05 - My Answer is....

6.9K 601 29
                                    

"Kau tinggal di sini?"  Tanya Mew ke Gulf ketika mereka tiba di tempat Gulf.

"Ya .." Gulf mengangguk.  "Mengapa?"

Mew tampak terkejut.

"Benar-benar kebetulan" kata Mew sambil tersenyum.

"Kebetulan apa?"  Tanya Gulf.  Dia tidak mengerti.

“Biarkan aku mengantarmu sampai pintu. Aku ingin menyapa pemiliknya” ucap Mew.

"Kau kenal Nyonya Kirigun?"  Mew tidak menjawab.  Sebagai gantinya, dia turun dari mobil dan membuka pintu untuk Gulf.

Gulf keluar dari mobil sambil tersipu.

"Kau tidak harus memperlakukanku seperti seorang wanita" kata Gulf.

“Kamu bukan perempuan. Kamu laki-lakiku” ucap Mew sambil tersenyum genit.

"K-Kalau begitu kau tetap di sini, aku akan pergi dulu."  Kata Gulf mengancam untuk meninggalkan Mew.

"Eyy .. Jangan tinggalkan aku. Ayo pergi bersama" Mew meraih tangan Gulf dan menyatukan mereka.  Rapat.

'Hati ... Tolong tenanglah.'

Mereka mencapai pintu dan membunyikan bel.  Pintu terbuka dan Ny. Kirigun muncul.

"Nenek!!!"

Mew melepaskan tangan Gulf dan memeluk Nyonya Kirigun dengan erat.  Nyonya Kirigun terlihat sangat terkejut.

Cucu satu-satunya tiba-tiba ada di sini.  Dia sangat merindukan Mew.  Mereka hanya bertemu satu atau dua kali setahun.  Sudah berbulan-bulan sejak terakhir kali dia melihat Mew karena Mew juga sibuk.

"Mew. Anakku. Kenapa kamu di sini?"  Tanya Nyonya Kirigun.  Dia melihat ada Gulf juga.

"Oh, Gulf kau ada di rumah. Kau kenal Mew?"  Tanya Nyonya Kirigun.

"Dia cucu Nyonya?"  Tanya Gulf tidak percaya.

'Dunia yang kecil'

"Ya. Cucu satu-satunya. Mew, apakah kalian sudah saling kenal?"

Mew mengangguk.

"Dia calon istriku. Dan Gulf. Ini nenekku" kata Mew.

Baik Gulf dan Nyonya Kirigun sama-sama terkejut.  Tapi lebih kepada Nyonya Kirigun.

“Akhirnya kau menemukan seseorang yang sangat kau cintai. Aku sangat bahagia untukmu. Kau pantas mendapatkannya bukan seperti lelaki yang kau kencani sebelumnya” ucap Ny. Kirigun.  Mew hanya tersenyum kecil.

'Baik.  Setiap orang memiliki masa lalu.  P'Mew juga punya. '

"Aku senang kamu memilih Gulf. Dia begitu sempurna untukmu. Aku akan memberikan restu sepenuhnya untuk kalian berdua."  Kata Nyonya Kirigun.

"Ayahmu sudah tahu?"

"Yeah. Dia sudah tahu siapa aku sebenarnya tapi belum mengenal Gulf. Aku akan membawanya ke ayah besok."  Kata Mew.  Gulf mendekati telinga Mew.

"Aku belum pernah mengatakan ya" bisik Gulf.

"Apa yang dibisikkan Gulf padamu, Mew?"  Tanya Nyonya Kirigun.

"Tidak ada. Dia hanya bilang dia sangat mencintaiku. Itu saja" Mata Gulf menjadi lebih besar dan Mew terkekeh.

"Aish kalian kekasih. Darah remaja benar-benar tidak sabar ya?"  Gulf tersipu.  Dia mencubit punggung Mew dengan keras, tetapi bagi Mew itu seperti gigitan nyamuk.

The Losing Battle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang