{47}BERLATIH AND WELCOME✓

5.6K 462 5
                                    

Jika kau telah mengatakan kalau kau telah mencintainya...
Maka lakukan kewajibanmu sebagai pecinta...
Bukan sebagai pengemis cinta


⚠️PERINGATAN!

CERITA MENGANDUNG ADEGAN ~18+~

YANG DI BAWAH UMUR HARAP SKIP

MAFIA DAN MUSLIMAH

⚠️Belum revisi jadi mohon bersabar saat membaca karena ketidak jelasan merajalela

FOLLOW IG: @sayyjazilah08


Malam yang penuh bintang dengan spoy angin menusuk tulang menghiasi mansion keluarga dirghantara, seperti biasa daril dan Ridha berada di kamar masing-masing dengan kegiatan masing-masing, sedangkan Mahendra, dia sudah tidur di kamarnya sendiri yang terletak bersebrangan dengan kamar Daril dan Ridha.

Mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing, Daril yang sedang muroja'ah Nadzom Alfiah yang sudah dia hafal di balkon kamarnya yang langsung berhadapan dengan langit malam penuh bintang.  Dan Ridha yang sibuk menyelesaikan novelnya sendiri sambil mulutnya terus berkomat-kamit mengulang hafalan yang sudah dia hafal dengan lancar dan indah di meja kebesaranya yang ada di kamarnya sendiri.

Waktu sudah menunjukan pukul 23:00, dan sekarang waktunya bagi Ridha untuk melaksanakan tugasnya sebagai ratu strategi Mafia S ke ruang kerja pribadi Ridha. Sedangkan Daril juga sibuk ke ruang persenjataan pribadinya di mansion ini, rencananya Daril akan merancang sebuah senjata yang lebih hebat dari karya sebelumnya.

"CK... Aku lapar". Decak Daril yang mendengar cacing di perutnya pidato kemudian dia melangkah ke dapur, bertepatan dengan Ridha yang juga sedang berkutat memasak mie instan.

Seulas senyum tulus tercipta di bibir manis Daril, kemudian dia mendekat ke arah zahranya ini.

"Sedang apa Zahra?"

"Innalilahi!!!... Kau ini mengagetkan saja". Decak Ridha terkejut dengan kedatangan jailangkung itu yang datang tak di undang dan pulang tak di antar.

Hening~

Kriuk~.

Keheningan malam ini serta di dapur yang minim cahaya membuat suara pidato sang cacing terdengar jelas, seketika mereka bertatap muka.

"Hahahaha". Tawa mereka lepas seketika.

"Baiklah, kau juga kelaparan, ayo masak". Ajak Ridha yang kemudian di angguki Daril. Merekapun memasak dengan penuh candaan.

15 menit acara memasak dan akhirnya si mie sudah matang, Ridha menyajikannya di meja makan, kemudian mereka segera menyantapnya sampai tandas.

"Jadi... Apa rencanamu, apa kau benar benar akan membuat kelompok sendirian?". Tanya Daril kepada Ridha seusai makan dan  sama-sama berjalan beriringan menuju ruangan masing-masing.

"Ya... Aku juga sedang membuat rancangan untuk misi nanti". Jawab Ridha tanpa menatap Daril di sampingnya.

"Apa aku boleh melihat rencanamu?".

MAFIA DAN MUSLIMAH [Lengkap Nih]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang