15 - His Old Self

5.2K 454 89
                                    

“Kenapa kamu disini? Apa kamu sakit” Tanya Art.  Gulf mengaduk jus jeruknya.

"Aku ... Itu karena suamiku" kata Gulf perlahan.  Art terkejut.

"Kamu sudah menikah ?! Wow kamu terlihat sangat muda seperti awal 20-an."  Gulf terkekeh.

"Itu karena aku 22 tahun"

"Tidak heran. Betapa beruntungnya kamu menikah di usia yang begitu muda. Aku lebih tua satu tahun darimu. Tapi tidak perlu memanggilku P" kata Art.

"Tentang suamimu, ... kenapa?"  Art ragu-ragu untuk bertanya.

"Dia masih koma. Sudah dua bulan. Dia mengalami kecelakaan" kata Gulf dengan tenang.

Art tampak bersalah karena dia pikir dia seharusnya tidak bertanya tentang itu.

"Maaf," kata Art.  Gulf menggelengkan kepalanya.

"Jangan khawatir" kata Gulf.

Tiba-tiba telepon Gulf berdering.  Gulf menerima telepon itu.  Itu adalah Kaownah.

"Gulf. Di mana kamu?"  Tanya Kaownah.

"Aku di kafetaria. Mengapa P'Kao?"  Tanya Gulf.  Art terus memakan nakan siangnya.  Dia tidak ingin terlihat seperti orang yang sibuk.

"Gulf. Kemarilah lebih cepat. Mew sudah bangun!"  Kata Kaownah dengan penuh semangat.  Mata Gulf membelalak.

"Serius ?!"

"Iya! Cepat kemari. Dokter masih memeriksanya" kata Kaownah.  Gulf mengangguk.

"Oke. Oke. Aku akan ke sana sebentar lagi," kata Gulf dan dia mengakhiri telepon.

"Art. Aku harus pergi dulu. Terima kasih telah mentraktirku makan siang" kata Gulf.  Art ingin bertanya kemana dia pergi tapi dia memutuskan lebih baik tidak bertanya.

"Tidak masalah. Kuharap kita bisa bertemu lagi" kata Art.  Gulf mengangguk.

"Aku akan pergi dulu. Sampai jumpa" kata Gulf.

"Bye" Dan kemudian Gulf meninggalkan kafetaria.

❀✿ **** ✿❀

Gulf bergegas menuju Kaownah dan Tong yang berada di luar ruangan.

"Bagaimana Mew?"  Tanya Gulf.

"Dokter belum keluar," kata Tong.

Mereka menunggu sampai perawat mengizinkan mereka memasuki ruangan.  Disana mereka melihat Mew masih terbaring tapi dia sudah terbangun dari koma.  Gulf bergegas ke Mew dan dia memeluk Mew dengan erat.

"Mew. Kamu tidak tahu betapa khawatirnya aku. Aku hampir kehilangan diriku melihatmu dalam keadaan ini. Aku senang kamu bangun."  Kata Gulf ia terus mencium wajah Mew.  Tapi Mew tidak menanggapi.  Dia hanya melihat ke arah Gulf.

"Kao .. Tong ... Siapa .. dia .. dia?"  Tanya Mew kata demi kata ke Kaownah dan Tong.

Mereka bertiga sangat kaget.  Bagaimana mungkin Mew tidak bisa mengingat Gulf adalah suaminya.  Kecuali kalau....

“Pak Mew mengalami amnesia parsial. Berdasarkan penelitian saya, hal terakhir yang diingatnya adalah hari ulang tahunnya yang ke-22” kata dokter tersebut.

Gulf menangis tersedu-sedu.  Dia menggelengkan kepalanya sulit dipercaya.  Mew yang berusia 22 tahun belum bertemu dengannya.  Mereka adalah orang asing pada saat itu karena Gulf baru berusia 16 tahun dan masih di sekolah menengah.

"Tidak! Ini tidak mungkin terjadi. Tidak Mew. Jangan lupakan aku," pinta Gulf pada Mew.  Dia memeluk Mew.  Dia senang bahwa Mew masih hidup tetapi Mew yang dia cintai, telah menghilang.  Iya.  Gulf yakin dia sudah jatuh cinta dengan Mew.  Tapi sudah terlambat.  Untuk Mew sekarang, tidak ada Gulf dalam hidupnya.

The Losing Battle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang