Dua puluh lima

289 19 14
                                    

***

Setelah selesai membeli susu kotak mereka kembali kerumah dan dia melihat Daddy sedang duduk di ruang keluarga, hanya ada Daddy disana sedangkan Mommy tidak tau dimana.

"Dad!" panggil Ara dan langsung memeluk Daddy-nya. Sedangkan Adit langsung duduk di depan Daddy.

Seperti biasa Daddy hanya tersenyum tipis melihat tingkah manja Ara dan langsung membalas pelukan putri kesayangannya itu.

"Dimana Mom?" tanya Ara.

"Sedang memasak," balas Daddy.

"Ohh," Ara hanya mengangguk.

Daddy dan Adit pun lanjut berbincang ringan sedangkan Ara menyandarkan kepalanya di bahu Daddy mulai mengantuk karena merasakan usapan lembut dari Daddy di kepalanya. Bahu yang selalu menjadi tempat ternyaman untuk Ara. Baru saja hendak memejamkan mata dia kegetkan oleh keganduhan yang disebabkan oleh empat manusia yang baru datang.

"Kakak, Abang? Kangennn!!" ucap Ara dengan mata berkaca entah sudah berapa lama dia tidak bertemu dengan kakak dan abang-abang sepupu nya ini.

"Etdahh ternyata masih aja cengeng ni anak padahal udah kelas dua SMA," jawab sepupu lelakinya yang paling menyebalkan dan senang sekali mengusik Ara namanya Rio yap si menyebalkan Rio.

Ara mengcutkan bibir nya kesal, hal itu mengundang tawa semua yang berada di ruangan itu, "Sini-sini cup-cup-cup gue tau lo kangen banget sama gue kan," Rio membawa Ara kedalam pelukan nya, Rio itu sekarang kelas tiga SMA beda satu tahun dengan Ara.

"Ihhh udah lepas Ara gak mau di peluk abang," jawab Ara sambil melepaskan pelukan, gadis itu langsung menghampiri Daniel.

Seperti biasa Daniel hanya tersenyum tipis dan langsung membawa Ara kedalam dekapannya. Daniel mempunya sifat yang sangat dingin dan cuek tidak banyak bicara seperti Rio, intinya Daniel ini kebalikan dari sifat Rio, dia juga kelas tiga sama seperti Rio dan sekolah di tempat yang sama.

Setelah melepas pelukan Daniel Ara langsung menghampiri sepupu tertuanya Virgo dan sama seperti Daniel Virgo langsung membawa sepupu kecilnya ini kedalam pelukan. Virgo adalah sepupu Ara yang sangat hangat kepada orang, sikapnya ramah dan enak di ajak bicara. Dan tahun lalu Virgo telah menyelesaikan kuliah kedokterannya, sekarang dia berhasil menjadi dokter muda, dan bekerja di salah satu rumah sakit ternama dijogja.

Setelah Virgo Ara menghampiri sepupu perempuan satu-satu nya yang bernama Dini. Sifat Dini sebelas dua belas dengan Dinda. Ara memeluk Dini erat tapi sama sekali tidak mendapat balasan, dan sontak langsung saja gadis itu melepas pelukan Dini dengan wajah cemberut.

"Kakk!" rengek Ara.

Dini tertawa kecil dan mendekap tubuh mungil sepupunya itu. "Sebenernya gue males peluk lo, tapi kepaksa karena lagi di depan Om Adam gue harus keliatan baik kan haha," ujar Dini dengan senyum jailnya sambil melirik Daddy yang sedang tersenyum.

Ara terkekeh kecil, dia dan sepupunya ini tidak pernah akur, tetapi itu hanya sekedar candaan walaupun selalu terlihat tidak akur didalam hati mereka saling menyayangi. Dini umurnya satu tahun di bawah Nico dan sekarang sudah kuliah satu angkatan dengan Nico, bukan karena dia terlalu pintar tapi karena dia dulu lebih cepat masuk sekolah.

Mereka duduk diruang keluarga, Daddy dan Virgo sedang asik berbincang entahlah mungkin masalah pekerjaan, sedangkan Ara, Adit, Daniel, Rio, dan Dini berbincang ringan.

Adit terkekeh kecil melihat wajah cemberut Ara karena sedari tadi menjadi bahan ledekan sepupunya, Rio dan Dini senang sekali mengusik Ara.

"Udah sono masak lo bantuin tante!" suruh Rio yang langsung di angguki Dini, Adit dan Daniel hanya memperhatikan.

ArasellyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang