06 - I Love This Jerk

6.1K 563 52
                                    

Tiba-tiba pintunya terbuka.  Itu adalah Kok.  Senyum di wajah Mew menghilang dan dia meletakkan ponselnya dengan kesal.

Mew marah.

"Siapa bilang kau bisa masuk ke kamarku?"  kata Mew saat Kok memasuki kamarnya dan mendekati Mew setelah dia menutup pintu.

Kok mengenakan celana boxer yang sangat pendek dan kemeja berkancing besar yang menutupi sampai pertengahan pahanya.  Dia duduk di tepi tempat tidur memperlihatkan pahanya.  Juga bahunya yang terbuka.

"Aku menyukaimu P'Mew."  Dia mulai memeluk Mew dengan erat.  Mew kaget.

"Apa yang kau lakukan ?!"  Mew berteriak.

"Aku mencintaimu. Terimalah aku. Jangan menikah dengan anak yatim piatu yang kotor itu."

Mew menampar wajah Kok.

"Jangan berani-berani menghina dia!"  Mata Mew dipenuhi amarah.

"Apa ?! Itu benar. Dia pasti pelacur yang merayumu sampai kau menyukainya. Tidak mungkin kau menyukainya jika dia tidak mulai duluan."  Kata Kok.

"Ya! Memang benar aku mencintainya tanpa dia merayuku. Sekarang apa ?! Kau tidak bisa menghentikanku untuk mencintainya" Mew merasa tercekik dengan pelukan Kok.

"Jika aku tidak bisa memilikimu. Tidak ada yang bisa memilikimu!"

Kok meringkuk wajahnya ke leher Mew.  Dia mencium leher Mew dan menghisapnya.  Mew tidak bisa mengendalikan amarahnya.  Dia mendorong Kok  darinya dan menjepitnya di tempat tidur.

"Kamu benar-benar berpikir kamu bisa memilikiku?"  Mew berseru.

Tapi Kok menyeringai.

"Ya" Mew bingung.

Pintu kamarnya terbuka dan terungkap dua sosok yaitu ayah dan istrinya.  Kedua mata mereka menjadi lebih besar.

"Mew!"  Tuan Suppasit pergi ke Mew dan meninju dia.

"Apa yang kamu lakukan pada adikmu ?!"  Tuan Suppasit mengomel.  Dia memeluk Kok yang sedang 'menangis' dan tampak 'takut pada Mew'.

"Aku tidak melakukan apapun aku bersumpah! Dialah yang memasuki kamarku! Dan demi Tuhan, DIA BUKAN ADIKKU" Mew balas berteriak.

Dia menerima pukulan lain dari ayahnya.  Sudut bibirnya berdarah.

"Beraninya kau bicara seperti itu ?! Aku tidak membesarkanmu sekasar ini!"  Kata Pak Suppasit.

"Kamu tahu, sejak wanita ini dan putranya memasuki keluarga kita. Rumah ini tidak pernah terasa seperti rumah lagi. Dan aku membencimu, ayah! Aku menghormatimu tapi aku membencimu karena kamu dapat dengan mudah menggantikan ibu dengan wanita jalang ini!"  Mew menunjukkan tangannya ke Lisa.  Lisa 'kaget'.

"Apa yang aku lakukan sayang?"  tanya Lisa polos.

"Jangan bermain sebagai korban di sini, Lisa. Aku tahu apa yang kamu lakukan pada ibuku dan apa tujuanmu!"  Mew berteriak.  Lisa tampak gelisah.

"Hentikan Mew! Aku tidak peduli. Kamu akan menikahi Kok. TITIK!"  Kata Pak Suppasit.

Hanya Tuhan yang tahu betapa bahagianya dua orang yang ada di ruangan itu ketika Pak Suppasit mengatakan itu.

Mew tidak percaya apa yang didengarnya.

"Aku sudah memiliki seseorang yang kucintai dan aku akan menikah dengannya" kata Mew.

"Aku tidak peduli. Kamu harus bertanggung jawab atas apa yang kamu lakukan. Kamu harus menikahi Kok minggu depan!"  Kata Pak Suppasit.

“Kalau begitu, biarkan dia menikah sendiri. SEBAB. AKU TIDAK. AKAN. ADA.” Ucap Mew untuk yang terakhir kali.  Dia mengambil kunci mobilnya dan keluar kamar.

The Losing Battle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang