33 - The Familiar Mansion

5.1K 437 7
                                    

Gulf and Mild sedang berada di toko alat tulis di dekat universitas.  Mereka pergi ke sana setelah mereka menyelesaikan kelas mereka untuk hari itu.  Gulf perlu membeli kalkulator barunya karena Mild telah merusak kalkulator lamanya.

Ceritanya seperti ini.  Hari ini, mereka mengadakan ujian untuk kelas matematika.  Mild lupa membawa kalkulatornya.  Akibatnya, dia mencoba meminjam kalkulator Gulf secara diam-diam tanpa disadari oleh profesor mereka.  Kemudian, Gulf memberikan kalkulatornya setelah dia selesai menghitung dan hanya perlu memeriksa jawabannya.  Ketika Gulf memberikan kalkulatornya kepada Mild, profesor mereka melihatnya dan terbatuk-batuk untuk meminta perhatian mereka.  Sebagai bayangan, Mild yang duduk di samping jendela yang terbuka tanpa sengaja melemparkan kalkulator ke luar jendela.  Yang pasti kalkulator itu pecah berkeping-keping saat jatuh dari lantai empat.  Untungnya, profesor mereka tidak menghukum mereka dan meminjamkan kalkulatornya kepada Mild karena dia tidak ingin ada muridnya yang gagal dalam mata pelajarannya.

Dan sekarang, Mild perlu membeli Gulf kalkulator baru sebagai penggantinya.

"Apa ini bagus?"  Meminta Mild ke Gulf.  Gulf melihat kalkulator.  Dia mengangguk karena kalkulator itu sama seperti kalkulator lamanya tetapi lebih ditingkatkan.

"Kalau begitu aku akan membeli ini" kata Mild.

"Aku akan menunggu di luar," kata Gulf.  Mild mengangguk dan Gulf keluar dari toko alat tulis.

Ketika Gulf sedang dalam perjalanan keluar, dia bertemu dengan seseorang.  Dia melihat orang di depannya.

"Oh Hither."  Di sini tersenyum pada Gulf.

"Hei Gulf. Lama tidak bertemu" kata Hither.  Gulf tersenyum ringan.

"Mengapa kamu di sini?"  Tanya Gulf.

"Uh .. Hmm ... A-Aku perlu membeli pulpen! Aku lupa bawa satu sama lain."  Kata Hither sambil tergagap.  Dia tahu alasannya tidak masuk akal tapi dia lega karena Gulf mempercayainya.

Tiba-tiba Mild muncul.

"Siapa dia, Gulf?"  Berbisik Ringan ke Teluk.  Tapi Hither masih bisa mendengarnya.

"Ini Hither. Dia tangan kanan M-Mew. Dan Hither, ini Mild. Temanku yang sudah kubilang sebelumnya" Gulf memperkenalkan mereka berdua satu sama lain.  Hither dan Mild menjabat tangan mereka.

"Oh Gulf. Aku merasa ingin mentraktirmu makan siang. Apa kamu ada waktu luang? Kamu juga bisa mengajak temanmu. Sudah lama sekali sejak kita mengobrol bersama" kata Hither.  Gulf memandang Mild.

"Hmm .. maafkan aku. Aku tidak bisa bergabung dengan kalian. Aku akan kencan dengan pacarku nanti. Jadi kamu bisa pergi dengan Gulf" kata Mild.  Ke sini menyeringai.  Dia tahu Mild punya kencan jadi dia tidak perlu membuat alasan untuk mengusir Mild.

"Hmm. Oke. Kalau begitu aku akan pergi dengan Hither."  Kata Gulf.  Mild mengangguk.

"Kalau begitu sampai jumpa di rumah nanti" ucap Mild sebelum dia pamit.  Gulf dan Hither melihat punggung Mild sampai punggung itu menghilang dari pandangan mereka.

"Jadi ayo pergi?" Hither disarankan.  Gulf mengangguk.

"Bagaimana dengan pulpennya?"  Tanya Gulf.

Hither sedang mengusap tengkuknya dengan canggung.

"Hm .. Aku t-bisa beli saja nanti! Untuk saat ini. Ayo pergi. Aku lapar!"  Lied Hither.

"Baik."

❀✿ **** ✿❀

Di tengah jalan, Gulf sedang gelisah.  Dia benar-benar ingin bertanya ke Hither tentang kondisi Mew.  Apakah dia sakit atau baik-baik saja.  Tapi dia tidak punya keberanian untuk bertanya.  Jadi dia hanya diam dan mendengarkan radio dengan tenang.

The Losing Battle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang