Mereka tiba di Thailand setelah berjam-jam terjebak di dalam pesawat. Anak-anak sangat senang mengetahui bahwa mereka akhirnya bisa menginjakkan kaki di Thailand dan itu untuk selamanya. Awalnya, Gulf dan si kembar sangat sedih karena mereka akan berpisah dengan Tuan Meng dan Nyonya Meng yang telah membantunya dan anak-anaknya ketika dia sangat membutuhkan dukungan dari sebuah keluarga. Shaofei yang mengetahuinya pada hari dia akan pergi ke Thailand menangis karena dia tidak bisa melihat Gulf dan keponakan kesayangannya sebanyak sebelumnya. Tapi Gulf sudah berjanji kepada mereka bahwa dia akan selalu kembali ke Taiwan dan mengunjungi mereka ke depannya. Gulf juga sudah mengundurkan diri menjadi sekretaris Tangyi dan sekarang dia akan lebih fokus untuk membesarkan si kembar karena Mew juga tidak ingin dia bekerja lagi.
"Daddy! Seberapa besar rumah baru kita?" Tanya Mia. Mew tersenyum melihat kegembiraan Mia.
"Besar sekali. Mia dan Gan bisa berlarian di sekitar rumah sampai kalian lelah" kata Mew yang sedang mendorong troli barang bawaan mereka. Gulf terkekeh pada Mew yang sedang bermain bersama Mia.
Mew melihat ke arah Gulf dan dia meraih tangan Gulf. Dia menjalin kedua tangan mereka.
"Kuharap kamu tidak keberatan jika kubawa kamu dan si kembar kembali ke mansion. Aku tahu itu meninggalkan kenangan kelam untukmu. Jika kamu mau, aku bisa membeli rumah lain" kata Mew. Dia takut jika Gulf akan teringat masa lalu kelam yang terjadi di mansion sebelumnya.
"Tidak apa-apa. Aku sudah melupakannya. Selama aku bersamamu. Aku baik-baik saja" kata Gulf. Mew menyeringai ketika dia mendengar Gulf mengatakan kalimat gombalan itu.
Dia mendekatkan bibirnya ke telinga Gulf dan berbisik, "Aku juga"
"Daddy! Papa! Hentikan kita di depan umum!" Gan menyela ketika dia melihat bahwa ayah dan papanya begitu dekat dan sepertinya mereka akan saling berciuman.
"Ini memalukan," sela Mia dan itu membuat Mew dan Gulf tertawa melihat reaksi mereka. Si kembar tidak bisa berbohong tetapi mereka cemburu dengan ayah dan papa mereka. Itu karena Mew dan Gulf selalu bersatu dan berperilaku seperti pasangan SMA yang tidak bisa dipisahkan bahkan sedetik pun. Sepertinya mereka sejenak melupakan keberadaan si kembar.
"Maafkan aku. Kemarilah. Biarkan Daddy menciummu" kata Mew dan dia berjongkok. Dia membawa si kembar mendekatinya tanpa kemauan mereka dan mencium pipi mereka. Si kembar mencoba melepaskan diri mereka dari Mew tetapi mereka tidak bisa karena Mew lebih kuat dari mereka.
"Boo. Sudah cukup" kata Gulf. Dia malu karena orang lain yang lewat di bandara menatap mereka karena teriakan keras si kembar yang minta dilepaskan. Tiba-tiba dia merasa ingin melarikan diri dari mereka.
Mew akhirnya melepaskan si kembar dan memberi si kembar ruang untuk bernapas.
"Daddy punya kejutan untukmu. Kalian akan sangat bahagia nanti." Kata Mew. "Dan kamu juga, Bii" tambah Mew sambil melihat ke Gulf.
"Sungguh, apa itu?" Tanya Gulf. Si kembar memandang Mew saat mereka mengantisipasi dengan jawaban Mew.
"Nanti kamu akan lihat," kata Mew.
❀✿ **** ✿❀
Tong dan Kaownah sudah berada di dalam mansion karena mereka diberitahu oleh Mew bahwa Mew akan mengadakan pesta kecil ketika dia akan kembali dari Taiwan yang hari ini. Mereka mendekorasi aula utama mansion dan mengatur makanan, makanan ringan, minuman, dan hal-hal lain untuk pesta dengan bantuan pelayan di dalam mansion.
Tiba-tiba bel berbunyi.
"Saya akan membuka pintu." Kata Jennie, kepala pelayan putri. Tong dan Kaownah menganggukkan kepala dan kemudian melanjutkan mengatur makanan.
"Hei."
Tong dan Kaownah memandang pemilik suara itu. Mereka kaget karena ada Hither, Kok, Run, Mawin bersama putra mereka yang berumur 4 tahun, Seo. Tapi mereka lebih kaget karena Pak dan Mild juga ada di sana. Sudah bertahun-tahun sejak terakhir kali mereka bertemu.
"Kami datang ke sini setelah mendapat pesan dari P'Mew. Dia bilang dia punya kejutan untuk kami dan akan mengadakan pesta kecil. Itu sebabnya kami di sini." jelas Run. Yang lain menganggukkan kepala karena mereka mendapat pesan yang sama juga dari Mew. Sementara itu, Mild diberi tahu oleh Run karena Mew memintanya untuk membawa Mild juga jika dia bisa. Untung saja Mild tidak menolak.
"Wow. Aku tidak tahu dia mengundang kalian juga. Ini pasti akan menyenangkan karena semakin banyak, semakin meriah," kata Kaownah. Yang lain mengangguk setuju.
"Benar ...." Tong setuju dan kemudian matanya dan Kaownah diarahkan ke Mild yang memiliki senyuman kecil di wajahnya. Mereka mengira Mild membenci Mew karena kematian Gulf dan itu berarti Mild juga membenci mereka karena mereka berteman baik dengan Mew.
"Bagaimana ... kabarmu, Mild?" Tanya Kaownah.
Mild tersenyum.
"Bagus .... Ngomong-ngomong, aku minta maaf tentang masa lalu. Aku tahu aku agak kekanak-kanakan karena bereaksi seperti itu sebelumnya. Aku telah belajar menerimanya dan berhenti menyalahkan P'Mew." Kata Mild. Sebenarnya pacarnya, Pak berkontribusi banyak dalam merubah Mild menjadi pribadi yang lebih baik. Dia sangat bersyukur memiliki pria yang begitu positif dalam hidupnya.
"Aku sangat senang akhirnya kita semua baik-baik saja." Kata Tong. Yang lain menganggukkan kepala setuju.
"Aku ingin tahu apa kejutan yang direncanakan bos untuk kita," kata Hither.
"Aku juga tidak tahu," kata Kaownah sambil menyeringai.
Tiba-tiba,
"SURPRISE!!" Kata suara yang akrab.
Mereka semua memandang pemilik suara itu. Tetapi mereka sangat terkejut ketika melihat seseorang yang identik dengan Gulf yang mereka pikir telah meninggal beberapa tahun yang lalu.
"G-Gulf ?!" Mild mulai berbicara ketika semua orang masih membeku karena melihat Gulf berdiri lagi di depan mereka. Air mata sudah terbentuk di matanya.
Gulf mengangguk sambil mencoba mengendalikan emosinya.
"Aku merindukanmu, bajingan" kata Mild dan dia menabrak tubuh Gulf dengan pelukan erat. Gulf memeluk kembali sahabat lamanya.
"Mew. Apa yang terjadi? B-Bagaimana?" Tanya Kaownah tak percaya. Dia tidak percaya dia melihat Gulf lagi. Bukan hanya dia, tapi mereka semua yang ada di mansion juga.
"Nanti akan kuberitahu kalian. Aku akan perkenalkan kalian semua. Ini anak-anakku dengan Gulf. Gan dan Mia" ucap Mew sambil memegangi kepala atas si kembar yang berdiri di sampingnya di kiri dan kanannya. . Si kembar memeluk tubuh bagian bawah ayah mereka karena mereka gugup ada banyak orang di dalam rumah baru mereka. Selain itu, orang-orang yang tidak mereka kenal itu menatap mereka dan itu membuat mereka takut.
Gulf dan Mild berhenti berpelukan. Gulf memandang orang-orang di depannya yang sudah lama tidak dia temui satu per satu.
Dia tersenyum.
"Teman-teman. Aku kembali"
Bersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
The Losing Battle
Fanfiction[PERINGATAN: Mpreg, Heavy Angst, Drama, Romance, Konten Dewasa] Setelah gagal dalam hubungan sebelumnya Gulf takut jatuh cinta kembali. Dia tidak pernah tahu jika seseorang akan tertarik padanya selama bertahun-tahun secara diam-diam. Ketika Gulf m...