11 - Battling With Inner Desire

5.9K 530 24
                                    

Sudah seminggu setelah pernikahan mereka.  Mereka hidup bahagia di rumah baru seperti yang selalu dilakukan pengantin baru.  Gulf selalu memasak untuk setiap makan sementara Mew dilarang memasuki dapur saat Gulf sedang memasak.  Entah Mew terlalu lengket sampai dia tidak bisa bergerak atau Gulf tidak bisa berkonsentrasi ketika semua yang Mew lakukan di dapur saat dia memasak hanya menatapnya ..... atau pantatnya.  (Opps😂)

Gulf berhenti bekerja di kafe tetapi pada malam hari, dia masih bekerja di klub untuk hari-hari tertentu sesuai jadwal bandnya.  Mew akan selalu menemaninya ke klub dan kembali.  Mereka tidak bisa dipisahkan satu sama lain.

Mew dan Gulf berada di ruang tamu sambil menonton televisi bersama.  Mereka menonton serial Love By Chance bersama-sama.  Kepala Mew ada di pangkuan Gulf sementara Gulf sedang memainkan rambutnya.

Tiba-tiba mereka mendengar suara telepon bergetar.

Itu milik Mew.  Dia mengubah ponselnya ke mode getar karena dia terus-menerus mendapat panggilan telepon baik dari ayahnya atau Kok dan ibunya.

Tetapi orang yang memanggilnya adalah nomor yang belum disimpan.  Itu berarti itu adalah ibu atau putranya.  Dia tidak pernah menyimpan nomor mereka.

"Mew, seseorang memanggilmu."  kata Gulf ke Mew.  Mew menoleh ke Gulf.

"Enggak .. Biar aja. Tadi kok. Aku gak mau jawab, Bii" jawab Mew.

"Tapi bagaimana jika ini mendesak?"  Tanya Gulf.

“Aku tidak peduli apapun yang berhubungan dengan dia. Ayo kita nonton tv saja” ucap Mew dan dia menoleh untuk melanjutkan menonton televisi.

Gulf terus memainkan rambut Mew.  Tapi dia tidak bisa menahan perasaan bersalah.  Saat memandang Mew, Mew tampak begitu tenang. Jadi dia  mengabaikan pikiran itu.

“Aku suka kalau kamu memainkan rambutku. Itu membuatku mengantuk,” ucap Mew tiba-tiba.

"Betulkah?"  Tanya Gulf.  Mew mengangguk.

"Tapi baru jam 6 sore. Sudah ngantuk?"  Mew mengangguk lagi.

"Tidak. Kamu tidak bisa tidur. Kamu harus mandi dulu. Aku akan menyiapkan makan malam sekarang."  Kata Gulf.  Mew cemberut.

Mew menggelengkan kepalanya.

"Apa?"  Tanya Gulf.

"Ayo mandi bersama" kata Mew.  Mata Gulf melebar.

"T-Tidak" kata Gulf.  Dia gugup.  Meski sudah menikah selama seminggu, mereka tidak pernah melihat satu sama lain telanjang.  Itu juga berarti mereka belum pernah bercinta.

"Aku tidak menganggap tidak sebagai jawaban!"  Mew berdiri dan membawa gaya pengantin Gulf ke kamar mandi.

Gulf memukul bahu Mew dengan harapan Mew akan membiarkannya pergi.  Tapi Mew mengabaikannya.

Ketika mereka tiba di kamar mandi, Mew meletakkan Gulf.  Gulf ingin melarikan diri tetapi dia tidak bisa karena Mew menghalangi jalannya.

Mew mengunci pintu.

"Mew. Jangan seperti ini" kata Gulf.

"Kenapa? Aku hanya ingin mandi bersama denganmu. Aku berjanji tidak akan melakukan apapun padamu. Mandi saja."  Kata Mew.

"Tapi ... aku malu" kata Gulf.  Mew tidak bisa menahan senyumnya.

“Kita udah menikah. Nggak perlu malu-malu ya” ucap Mew.  Gulf dengan canggung mengangguk.

Mew melepas kemejanya.  Gulf dengan cepat memalingkan wajah saat Mew hendak melepas celananya.

Mew terkekeh.

The Losing Battle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang