertanyaan dari gadis mungil itu bahkan mampu membuat tubuh sang pendeta bergetar, mendadak kesunyian melanda tempat yg di selimuti darah...