46: The Impossible Happiness

4.7K 426 40
                                    

Mew mengantar Gulf ke universitas hari ini seperti biasa. Mungkin, hari ini adalah hari terakhir dia akan mengantar dan menjemput Gulf. Itu karena Mew akan memulai tanggung jawabnya sebagai CEO dan sebagai Phoenix, pemimpin gengnya. Dia tidak menyukainya. Karena itu berarti dia akan menghabiskan lebih sedikit waktu dengan Gulf dan dia membencinya. Jika bisa, dia hanya ingin berduaan dengan Gulf di tempat-tempat romantis di mana hanya ada mereka berdua yang berpelukan dan melakukan semua hal romantis. Dengan memikirkan hal itu, dia baru menyadari bahwa dia dan Gulf belum berbulan madu. Karena hal-hal buruk yang tidak terduga terjadi dan sekarang dia baru menyadari bahwa mereka belum bisa berbulan madu sendiri. Mew tersenyum. Dia mulai memikirkan dan merencanakan bulan madunya dengan Gulf di benaknya.

Sebenarnya, Mew masih merasa tidak enak badan. Belakangan ini, dia merasa mual setiap saat. Dan sekarang dia membenci aroma parfumnya. Karena hal itu membuatnya mual juga sehingga ia memutuskan untuk membuangnya dan mengganti parfumnya dengan parfum natural dan organic yaitu aroma lavender. Dia tidak tahu kenapa. Mungkin dia harus pergi ke dokter setelah mereka makan siang di luar hari ini.

Ketika dia tiba di universitas, dia sudah bisa melihat Gulf sedang menunggunya sendirian. Dia menduga Mild bersama pacarnya karena dia selalu bersama Gulf tapi hari ini dia tidak. Setelah dia menghentikan mobil, Gulf masuk.

"Bagaimana kelasmu?" Tanya Mew. Gulf menghela nafas saat dia mendaratkan punggungnya ke kursi.

"Seperti biasa. Lelah" rengek Gulf. Mew membentuk senyum kecil.

Dia tahu Gulf akan lelah. Lagipula dia juga murid di sini. Terkadang, ia mempertimbangkan untuk melanjutkan gelar doktornya. Tapi mungkin tidak untuk saat ini. Dia terlalu sibuk dengan perusahaannya, geng dan .... Gulf.

"Kita akan makan di luar untuk makan siang. Kamu baik-baik saja?" Tanya Mew. Gulf mengangguk.

"Kemana kita akan pergi?" Tanya Gulf.

"Aku ingin makan seafood. Kita akan pergi ke restoran seafood dekat mansion." Tanya Mew kembali.

"Tapi bukankah kamu masih merasa tidak enak badan? Makanan laut mungkin membuatmu muntah." Kata Gulf dengan prihatin.

"Enggak. Bukannya aku akan memakannya mentah-mentah. Lagipula, aku merasa seperti sedang ingin memakannya" ucap Mew sambil matanya terfokus pada jalan.

"Kamu terdengar seperti wanita hamil" kata Gulf sambil tertawa kecil. Mew tertawa.

"Bagaimana kamu bisa berpikir seperti itu?" Kata Mew.

"Jika ada di antara kita ada yang hamil, itu adalah dirimu. Bukannya spermaku keluar ke dalam dirimu" Mew tertawa.

"Haha .. Tapi kamu tahu. Aku laki-laki. Itu tidak mungkin" kata Gulf.

"Tidak apa-apa. Kita bisa mengadopsi. Tapi tidak perlu memikirkan itu sekarang. Sepertinya masih terlalu dini" kata Mew.

"Ya." Gulf setuju.

"Oke. Kita sudah sampai" kata Mew.

Dan setelah itu mereka keluar dari mobil dan masuk ke dalam restoran seafood. Ada berbagai macam seafood seperti kepiting, udang, abalon, baby octopus dan masih banyak lagi. Mereka memesan paket makan siang dan setelah beberapa menit menunggu, makanan disajikan.

Gulf sedang mengamati Mew. Mew makan dengan sangat enak dan dia tampak seperti sedang kelaparan. Dia mencoba untuk berpikir positif. Mungkin Mew belum makan sejak pagi. Dan kemudian dia bergabung dengan Mew menikmati makanan.

❀✿ **** ✿❀

"Mengapa kita disini?" Tanya Gulf. Dia melihat ke gedung di depannya.

The Losing Battle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang