Penundaan

1.3K 137 1
                                    

Kembali ke sisi Tilina dan Samael, keduanya masih mempertahankan keadaan yang sama, dimana Samael memberikan bantal pangkuan untuk Tilina.

Tapi saat Samael menundukkan kepalanya, Samael melihat bahwa mata Tilina sudah agak tidak fokus.

"Apa kau ingin tidur? Masih awal untuk tidur kau tahu?"

"Ya...tidur lebih awal dan bangun lebih pagi juga salah menjaga kecantikan...." Tilina menguap sedikit, dan ini dilihat oleh Samael.

"Selain itu...dielus oleh Kakak Sam....rasa kantuk semakin kuat..."

Samael tersenyum kecil karena Tilina menjawab dengan pandangan tidak fokus. Ini bisa dilihat bahwa dia dalam keadaan setengah tidur setengah sadar.

Kemudian saat Samael mematikan TV dan terlihat bahwa Tilina sudah menutup matanya dengan bernafas tenang disana.

Samael segera mengangkat Tilina dalam gendongan putri.

Tentu saja, Samael mengangkatnya dengan sangat lembut, jika tidak, mungkin Tilina akan bangun.

Berjalan sambil menggendong Tilina ke kamarnya, Samael harus mengakui bahwa Tilina terlalu ringan.

Mungkin ini ada hubungannya dengan tubuh model Tilina yang ramping, atau mungkin karena atribut poin kekuatan Samael yang tinggi.

Saat Samael memasuki kamar Tilina, kamarnya sangat berbeda dengan kamar Ririca.

"Banyak boneka..."

Siapa sangka, sosok seksi dan menggoda seperti Tilina akan memiliki sisi yang lucu dengan suka mengoleksi boneka yang lucu!

Melirik ke sebuah meja, Samael melihat foto dirinya dengan Tilina saat masih kecil, dan disampingnya terlihat berbagai boneka kecil.

Samael hanya terkekeh pelan melihat benda-benda itu, bagaimanapun, hampir semua barang disana adalah hadiah yang dia berikan setiap Tilina ulang tahun.

Tapi untuk saat ini, biarkan Tilina berbaring di kasurnya.

Setelah menempatkan tubuh Tilina di kasur dan menutupinya dengan selimut, Samael yang akan pergi merasakan bahwa sudut pakaiannya ditarik.

Merasakan ini, dia tahu bahwa Tilina yang melakukan ini.

Sebagai Kakak yang berkualitas, Samael tentunya tidak akan melepas pegangan ini.

Jadi Samael hanya masuk ke kasur Tilina, dan memberikan ciuman kecil pada dahinya.

Lalu dia memeluk pinggang Tilina dan memasuki keadaan tidur bersama adiknya.

Tapi saat Samael menutup matanya, Tilina membuka matanya dan dia tersenyum melihat Samael.

Tapi tak lama kemudian, Tilina menutup matanya lagi dan tidur...

Keesokan harinya, Samael membuka matanya dan melihat wajah cantik Tilina.

Melihat ini, Samael memberikan kecupan ringan di dahi Tilina dan segera bangkit untuk keluar dari kasur.

Untungnya Tilina tidak bangun.

Kemudian, Samael membuka pintu kamar dan segera pergi menuju kamar mandi.

Tidak mungkin, ini adalah masalah serius bagi laki-laki jika tidak ke kamar mandi saat bangun tidur.

Karena, setiap laki-laki akan menderita masalah fisiologis serius pada bagian adik lelakinya setiap bangun tidur!

Sepuluh menit kemudian, Samael selesai menyelesaikan masalah fisiologisnya dan membersihkan dirinya.

Kemudian, dia pergi menuju ruang makan dan melihat Helina disana yang memakai apron menyiapkan makan pagi.

Buku PermintaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang