Haa Menikah?!

10.4K 269 2
                                    

"Haa menikah!" ucap wanita cantik itu terkejut dengan penuturan Papanya. "Bagaimana mungkin?" sambungnya.

"Papa sudah menjodohkanmu dengan anak teman Papa," ucap Bram.

"Tapi, Aqila masih mau sekolah Pah."

"Iya sayang, kamu nanti masih bisa sekolah setelah kamu menikah," ucap Susi Mama Aqila.

Aqila kembali terduduk di ranjangnya. Bagaimana mungkin Mama dan Papa nya menjodohkan dirinya di usia yang masih terbilang muda.

"Kamu mau kan?" tanya Bram kembali menyakinkan putri kesayangannya.

"Ini demi kebaikan kamu sayang. Supaya nanti ada yang menjaga kamu," tutur Susi mengelus rambut panjang Aqila.

"Papa mohon, ini permintaan pertama dan terakhir Papa untuk kamu."

Aqila menunduk memikirkan permintaan Papa nya. Selama ini Papa Aqila tidak pernah meminta ataupun menuntut kepada putri tunggalnya tersebut.

Aqila tidak ingin membuat Papa nya kecewa terhadap diri nya, tapi harus kah dengan cara menikah. "Baik lah," ucap Aqila akhirnya, menatap Papa dan Mama nya bergantian.

"Terima kasih sayang," ucap Bram sambil memeluk putri kesayangannya. "Kamu putri terbaik di dunia ini," sambung Bram sambil mencium kening Aqila.

"Mama yakin ini yang terbaik buat kamu. Tidur lah ini sudah larut malam," ucap Susi.

Aqila hanya tersenyum saat kedua orang tua nya meninggalkan kamarnya.

"Huff bagaimana ini?" ucap Aqila merebahkan tubuhnya.

"Apakah ini yang terbaik buat Aqila?" Monolog Aqila. "Tapi Aqila masih memiliki impian yang besar untuk saat ini."

Aqila Azen Gibran putri tunggal dari keluarga Gibran. Dengan paras yang menawan, memiliki bulu mata yang lentik, bola mata hitam pekat, hidung mancung, kedua lesung pipi dan bibir merah yang menambahkan kesan gadis dewasa dan elegan didalam dirinya.

Aqila saat ini masuk duduk di bangku kelas 1 SMA disebut kota wisata Bali.

Tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 23:41 tapi ia terus memikirkan perjodohan tersebut.

"Ahkk," teriak Aqila frustasi.

***

Kringg!!

Suara alaram bergemah disebuah kamar dengan malas nya Aqila mematikan dan menatap benda yang mengganggu tidur nyenyak nya itu.

"Haa Aqila telat!!" teriak Aqila langsung menyambar handuk dan berlari ke kamar mandi.

"Sialan ini semua karna mikirin perjodohan itu," gerutu Aqila menuruni tangga buru-buru agar sampai disekolah tepat waktu.

"Mah Aqila berangkat. Aqila sarapan dikantin aja!" teriak Aqila.

"Ehh tunggu," ucap Susi menghentikan langka mungil Aqila.

"Ada apa Mah?"

"Kamu ngak usah ke sekolah sayang. Malam ini calon suami kamu akan datang. Jadi anak Mama harus siap-siap."

"Ha!?" Aqila tidak menyangka akan bertemu dengan calon suaminnya secepat ini. "Kenapa cepat banget sih Mah?"

"Iya pernikahan kamu tiga hari lagi akan diadakan. Karna lebih cepat lebih baik."

Aqila hanya mendengus kesal dengan ucapan Mama nya tersebut.

"Kamu sarapan dulu ya."

Aqila duduk di bangku meja makan dengan perasaan lelah dan capek memikirkan perjodohan tersebut.

"Kenapa harus secepat ini?" batin Aqila.

***

Sore hari tiba keluarga Gibran telah siap menyambut calon besan mereka. Aqila yang sudah duduk di ruang tamu sambil memandangi pintu utama rumahnya.

'Bagaimana mungkin aku menikah dengan orang yang tidak aku kenal. Bagaimana jika dia keras, pemarah bahkan jelek? ohh Aqila ngak akan mau,' batin Aqila memikirkan yang aneh-aneh tentang calon suaminnya.

Pikirannya saat ini benar-benar kacau. Seharusnya ia menikah dengan seorang yang sangat ia cintai. Tapi saat ini Papa dan Mama nya menjodohkan dirinya dengan orang yang sama sekali Aqila tidak kenal.

"Ngak sabar ya nunggu calon suami kamu?" ucap Mama Susi dengan senyum menggoda.

"Apaan sih Mah?!" sewot Aqila.

"Dia tampan," ucap Bram kali ini.

"Apa beda nya dia tampan dengan jelek. Kami tidak saling mencintai bahkan kami tidak mengenal satu sama lain," dumel Aqila.

Bram dan Susi yang melihat tingkah imut putrinya itu hanya tersenyum.

Tok tok tok

"Itu pasti mereka," ucap Susi beranjak dari duduknya.

"Wahh sudah datang. Silahkan masuk."

Beberapa orang mulai memasuki kediaman keluarga Azkha yang membuat Aqila terdiam sejenak.

Degg
Jantung Aqila berdegup kencang memandang seorang pria tampan yang baru memasuki rumah nya.

Lio & Aqila (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang