《WARNING: 18+ CONTENTS》
❀✿****✿❀
Gulf perlahan pergi ke kamar Mew. Dia tahu Mew pasti sedang sibuk sekarang di dalam kamarnya tapi dia membutuhkan sesuatu dari Mew. Dia takut Mew akan berteriak padanya karena mengganggu tetapi dia tidak tahu karena dia belum mencobanya.
Haruskah aku bertanya padanya? Atau haruskah aku melakukannya sendiri? Aku tidak bisa. Terlalu banyak. Dan aku tidak memiliki transportasi sendiri. Jika aku bertanya pada Mew, akan lebih mudah.
Sebenarnya persediaan di dapur sudah hampir habis. Dia perlu membelinya atau dia tidak bisa memasak besok karena tidak ada bahan yang tersisa. Terakhir kali, dia meminta bantuan dari Mild. Tapi sekarang, dia tidak mau mengganggu Mild karena dia bersama Pak di rumah Pak. Dia tidak punya orang lain untuk dimintai kecuali Mew.
Gulf perlahan mengangkat tangannya dan mengetuk pintu dua kali. Ada keheningan sebelum Mew berkata "Masuk".
Perlahan Gulf membuka pintu dan di sana dia melihat Mew sedang mengerjakan beberapa pekerjaan di laptopnya di tempat tidurnya. Sprei ada dimana-mana di tempat tidur.
"Kau butuh sesuatu?" Tanya Mew tanpa melihat ke arah Gulf. Dia sibuk mengetik.
"Uhmm .. Besok ... Uhmm" Gulf ragu-ragu.
"Bagaimana kalau besok?" Mew masih sibuk mengetik.
"Aku .... Aku butuh bantuanmu besok. Bahan-bahannya hampir habis. Jadi ..." dan kemudian kata-kata Gulf dipotong.
"Oke" kata Mew. Dia sudah mengerti apa yang ingin dikatakan Gulf.
"Baik?" Tanya Gulf. Kali ini, Mew memandangi Gulf yang masih berdiri di depan pintu.
"Ya. Aku akan menemanimu besok." Kata Mew. Mulut teluk perlahan membentuk senyuman.
"Kamu tidak sibuk?" Tanya Gulf lagi.
"Tidak juga. Tapi bisa menunggu" kata Mew.
Gulf senang. Belakangan ini, Mew tidak menolaknya ketika dia membutuhkan atau menginginkan sesuatu. Dia merasa Mew perlahan berubah. Itu bukan perubahan besar tapi lebih baik daripada tidak sama sekali.
"Terima kasih banyak. Kalau begitu, aku akan pergi sekarang. Maaf mengganggumu" kata Gulf.
Tapi sebelum dia sempat menutup pintu, .. "Tunggu" kata Mew.
Gulf dihentikan. "Iya?"
Tiba-tiba Mew bangkit dari tempat tidurnya dan pergi menuju Gulf. Mew meraih pinggang Gulf. Dia kemudian membawa hidungnya ke leher Gulf. Gulf terkejut.
"M-Mew?" Gulf mencoba menghentikan Mew saat Mew mulai menghisap lehernya.
"Sudah lama sekali. Aku membutuhkanmu. Boleh?" Tanya Mew masih menghisap leher Gulf. Dia tidak bercinta dengan Gulf selama berhari-hari dan dia tiba-tiba memiliki keinginan untuk melakukannya dengan benar saat ini.
Sebenarnya dia tergoda dengan paha putih susu Gulf. Gulf mengenakan kemeja longgar dan celana pendek yang memperlihatkan pahanya. Gulf mengenakan pakaian seperti itu karena akhir-akhir ini cuaca sangat panas di malam hari, tetapi dia tidak tahu itu bisa menggoda Mew. Apalagi Gulf terkejut. Untuk pertama kalinya Mew meminta izinnya. Sebelumnya, dia akan meniduri Gulf tanpa mempedulikan kesediaan Gulf. Tapi malam ini, dia meminta izin dari Gulf.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Losing Battle
Fanfiction[PERINGATAN: Mpreg, Heavy Angst, Drama, Romance, Konten Dewasa] Setelah gagal dalam hubungan sebelumnya Gulf takut jatuh cinta kembali. Dia tidak pernah tahu jika seseorang akan tertarik padanya selama bertahun-tahun secara diam-diam. Ketika Gulf m...