Karena kesetiaan tak di tunjukan dengan kata kata
⚠️ IG:
Ridha berjalan kekamar dengan gontai dan masuk kekamar mandi, 15 menit keluar sudah menggunakan gamis lalu mengambil kerudung di nakas, dia berjalan membawa kursi mendekat ke jendela kamarnya tak lupa dengan Mushaf kecil yang dia bawa kemana mana untuk muroja'ah.
"A'udzubillahiminassyaitonirrojim...
bismillahirrahmanirrahim...
Tabarokalladzi biyadihil mulqu wahua 'alaqulli syai'in Qodir...
Alladzi kholaqol mauta wallhayata liabluwakum ayyukum ahsanu 'amalaa...
Wahual aziizulghofurr...
Alladzi kholaqol sab'assamawatin tibao..
(Illa akhirihi)".
Dengan senyum yang terpatri di bibirnya, ridha terus melafalkan ayat-ayat yang telah di hafal, bertepatan dengan surat Al Mulk yang dia baca. Hinggaingga suara adzan Maghrib menghentikan kegiatannya. Dia pun menyegerakansholat dan tak lupa untuk berdoa.
"Ya Allah, jagalah masa remajaku, ampuni segala dosa dosaku dan dosa kedua orang tuaku, sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku ketika masih kecil, ya Allah pertajam lah ingatanku untuk terus Istiqomah menghafal sampai hembusan nafas terakhirku, ya Allah Ya Robb, aku mohon petunjuk darimu, jadikan aku seseorang yang bijaksana dalam segala hal, aku mohon padamu jagalah hubungan pertemanan ku dan Alvina, jangan biarkan ada celah di antara kami, ridhoi lah langkahku ya Robb, Amin".
Setelah berdoa dan melipat kembali alat sholatnya, Ridha kembali melanjutkan mengajinya di dekat jendela hingga tak terasa waktu sudah menunjukan setengah sebelas malam.
"Aamannabillahi shodaqollahul maulaaanal 'adzim". Ucap Ridha mengakhiri mengajinya lalu mencium Qur'an yang sejak tadi tertutup di tangannya. Kan muroja'ah ya, jadi tanpa buka Qur'anya.
"Udah selarut ini? Aku masih punya tugas". Gumam Ridha segera kembali kemeja belajarnya dan mulai mengetik.
Waktu menunjukan 02.15
"Alhamdulilah, dua artikel sudah jadi, novelnya juga hampir setengah, semoga bermanfaat dan mendatangkan berkah ya rob, aamin". Ucap Ridha lalu menutup laptopnya.
"Sudah hampir subuh, sayang Juga kalau tidur, mata juga ngejreng gini". Gumam Ridha lalu bangkit dan segera masuk kekamar mandi. Setelah 5 menit di kamar mandi untuk berwudhu, Ridha segera mengambil alat sholatnya, sebelum memakai mukena. Ridha menyisir rambut panjangnya di depan cermin. Sesudah dia merapikan rambutnya lalu segera memakai mukena dan melaksanakan sholat dua rokaatnya.
'Andaikan aku bisa berada di depanmu dan menjadi imam sholatmu zahra, bisa memilikimu, bisa terus menggenggam tanganmu , aku pasti akan menjadi manusia paling bahagia didunia ini'. Batin seseorang di balik sekat.
***
"Sayang... Kamu sudah pulang?".
Deg
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA DAN MUSLIMAH [Lengkap Nih]
Fiksi Ilmiah⚠️18+ ⚠️ Terdapat kata kata kasar dan adegan kekerasan [Lagi revisi] _______ "Apakah kunci surga itu...?" Satu pertanyaan dari gadis mungil itu bahkan mampu membuat tubuh sang pendeta bergetar, mendadak kesunyian melanda tempat yg di selimuti darah...