13 - Unexpected Happened

6.3K 502 21
                                    

Gulf bangun lebih dulu di pagi hari.  Ia melihat ke samping, ada Mew yang masih tidur nyenyak.  Gulf bisa melihat dada Mew perlahan bergerak naik turun sesuai dengan ritme pernapasan.  Gulf mengelus rambut Mew perlahan untuk memindai wajah Mew saat poninya menghalangi.

"Dia sangat tampan" kata Gulf perlahan.  Dia membelai pipi Mew dan kemudian menciumnya.

Gulf melihat pakaiannya.  Dia baru menyadari kalau Mew sudah mengenakan pakaian padanya.  Tiba-tiba dia teringat tentang apa yang terjadi tadi malam.  Dia tidak pernah bisa melupakannya.  Ini adalah malam pertamanya, malam dia kehilangan keperawanannya dan dia kehilangan keperawanannya pada Mew, suaminya.  Mew sangat berbeda saat di tempat tidur.  Mew berubah menjadi binatang buas yang menidurinya begitu keras tadi malam.  Itu menyakitkan tapi kesenangan melebihi itu.

Gulf melepas selimut saat dia ingin berdiri, tapi sayangnya ...

"Auu!"  Gulf berteriak.  Dia jatuh ke lantai saat dia mencoba berdiri.  Punggungnya sangat sakit dan tiba-tiba kakinya terasa sangat kaku.

"Bii ?!"  Mew segera tergerak setelah mendengar teriakan Gulf.  Dia sangat khawatir bahwa sesuatu yang buruk terjadi pada Gulf.

"Apa yang terjadi?"  Mew memandang Gulf yang menahan punggungnya di lantai.

"Punggungku. Sakit sekali. Pantatku juga" Gulf merengek.  Mew tertawa.

"Aku pikir sesuatu yang buruk terjadi padamu."  Mew masih tertawa.  Gulf menatapnya dengan tatapan marah.

"Ini buruk. Aku tidak bisa berjalan dengan baik. Ini semua karenamu" kata Gulf.

"Aku? Siapa yang tidak ingin aku mempersiapkannya?"

Gulf diam.

"Siapa yang memintaku untuk menidurinya di tempat?"

Gulf masih diam.

"Siapa -..." Kata-kata Mew terpotong saat Gulf menutup mulutnya.

"Uh. Tidak perlu menamparku dengan kalimat itu. Sekarang tolong bantu aku untuk berdiri."  memohon Gulf.

"Ke mana kamu mau pergi?"  Tanya Mew.

"Dapur. Aku perlu menyiapkan sarapan. Kamu pasti lapar."  Kata Gulf.  Mew menggelengkan kepalanya.

"Tapi aku tidak lapar akan makanan" kata Mew sambil mendaratkan pipinya di bahu Gulf.

Dan dengan polosnya Gulf bertanya, "Kalau begitu kamu lapar akan apa?"

Dan tiba-tiba dia merasakan sebuah tangan meraba-raba pantatnya.  Mata Gulf membelalak.

"Tidak! Aku masih ingin berjalan."  Gulf segera mengajukan keberatan.

“Aku kurang puas. Kamu pingsan sebelum aku bisa melakukan ronde ke-2” ucap Mew sambil cemberut.

"TIDAK!"  Gulf berseru.

"Na ~" pinta Mew.

"Aku tidak mau!"  Gulf buru-buru mencoba berdiri tapi gagal.  Akibatnya dia terjatuh ke lantai lagi.

"Aih Bii .. Hati-hati" kata Mew sambil mencoba membantu Gulf untuk berdiri.

"Berhati-hatilah denganmu? Ya, aku harus."  Kata Gulf.  Mew tersenyum.

"Bisakah kamu berjalan?"  Tanya Mew.

"Aku merasa sangat sakit sekarang. Jangan bermain-main denganku" kata Gulf dan Mew memahaminya.

"Oke. Aku tidak akan melakukannya sekarang. Tapi malam ini ... bisakah?"  Tanya Mew dengan mata berbinar

Gulf terasa panas.  Dia menginginkannya tetapi secara fisik dia sangat lelah.

The Losing Battle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang