MAFIA DAN MUSLIMAH
⚠️Belum revisi jadi mohon bersabar saat membaca karena ketidak jelasan merajalela
FOLLOW IG: @sayyjazilah08
Waktu menunjukan pukul 17:00. Ridha berjalan dengan gontai mencari tempat sholat untuk melaksanakan sholat ashar dan menghodo' sholat yang dia tinggalkan selama pingsan.
"Alhamdulillah ada masjid juga". Gumamnya ketika melihat bangunan berbentuk kubus yang tidak terlihat seperti masjid tetapi memiliki fungsi yang sama dengan masjid.
Segera Ridha mencari tempat untuk berwudhu dan melaksanakan sholat dengan Hidmat.Tok tok tok
"Assalamu'alaikum". Ucap Ridha mengetuk pintu villa dengan wajah lesu.
"Waalaikum salam, ya Allah Ridha kamu darimana saja?? Sudah semalam inibaru pulang, ini? Apa ini? Kamu terluka, ya Allah ayo masuk aku akan mengobatimu". Ucap Vina hawatir.
"Ridha, bagaimana keadaanmu? Aku hawatir kau tidak apa apa kan? Dan bagaimana tuan Daril?". Tanya Iren hawatir saat melihat Ridha dan Vina yang baru melewati ruang keluarga yang di tempatnya.
"Alhamdulilah dia sudah pulang dirumahnya dengan selamat, ada sahabatnya yang membantunya". Jawab Ridha yang sudah duduk dengan Vina yang siap membersihkan lukanya.
"Allah!!!". Pekik Ridha mengucapkan Allah ketika vina mulai mengoleskan obat merah di pelipisnya yang terluka.
"Tahan sebentar ya, ya Allah Ridha, kenapa mereka menyerangmu??". Tanya Vina sambil meringis karena miris mengobati luka Ridha yang lumayan dalam.
"Aku juga tidak tau, kenapa mereka ingin membunuhku". Jawab Ridha terlihat berfikir.
"Dan ya, aku ingat saat itu salah satu pemimpin anak buah Daril juga mengatakan 'lindungi nyonya', siapa yang dia maksud nyonya?". Timpal Vina bertanya tanya.
'Apa mungkin yang di maksud Vina adalah Ridha?... Apakah tuan Daril menyukai Ridha?... Apakah yang di maksud nyonya adalah Ridha?'. Ucap Iren dalam hati yang sejak tadi memperhatikan dua sahabat yang saat inj saling lempar pertanyaan hingga...
"Kak! Kak Iren?".
"Ah ya? Bagaimana ??". Panggilan Ridha membuyarkan lamunan Iren.
"Kakak kenapa melamun? Apa yang kakak pikirkan?". Tanya Ridha dengan senyum manisnya.
"Ti-tidak apa apa, kakak hanya kepikiran sesuatu, sudahlah, kau segera mandi lalu istirahatlah yang cukup, kau harus menyelesaikan tugas-tugasmu tepat waktu". Ucap Iren mengingatkan.
"Selesai! Benar kata kak Iren, kau harus istirahat". Imbuh Vina yang sudah selesai memplester luka Ridha di pelipisnya.
"Ya Baiklah, terima kasih kalian sudah peduli padaku, aku kekamar dulu ya". Pamit Ridha yang hendak ke kamarnya.
"Kelihatanya semua sudah membaik, ini sudah malam juga, kakak pamit dulu kalian jaga diri baik baik". Pamit Iren seraya bangkit dari duduknya.
"Iya kak, terima kasih sudah membantu kami selama disini". Balas Ridha sebelum Iren benar benar pergi. Setelah kepulangan Iren, Ridha dan Vina masuk kekamar masing masing. Entahlah, sepertinya Vina mulai menjauh lagi dari Ridha.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA DAN MUSLIMAH [Lengkap Nih]
Ciencia Ficción⚠️18+ ⚠️ Terdapat kata kata kasar dan adegan kekerasan [Lagi revisi] _______ "Apakah kunci surga itu...?" Satu pertanyaan dari gadis mungil itu bahkan mampu membuat tubuh sang pendeta bergetar, mendadak kesunyian melanda tempat yg di selimuti darah...