Setelah menerima persetejuan dengan Hong Wen, Samael memutuskan untuk kembali terlebih dahulu.Bagaimanapun, semua anggota Running Man lainnya sedang terpengaruh dalam membaca naskah.
Di hotel, Samael duduk di sofa sembari melihat tanda yang sudah lama tidak lihat.
"Kakak, ada apa?"
"Tidak, aku hanya merasa bahwa aku akan sangat marah setelah sampai ke tempat orang tua itu...." Samael mengerutkan keningnya menjawab May.
May hanya mengangguk berkali-kali.
Kemudian tangan kanan Samael menjadi terang, dan sebuah buku dengan pandangan akrab di mata Samael muncul.
Dengan membuka "Buku Permintaan" dengan halaman yang kosong, kesadaran Samael segera hilang.
...
"Hohoho? Akhirnya kau datang!"
Dengan suara yang masih bersemangat ini, Samael membuka matanya hanya untuk melihat sosok yang sudah lama dia tidak lihat.
"Ada apa? Kenapa kau mengirimku pesan? Aku belum punya keinginan untuk menggunakan jatah terakhir di Buku Permintaan."
Kakek Dewa yang duduk didepan Samael tertawa nakal dan berkata: "Bukannya tanpa alasan!"
"Tapi untuk saat ini...." Kakek Dewa menatap Samael dengan tajam lalu berkata: "Buku Permintaan akan memasuki periode tahunan, dan jatahmu akan bertambah satu lagi."
"Itu saja?" Samael berkata dengan datar.
"Itu saja." Kakek Dewa mengelus dagunya yang berjanggut dan berkata: "Dan juga, aku harus mengatakan bahwa kau sangat tampan saat ini!"
"Meskipun tidak setampan aku! Hahahahaha!!!!! "
"..." Samael hanya bisa menutup wajahnya dengan satu tangannya sambil mendesah.
Entah kenapa, meskipun dia tahu bahwa sosok didepannya adalah Dewa dengan penampilan seorang kakek yang masih tampan.
Tapi dia merasa sedang berbicara dengan sosok seumurannya!
Karena Kakek Dewa ini terlalu tidak tahu malu!
Samael menghela nafas dan berkata: "Jangan menganggapku bodoh! Dari sejak aku datang kesini, perilakumu sangat aneh!"
"Memangnya seperti apa tingkah laku yang biasa aku lakukan?"
Samael tersenyum dan berkata: "Kau akan langsung membuatku jengkel saat itu pula!"
"Meskipun kau membuatku jengkel pada kata-kata terkahir tadi, tapi itu bukan kebiasaanmu!"
"Apa kau berubah?" tanya Samael polos.
Kakek Dewa tidak bisa berkata-kata lagi, dan mendesah.
Dia bergumam: "Aku mulai berpikir, apakah Buku Permintaan jatuh ke tanganmu itu benar...."
Sayangnya Samael masih bisa mendengar ini dan dia tertawa terbahak-bahak karenanya.
"Jadi? Apa masalahnya, selain penambahan jatah Buku Permintaan?"
Kakek Dewa membuat ekspresi serius, lalu mengambil sebuah bola yang bercahaya emas entah dari mana lalu menyerahkannya langsung kepada Samael.
Samael menatap bola cahaya emas itu dengan penasaran dan bertanya: "Ini?"
"Salah satu kesepakatanku denganmu!"
Samael mengernyitkan dahinya, lalu menatap Kakek Dewa dan berkata: "Aku rasa kau tidak akan kehilangan ingatan bukan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Buku Permintaan
AcciónNovel punya: Yuuya3 ~~~~~~~~~~~~~~ Apa yang terjadi dengan Reinkarnasi, tapi tetap berada di lingkungan Modern? Apa yang terjadi jika kita memiliki Buku Permintaan yang mengabulkan satu keinginan tiap satu tahun? Apa yang terjadi bila Dunia ini mele...