Menghina Tuhan nggak harus nginjak² Qur'an dulu, nggak harus injak² Injil dulu...
Kamu khawatir besok ga bisa makan, khawatir besok ga dapet jodoh aja itu udah MENGHINA TUHAN
#SujiwoTejoSensei⚠️Typo Bertebaran
FOLLOW IG: @sayyjazilah08Ti-tidak mau, kamu sudah tua, k-kalau sudah tua tidak subur lagi."
Mendengar penuturan asal dari gadis di depanya membuat daril mengeram, ia memejamkan mata sejenak, jangan sampai jiwa iblisnya keluar. "Kau bilang apa? Apa kau meragukan kesuburanku? Baiklah, mari kita coba malam ini, kebetulan aku tau dimana villamu Zahra." Ucap Daril sukses membuat Ridha melotot.
Ridha menggeleng kuat. "Tidak, bukan begitu, emm arrgh udahlah lupin, aku ngg-" ucapan Ridha terhenti kala merasakan Daril semakin mendekat.
Ridha bergidik melihat seringai di bibir lelaki itu. "Bukankah di agamamu jika kita seperti ini akan menimbulkan fitah-"
"Fitnah!" Daril memutar bola matanya malas mendnegar sahutan jutek Ridha.
"Kalau begitu, ayo menikah."
Ridha semakin menunduk, d-dia nggak salah dneger kan ya? Barusan dia di ajak nikah? Daril masih mengamati gerak gerik gadisnya dalam diam, entah kenapa melihat Ridha seperti ini hiburan tersendiri baginya.
Dan sebuah siasat muncul ketika melihat wajah gadis itu memerah, ah bukankah selama ini tak ada yang mampu menolak pesona seorang Daril? "Aku akan benar benar menjadikanmu boneka, karena kau telah lancang membuatku merasakan hal aneh."
Wajah yang biasnaya teduh kini kian memerah padam, terdnegar eraman tertahan- ah sepertinya Daril salah paham bahwa gadis itu bukanya blushing tapi-
Marah.
Gantian Ridha yang memejamkan mata, jangan sampai dia kelepasan mengumpati keadaan.
"Apakah kau benar benar ingin menikah denganku?" Pancingnya, entah dari mana mendapatkan keberanian itu.
Dnegan semangat Daril mengangguk. "Tentu saja"
"Dalam agamaku, pernikahan hanya bisa di lakukan dalam satu agama, sednagkan anda-" Ridha menuding tepat di dada Daril sambil memberi dorongan sedikit untuk menciptakan jarak, gadis itu terkekeh. "Bukankah Anda ATHEIS...
"...TUAN Daril!?" Tegas Ridha di akhir kalimatnya- Ah Ridha jadi bersyukur karena sebelum berangkat sempat buka internet dulu untuk mencari tau tentang bosnya ini dan yah, agama yang tertulis di biodata Daril adalah atheisme.
Ridha menyunggingkan senyum melihat wajah Daril tampak serius, kenapa dia jadi senang begini. "Kecuali-",
"Kecuali apa!" Sahut Daril meninggi memotong ucapan Ridha, sepertinya hawa mulai memanas.
"Kecuali..." Dan entah kenapa melihat mata elang itu menajam membuat sifat songong Ridha menguap seketika, wajah mungil gadis itu berubah pias.
Ridha meneguk ludahnya kasar. "...k-kau menjadi mualaf."
Akh! Kenapa juga harus begitu!
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA DAN MUSLIMAH [Lengkap Nih]
Science Fiction⚠️18+ ⚠️ Terdapat kata kata kasar dan adegan kekerasan [Lagi revisi] _______ "Apakah kunci surga itu...?" Satu pertanyaan dari gadis mungil itu bahkan mampu membuat tubuh sang pendeta bergetar, mendadak kesunyian melanda tempat yg di selimuti darah...